Site icon SumutPos

Calon Jamaah Umrah Tunda Keberangkatan

Foto: Hulman/PM Petugas KKP wilkar KNIA memberi Kartu Kewaspadaan Kesehatan kepada setiap jamaah umroh yang baru tiba di bandara KNIA.
Foto: Hulman/PM
Petugas KKP wilkar KNIA memberi Kartu Kewaspadaan Kesehatan kepada setiap jamaah umroh yang baru tiba di bandara KNIA.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Merebaknya kasus terjangkit virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) menyebabkan sejumlah warga menunda rencananya melaksanakan umrah. Mereka khawatir terpapar virus itu jika sekarang ke Arab Saudi.

Situasi itu terlihat di PT Siar Haramain International Wisata yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Rabu (7/5), sejumlah calon peserta mengajukan permohonan penundaan.

Salah seorang calon jamaah umrah asal Medan, Sartimah menyatakan dia rencananya akan berangkat bersama rombongan pekan ini. Tetapi karena merebaknya isu MERS, terutama karena ada beberapa jamaah umrah asal Sumatera Utara (Sumut) yang diduga terjangkit, maka dia dan keluarga menunda berangkat.

“Kita sangsi nanti terkena pula. Kami juga takut membawa virus itu ke Indonesia. Jadi kami menunda keberangkatan sampai dua bulan ke depan,” kata Sartimah, yang menurut jadwal semula akan berangkat tanggal 9 Mei nanti.

Hal senada disampaikan Ngatimah Sipahutar. Perempuan ini mengaku membatalkan keberangkatannya yang terjadwal pada 9 Mei mendatang. “Ya khawatirlah, kan belum ada obatnya,” ucapnya.

Sementara Executive Director Marketing & Development PT Siar Haramain International Wisata, Alamria Asmardy menyatakan, isu MERS ini memang berpengaruh terhadap rencana keberangkatan sejumlah calon jamaah. Namun mereka dapat memahami situasi ini.

“Minggu lalu belum ada penundaan jamaah umrah, tetapi dengan gencarnya pemberitaan terkait virus MERS, apalagi ada yang kabarnya meninggal, maka sangat berpengaruh. Calon jamaah umumnya menunda keberangkatan, bukan membatalkan,” kata Asmardy.

Pada keberangkatan pekan ini, ada sekitar 15 calon jamaah yang menunda keberangkatan dari perusahaan travel itu. Kemungkinan jumlah itu bisa saja bertambah.

Menghadapi situasi ini, kata Asmardy, pihaknya sudah berusaha memberikan penjelasan. Pada pokoknya jika menjaga kebersihan, dan ditambah dengan suntik vaksin flu, dapat mengurangi kerentanan terpapar virus tersebut.

Maraknya pemberitaan mengenai penyakit Middle East Repiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) membuat sejumlah biro perjalanan ibadah umrah di Medan merugi.

Hal senada disampaikan oleh Abdul Rohman, pemilik biro perjalanan haji dan umrah Kakbah. Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir hampir 30 pelanggan meminta pengunduran waktu keberangkatan.

“Baru tiga hari ini kan beritanya marak di media, tapi sudah lebih 30 orang yang menunda keberangkatan. Kalau perorangnya saja saya harus merugi Rp2 juta untuk tiket, sudah Rp60 juta, belum lagi biaya lain-lain,” ujar Rohman. (cr-2/cr-1/gir)

Exit mobile version