Site icon SumutPos

Pedagang Gelar Lapak di Balai Kota

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BLOKIR_Puluhan pedagang tradisional dari Pasar Peringgan menggelar aksi di depan kantor Wali Kota Medan, Jl Kapten Maulana Lubis, Senin (7/5). Dalam aksinya, massa sempat memblokir jalan hingga menyebabkan kemacetan, Aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan para pedagang atas pengalihan pengelolaan pasar kepada pihak swasta.

SUMUTPOS.CO – Kisruh pengelolaan Pasar Peringgan seakan tak ada habisnya. Kini, pedagang kembali memprotes pengelolaan pasar yang ditangani pihak swasta, PT Parbens. Para pedagang nekat membuka lapak dagangannya di Balai Kota dalam aksi protes mereka, Senin (7/5).

Pantauan Sumut P:os, para pedagang menjajakan barang dagangannya, seperti sayur-mayur dan buah-buahan kepada pengendara yang hendak melintas. Aksi para pedagang yang membuka lapak jualan ini, hingga menutup separuh badan Jalan Kapten Maulana Lubis.

Akibatnya, kendaraan yang mau melintas terpaksa mengantre. Sebab, pedagang hanya menyisakan sisi kanan jalan yang mampu dilewati satu kendaraan secara bergantian.

Dua jam lebih pedagang membuka lapak di badan jalan sejak pukul 08.00 WIB, namun tak kunjung mendapat tanggapan dari Wali Kota ataupun Pemko Medan. Hanya tampak petugas Satpol PP yang berjaga di balik pintu gerbang Balai Kota.

Kesal tak ada yang menanggapi, pedagang memblokir akses jalan. Barang dagangan mereka disusun rapi membentang di tengah-tengah, sehingga benar-benar tak memberi ruang untuk kendaraan yang melintas.

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BLOKIR_Puluhan pedagang tradisional dari Pasar Peringgan menggelar aksi di depan kantor Wali Kota Medan, Jl Kapten Maulana Lubis, Senin (7/5). Dalam aksinya, massa sempat memblokir jalan hingga menyebabkan kemacetan, Aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan para pedagang atas pengalihan pengelolaan pasar kepada pihak swasta.

Personel kepolisian yang berada di lokasi pun kewalahan mengurai kemacetan. Polisi lalu membujuk para pedagang untuk memberikan akses jalan agar kendaraan dapat melintas.

Negosiasi pun berhasil, setelah setengah jam diblokade akhirnya pedagang mau membuka akses jalan sekira pukul 11.30 WIB. Pedagang selanjutnya berkumpul di depan Kantor DPRD Medan dan menyampaikan tuntutan yang sama hingga akhirnya ditanggapi.

Salah seorang pedagang, Bahtiar Depari mengatakan, aksi yang dilakukan ini sama seperti dengan sebelum-sebelumnya untuk memprotes kebijakan Wali Kota Medan yang menyerahkan pengelolaan Pasar Peringgan kepada pihak ketiga atau PT Parbens.”Kemana lagi kami mau mengadu, kalau di sini tidak juga ditanggapi. Kami tidak nyaman berjualan di Pasar Peringgan, makanya kami berjualan disini,” ujarnya.

Diutarakan Bahtiar, pedagang tak akan pernah bosan dan berhenti melakukan aksi ini sebelum keinginan dipenuhi. “Kami tak mau dikelola swasta, kami hanya mau dikelola PD Pasar. Sebab, pasar ini milik pemerintah bukan swasta. Terlebih, kami punya pengalaman dikelola swasta hampir 20 tahun ternyata kondisi pasar tidak terawat. Pihak Swasta hanya mementingkan keuntungan semata,” kata Bahtiar.

Menanggapi aksi pedagang, Seketaris komisi C DPRD Medan, Boydo Panjaitan mengatakan, tuntutan yang diutarakan nantinya akan disampaikan dan akan ditindaklanjuti segera mungkin.

“Kami sudah paham apa yang diinginkan pedagang. Perlu diketahui, hingga kini belum dapat mandat dari Wali Kota dan kami tidak pernah diajak rapat tentang terkait pengelolaan Pasar Peringgan. Jadi, kami akan meminta agar Pemko Medan memberi surat atau undangan rapat tentang pengelolaan pasar,” ujar Boydo.

Ia mengaku, pihaknya bakal memperjuangkan keluhan para pedagang. Dengan begitu, mereka dapat berjualan dengan tenang, aman dan nyaman.

Usai mendapat tanggapan tersebut, pedagang akhirnya membubarkan diri. Namun, pedagang akan menggelar aksi kembali bila tak juga dipenuhi. (ris/ila)

Exit mobile version