Site icon SumutPos

Pasar Murah Harus Ditambah

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR MURAH_Seorang pembeli sedang berbelanja di Pasar murah Kelurahan Aur Medan, Senin (29/5) Pasar murah yang selalu dibuat setiap tahun selama ramadan ini diharapkan bisa memudahkan warga dalam berbelanja kebutuhan pokok.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga meminta perlu ada penambahan titik Pasar Murah yang diselenggarakan Pemko Medan mulai tahun depan. Hal ini mengingat antusiasme yang begitu tinggi masyarakat untuk berbelanja di Pasar Murah tiap tahunnya.

“Yang saya lihat kegiatan ini sangat positif. Masyarakat senang berbelanja di Pasar Murah karena harganya sedikit lebih murah dari harga pasaran,” katanya kepada Sumut Pos, Rabu (7/6).

Walau selisih harga Rp3.000 atau Rp2.000 per item barang yang dibeli, lanjut Ihwan, masyarakat tetap memilih untuk berbelanja di Pasar Murah. Politisi Gerindra ini menilai, 151 titik Pasar Murah yang ada dirasa kurang dan perlu penambahan mulai tahun depan.

Ia meminta agar pelaksana Pasar Murah yang dikomandoi Dinas Perdagangan Kota Medan, benar-benar menjualbelikan kebutuhan bahan pokok tersebut tepat sasaran. “Harapan kita juga tidak ada kecurangan yang terjadi. Pembelian harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Jangan sampai orang mampu yang membeli di situ, padahal kebutuhannya untuk masyarakat kelas menengah kebawah,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis mengatakan daya beli masyarakat di Pasar Murah kian tinggi memasuki minggu ketiga. Namun untuk total perputaran ekonomi di 151 titik Pasar Murah, pihaknya belum punya data untuk itu. “Kebetulan belum diakumulasi oleh pelaksana di lapangan. Kalau sudah diperoleh nanti saya informasikan,” katanya.

Pihaknya saat ini juga telah membatasi distribusi sembako Pasar Murah. Sebab permintaan terhadap beras, gula, telur, sirup bahkan tepung terigu sudah begitu tinggi daya belinya oleh masyarakat. “Tepung terigu mulai meningkat. Sebab memasuki Idul Fitri biasanya orang membuat kue. Sirup pun juga begitu. Hanya kacang tanah yang kurang sekali penjualannya,” kata pria yang akrab disapa Bob itu.

Dinas Perdagangan sekarang ini hanya memberikan tiga goni ditiap titik Pasar Murah. Berbeda dari hari-hari pertama dibuka, pasokan gula satu ton untuk satu titik. “Mengingat kebutuhan akan gula dan beras cukup tinggi, makanya sekarang kami batasi. Per goni itu beratnya 30 kilo. Jadi kalau dijumlahkan, per hari pasokannya (untuk gula) 90 kilo saja sekarang,” katanya.

Mantan Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan ini juga mengatakan, penjatahan bahan pokok seperti gula dan beras di Pasar Murah ini guna menjaga stok atau kuota sampai Hari Raya Idul Fitri. “Jangan nanti sebelum berakhir Pasar Murah stok kita sudah habis,” katanya. (prn/ila)

 

Exit mobile version