
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi kesehatan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, kini sudah mulai membaik. Hal ini disampaikan Akhyar langsung dalam video yang beredar di media sosial, Jumat (7/8).
Dalam video berdurasi 1 menit 33 detik itu, Akhyar menyampaikan bahwa Jumat (7/8) kemarin adalah hari ke-14 dia terpapar virus Corona. “Syukur Alhamdulillah, kondisi saat ini semakin membaik, rasa demam batuknya sudah mulai menghilang. Hanya mengembalikan fungsi paru-paru agar oksigen saturation tetap berada di atas 95 persen,” katanya.
Dia menceritakan, sebelum diketahui terpapar yaitu setelah dua kali dilakukan swab dan dinyatakan negatif, Akhyar kemudian pulang ke rumah. Namun, saat itu dia mengalami badai sitokin, yang merupakan terjadinya partikel koordinasi antibodi yang melakukan lompatan dari bagian bawah paru-paru ke bagian tengah dan bagian atas sebagian dari pada paru-paru. “Inilah yang menyebabkan saya positif,” bebernya.
Kendati begitu, Akhyar yakin kondisinya akan semakin membaik. Untuk itu, pada tanggal 13 dan 14 Agustus mendatang, dirinya pun akan kembali melakukan swab ulang untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatannya. “Insya Allah keadaan semakin membaik, mohon doa dan dukungan dari seluruh kawan serta sahabat-sahabat. Insya Allah saya dapat pulih kembali,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi yang dikonfirmasi, membenarkan kalau kondisi Plt Wali Kota Medan , Akhyar Nasution sudah membaik. “Kondisi Pak Wali sekarang sudah mulai membaik, kesehatannya juga bagus, stabil dan dalam keadaan terkontrol,” ujarnya.
Edwin mengaku, dengan kondisi tersebut maka pekan depan sudah direncanakan akan dilakukan swab ulang terhadap Akhyar. Hal itu untuk memastikan apakah telah sembuh dari virus corona. “Iya, rencana memang mau diswab ulang pekan depan,” katanya.
Selain itu, Edwin juga mengakui bahwa saat ini sejumlah kontak erat Akhyar telah dilakukan tracing. Namun, sejauh ini pihaknya masih belum menerima hasil tracing yang telah dilakukan tersebut. “Tracing sudah kita lakukan, hasilnya memang masih kita tunggu,” akunya.
Disinggung soal pernyataan Akhyar yang mengaku jika Jumat (7/8) kemarin, merupakan hari ke-14 dirinya terpapar virus Covid-19, Edwin menegaskan, hal itu hanya diketahui oleh tim dokter. Karena, soal pemeriksaan dan penelusuran merupakan kewenangan dari dokter penanggung jawab. “Itu pemeriksaan dokter, tapi begitu masih kita tunggu karena kewenangan dari dokter penanggung jawabnya,” tandasnya.
52 ASN Pemko Medan Di-Swab
Sebanyak 52 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para pegawai lainnya di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah dilakukan test swab usai Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution dinyatakan Positif Covid-19. “Sudah, hari Rabu itu sudah langsung dilakukan test swab. Yang ikut ada 52 orang, hasilnya pun sudah keluar,” ucap Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Jumat (7/8).
Dikatakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan itu, dari 52 ASN yang dilakukan test swab tersebut, tidak ada satu pun yang menunjukkan hasil positif. “Alhamdulillah semua negatif, tidak ada satupun yang positif dari hasil swab kemarin,” ujarnya.
Dijelaskan Muslim, ke-52 orang yang dimaksud adalah orang-orang yang berhubungan erat dengan Akhyar Nasution. Mulai dari Humas, Protokol, Ajudan dan beberapa ASN yang diketahui sempat melakukan kontak langsung dengan Plt Wali Kota Medan tersebut. “Kan gak mungkin semua juga kita Swab. Fokusnya ya kepada para ASN yang selama ini memang selalu melekat dengan Pak Plt, atau bagi para ASN dan pegawai yang terakhir-terakhir ini ada kontak langsung dengan bapak,” jelasnya.
Pun begitu, lanjut Muslim, pihaknya tetap memberikan imbauan kepada seluruh ASN yang masih bekerja secara langsung di kantor Balai Kota Medan untuk tetap secara ketat menerapkan protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Pak Plt itu sangat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai cuci tangan, jaga jarak sampai masker pun tidak pernah lepas bila berada di luar ruangan, juga beliau minum vitamin secara rutin. Begitu pun Pak Plt masih bisa terkena Covid-19. Bagaimana pula dengan para ASN ini kalau tidak disiplin? Sedangkan sebagian ASN tetap harus bekerja di kantor ataupun dilapangan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Makanya kita meminta untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” lanjutnya.
Akhyar sendiri, terang Muslim, telah bekerja secara maksimal dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat soal Perwal AKB agar masyarakat Kota Medan dapat mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantau penyebaran Covid-19 di Kota Medan.
“Pak Plt itu mobilitasnya sangat tinggi, bapak kan sibuk terus menyosialisasikan protokol kesehatan ini. Kita minta para ASN untuk tetap bekerja dengan baik, tetapi tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat,” imbaunya.
Terpisah, kepada Sumut Pos, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan sekaligus Sekretaris GTPP Covid-19 Kota Medan, Arjuna Sembiring mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyemproran disinfektan pada lingkungan Kantor Wali Kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis No.2 Medan. “Hari ini masih akan kita lakukan penyemprotan. Untuk hari ini kita lakukan sore hari, agar tidak mengganggu para pegawai yang sedang bekerja. Apalagi mulai dari Rabu dan Kamis kemarin kan memang sudah kita semprot sebelumnya,” ujar Arjuna.
Tak cuma Balai Kota, Arjuna juga mengaku telah melakukan penyemprotan pada beberapa kantor OPD Pemko Medan yang tidak terletak di lingkungan Balai Kota Medan. “Beberapa OPD juga kita semprot, sesuai permintaan. Ini akan terus kita lakukan,” tandasnya.
Sementara itu, Pantauan Sumut Pos, Jumat (7/8), Masjid Al Musabiqin yang berada di komplek Balai Kota Medan tetap menggelar Salat Jumat seperti biasanya. Berbeda dengan bulan Maret yang lalu saat Asisten Pemerintahan (Aspem) Kota Medan meninggal dunia akibat positif Covid-19, Masjid Al Musabiqin ditutup sementara waktu hingga tidak menggelar Sholat Jumat.
“Sama seperti aktivitas kerja di Balai Kota, para pegawai tetap bekerja seperti biasa, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Begitu juga dengan ibadah sholat Jumat dan sholat-sholat wajib lainnya, Masjid tetap dibuka seperti biasa dan protokol kesehatan seperti jaga jarak, cuci tangan, ukur suhu tubuh dan pakai masker tetap kita lakukan. Lalu Masjid juga telah disemprot cairan disinfektan sebelumnya,” tutupnya. (ris/map)