Site icon SumutPos

Dari Telur Asin Buatan Sendiri hingga Pilpres di Depan Mata

Kumandang suara peringatan dari masjid membuat tim sahur Sumut Pos bergegas menuju kediaman seorang tokoh pemuda, masyarakat, dan politik, dan belakangan dipercaya menjadi ketua harian Tim Koalisi Merah Putih di Sumut. Begitu banyak yang diobrolkan, dari telur asin hingga
Pilpres 9 Juli. Seperti apa?    

KELUARGA: Ketua Golkar Sumut, Ajib Shah sahur bersama keluarga di kediamannya Jalan Sei Bengawan Medan, Senin (7/7).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

SEPANJANG perjalanan menuju rumah di Jalan Sei Bengawan Nomor 29 Medan itu, masih terdengar sayup suara ‘sahur’ dari masjid yang kami lintasin
Sekitar pukul 03.45 WIB, tim sahur Sumut Pos sampai di rumah Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar), H Ajib Shah, S.Sos untuk santap sahur bersama keluarganya.

Begitu kaki menginjak teras rumah, tim sahur Sumut Pos disambut hangat dengan penyambutan khas ‘Bang Ajib’- demikian dia akrab kami sapa- yang membuat siapa pun yang bertamu ke rumahnya merasa seperti sudah berteman lama.

Seusai bersalaman, dia mempersilakan kami duduk di ruang tamu sembari menunggu menu yang disiapkan sang istri, Lidya Magdini di ruang makan keluarga di bagian tengah rumah.

Menunggu makan sahur, tim sahur berbincang seputar persiapan tim Koalisi Merah Putih di Sumut dalam memenangkan pasangan capres/cawapres Prabowo-Hatta. Dengan nada optimistis, Bang Ajib yakin target awal kemenangan sebesar 65-70 persen bisa tercapai.

‘’Saya punya hitungan sederhana. Partai Golkar adalah partai peraih suara terbanyak di Sumut pada Pileg lalu. Kekuatan kami memperkaya tim Koalisi Merah Putih yang diisi barisan parpol pendukung yang juga punya basis konstituen yang cukup kuat di berbagai kabupaten/kota,’’ katanya.

Belum sempat membahas lebih jauh, perbincangan politik itu harus terpotong sebentar karena menu makan sahur sudah terhidang. Di meja makan, sang istri terlihat sibuk mempersiapkan menu dan peralatannya sembari menyilakan tim sahur Sumut Pos untuk duduk. Acara sahur bersama itu semakin ramai dengan kehadiran Ali Akbar Shah, putra semata wayang tuan rumah.

Ragam menu terhidang di meja makan. Ada ikan pepes, udang, sayur, bakwan, dan tak ketinggalan telur asin buatan tangan Bang Ajib. ‘’Telur asin ini menu wajib keluarga setiap Ramadan. Abang bikin banyak sekali. Telur-telur itu dibagikan kepada keluarga besar, handai-taulan, tetangga, atau siapa saja tamu yang suka. Biasanya kalau sudah masuk bulan puasa, saudara-saudara telepon memesan telur asin buatan Abang,’’ ujar sang istri.

Di meja makan, Bang Ajib dan istri meminta tim Sahur Sumut Pos agar makan sahur dengan lahap dan nikmat. ‘’Jangan makan basa-basi ya, kalau perlu habiskan semuanya,’’ kata keduanya. Sekitar 15 menit bersantap dengan nikmat bersama keluarga kecil Bang Ajib, kami kembali ke ruang tamu melanjutkan obrolan yang tertunda.

Dipercaya sebagai Ketua Harian Koalisi Merah Putih di Sumut, Bang Ajib menyesalkan banyaknya kampanye hitam yang beredar di masyarakat, terutama lewat selebaran dan media sosial. Padahal apa yang beredar itu, kata dia, belum tentu benar adanya.

“Semakin hari semakin banyak kampanye hitam yang beredar. Lucunya, isu negatif yang beredar, itu-itu saja. Padahal sampai sekarang kan tak terbukti juga,” ujarnya.

Bang Ajib mencermati banyaknya kampanye ‘busuk’ itu sebagai respons kepanikan dari salah satu pihak yang takut menerima kenyataan jika capres/cawapres yang diusungnya tidak dipilih masyarakat. Sedikit menyinggung soal penyerangan salah satu kantor media televisi, dia menilai perilaku itu buah demokrasi yang belum matang.

Sebagian masyarakat model itu dikatakan belum mampu melihat demokrasi secara substansial, namun mempraktikkan demokrasi sebatas ajang pemilihan dan memenangkannya.

‘’Sesungguhnya inti demokrasi itu kan memenangkan pemilihan dengan memenangkan hati rakyat. Jadi bukan menang dengan teknik dan metode yang menyakiti pihak yang lain,’’ tukasnya.

Begitu pula menjawab soal isu negatif yang selalu menghantam capres Prabowo, Bang Ajib melihat, tak seorang pun manusia yang bersih 100 persen pada masa lalunya. Bangsa ini, kata dia, harus mengajarkan rakyat tentang masa depan. Bukan terus mempersoalkan masa lalu seseorang.

“Analoginya seperti mobil. Ada spion dipasang, tapi kan untuk melihat sesekali. Yang besar itu kan kaca depannya. Lewat kaca itu kita mengemudikan mobil sampai ke tempat tujuan,” paparnya.

Analogi itu mempertegas pandangannya bahwa tak ada manusia yang sempurna selama hidup di dunia. Dalam konteks bulan Ramadan, lanjut dia, tak salah bertausiah bahwa  semua orang pasti pernah berbuat salah, khilaf, dan sebagainya, tapi bukan berarti orang itu tak bisa berubah menjadi lebih baik. Allah saja Maha Pengampun, apalagi belum bisa  dipastikan perbuatan itu betul-betul salah. Siapapun yang ingin berbuat baik tentulah harus dihargai dan dihormati niatnya.

“Anda tahu bagaimana permusuhan antara Rasulullah, Muhammad SAW dengan Khalifah Umar bin Khatab yang awalnya jahat. Tetapi akhirnya menjadi orang yang pasang badan untuk melindungi Rasulullah,” katanya mengingatkan kisah para Nabi.

Pemikiran itu pula yang membentuk keyakinan Bang Ajib. Pilihan memperjuangkan capres/cawapres usungan Tim Koalisi Merah Putih tak sekadar kampanye terbuka di lapangan, tapi ikut turun meyakinkan masyarakat.

“Segala sesuatunya harus berawal dari yang baik. Jangan pakai pikiran yang buruk. Mari berbaik sangka. Apalagi ini bulan Ramadan, bulan penuh berkah,’’ tukasnya.

Tak terasa obrolan politik yang hangat di pagi buta itu mengantarkan kami hingga pukul 05.20 WIB. Sebelum beranjak pamit, tim Sahur Sumut Pos menyempatkan waktu untuk salat subuh berjamaah bersama Bang Ajib. Seusai salat, sang tuan rumah menyelipkan pesan-pesan moral agar menjadi orang yang berhasil dan sukses.

‘’Yang pertama itu disiplin. Ini menunjukkan kita menghargai waktu. Kedua, berbuat baik kepada keluarga, baru ke masyarakat, minimal lingkungan tempat tinggal. Ketiga, jangan takut menghadapi ujian dari Allah. Ujian itu proses manusia untuk naik kelas,’’ cetusnya .

Dia mengibaratkan kampanye hitam yang menimpa capres Prabowo sebagai ujian dari yang Maha Kuasa untuk menjadikannya pemimpin bangsa menuju kebangkitan. ‘’Kalau pilihan rakyat, Insya Allah,’’ kata Bang Ajib.

Tepat pukul 05.45 WIB, tim Sahur Sumut Pos berpamitan kepada Bang Ajib Shah dan istri Lidya Magdini, sembari tak lupa mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan menu sahur yang nikmat pada pagi itu. Dengan hangat pula dia mengantarkan tim Sahur Sumut Pos hingga pintu gerbang rumahnya. (bal/val)

Exit mobile version