Site icon SumutPos

Mahasiswa ‘Bongkar’ Korupsi Kadis PSDA Sumut

Prans/sumut pos DEMO: Beberapa mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (7/5).
Prans/sumut pos
DEMO: Beberapa mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (7/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan mahasiswa mengatasnamakan Jaringan Masyarakat Mandiri (JMM) Sumatera Utara menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (7/5).

Mereka mendesak pengusutan tuntas dugaan praktek korupsi dan suap yang dilakukan oknum di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara. “Kami melihat terdapat kejanggalan pada beberapa proyek yang ada di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara,” ujar pimpinan aksi Yuzli Fajar Sulaiman Syah dalam orasinya.

Menurutnya, sejumlah proyek di dinas tersebut menuai kejanggalan. Di antaranya, pelelangan pekerjaan Konstruksi di PSDA Provsu Tahun Anggaran 2014 yang berjumlah 39 Paket dengan jumlah pagu Rp24 miliar. Dugaan itu, lanjutnya, diperkuat dengan ditemukannya beberapa perusahaan yang memenangkan 2 atau 3 paket pekerjaan. Di antaranya CV. Pemuda Baru 2 Paket Pekerjan, CV. ARU 3 Paket Pekerjaan, CV. Ineke Theresia 2 Paket Pekerjaan, CV. Giovani Arta 2 Paket Pekerjaan, CV. Ancla Corporation 2 Paket Pekerjaan.

Berlanjut, sejumlah dugaan lainnya yakni, pelanggaran UU pembentukan panitia tender/pelelangan yang dibentuk oleh Kepala Dinas PSDA Sumatera Utara, di mana Ketua Panitia Sinar Irwansyah merupakan Kepala Seksi UPT PSDA Batang Gadis Batang Natal Kab. Mandailing Natal. Sinar bekerja pada dua tempat sekaligus secara bersamaan. Kemudian, dugaan mark-Up anggaran yang diduga dilakukan oleh Kepala Dinas PSDA Sumatera Utara pada pekerjaan konstruksi dengan modus pemecahan pekerjaan paket konstruksi untuk menghindari pelelangan sebanyak 288 paket pengadaan langsung senilai Rp43 miliar dari ABPD Tahun 2014.

Tak hanya itu, kata Yuzli, Kepala Dinas PSDA Sumut Dinsyah Sitompul dalam pelaksanaan tender hanya dilakukan dengan metode Pemilihan Langsung (PL). Di antaranya pekerjaan konstruksi pasangan saluran 1.000 m di Kec. Lingga Bayu Kab. Mandailing Natal dengan Pagu anggaran Rp3 mliar, rehabilitasi jaringan rawa Sijawi jawi atas normalisasi saluran pembuang di Kecamatan Panai Hulu Labuhan Batu dengan pagu Rp1,1 miliar dan proyek lainnya. Yuzli juga membeberkan dugaan korupsi yang diduga dilakukan Dinsyah Sitompul selama menjabat Kepala UPT PSDA Kualuh Barumun pada 2012, yang berjumlah 17 paket pekerjaan senilai Rp10 miliar.

Staf Ahli Gubsu Bidang Pertanahan dan Aset, Robertson, yang menemui massa mengaku aspirasi mahasiswa itu ditindaklanjuti. (prn/ila)

Exit mobile version