Site icon SumutPos

Ratusan Rumah DAS Deli Terendam Banjir

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
TERENDAM_Beberapa anak kecil bermain air yang merendam pemukiman penduduk di kawasan Kampung Aur, pinggiran Sungai Deli, Medan, Selasa (7/11). Banjir kiriman akibat debit air di hulu sungai tinggi, menyebabkan pemukiman warga di pinggiran Sungai Deli tersebut terendam air hingga ketinggian 1,5 meter.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Curah hujan yang cukup tinggi melanda Kota Medan pada Senin (6/11). Akibatnya, ratusan rumah terendam banjir.

Menurut data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Selasa (7/11), Kecamatan Medan Maimun dan Medan Johor terkena dampak meluapnya Sungai Deli.

Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring menyebutkan, ada sejumlah warga yang terkena banjir. Seperti, di Lingkungan III dan IV Kelurahan Aur, Medan Maimun, Jalan Eka Lembah (Lingkungan II), Jalan Eka Murni (Lingkungan 5), Jalan Eka Wali (Lingkungan 11) Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor.

“Sesuai pendataan dan laporan anggota di lapangan sekitar pukul 07.00 WIB, di Kelurahan Aur warga masih bertahan di pengungsian. Kondisi air berangsur surut 5 Cm sampai 10 Cm,” katanya.

“Pada pukul 09.00 WIB kondisi air juga berangsur surut ±10 sampai ±15 Cm. Warga ada yang mengungsi di tempat keluarga dan masih ada yang bertahan di rumahnya masing-masing. Jumlah perkiraan rumah yang terendam banjir saat ini sebanyak ±120 unit/130 kepala keluarga (KK),” tambahnya.

Sementara, kondisi di Lingkungan VII, VIII dan IX, Kelurahan Seimati dan Kelurahan Suka Raja, Medan Maimun, pada pukul 09.00 WIB air berangsur surut ±15 Cm.

“Cuaca di lokasi cerah berawan. Jumlah perkiraan rumah yang terendam banjir ± 500 rumah/657 KK ,” jelasnya.

Untuk kondisi tinggi muka air di Sungai Babura, diperkirakan BPBD sekitar ±40-50 Cm. Meski demikian, tidak ada dampak akibat luapan muka air Babura yang sampai merendam rumah warga, seperti perlintasan pemukiman pada Sungai Deli.

“Upaya atau tindak lanjut yang kami lakukan yakni, tetap melaksanakan pemantauan dan monitoring daerah rawan banjir. Mendirikan posko kelurahan tangguh bencana di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun. Melaporkan perkembangan tinggi muka air daerah aliran sungai di Kota Medan, serta memonitor perkembangan dan cuaca Badan Meteorologi, Klematologi dan Geofisika (BMKG),” katanya.

Kepada warga DAS, BPBD mengimbau untuk waspada banjir susulan. Mengingat, curah hujan tinggi akan tetap berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Disamping itu, BPBD tetap menyiagakan personil dan perahu karet guna membantu evakuasi warga bila dibutuhkan.

Bantuan kepada pengungsi dan warga terkena dampak banjir, terus berdatangan pada hari itu. Salah satunya dari Anggota DPR RI Fraksi PKS, Tifatul Sembiring.

Di lokasi Jalan Brigjen Katamso Gang Merdeka, Kelurahan Aur itu, Tifatul didampingi Ketua PKS Kota Medan Salman Alfarisi membagikan nasi bungkus, mie instan dan air mineral kepada warga.

Menyikapi kondisi tersebut, Tifatul mengaku pemerintah daerah harus tanggap dengan kehidupan warga yang kerap menjadi korban luapan sungai. Dikatakannya, paling tidak selain bantuan makanan, minuman dan obat-obatan, pemda diminta mendirikan posko peduli korban banjir.

“Secara sistematis (masalah) ini harus diselesaikan. Apalagi kan kejadian ini terus berulang, terutama kalau ada hujan deras di hulu (gunung), kemarinya (Sungai Deli dan Babura) sudah padat,” tutur Tifatul.

“Perlu langkah konkrit dari Pemko Medan, apakah perlu dibagi porsi pekerjaan dengan pemerintah provinsi ataupun pusat,” lanjutnya.

Mantan Menkominfo ini menyebut, butuh koordinasi dan sinergitas kuat antar pemda dan pusat dalam hal relokasi warga DAS. Untuk itu ia meminta, persoalan anggaran bisa dialokasikan secara multiyears dimana ada kementrian yang mengurusi sungai.

“Saya juga akan bicara kepada teman-teman, walaupun saya di Komisi III bidang hukum untuk menyampaikan kepada mitra terkait atas masalah ini,” tukasnya.

Menurut Tifatul, tidak ada alasan ketiadaan anggaran dalam hal bencana dan kemanusiaan. Tetap harus ada solusi untuk masalah banjir warga DAS di Kota Medan.

“Masa’ setiap tahun seperti ini terus kondisinya. Jangan ada alasan anggaran terpakai buat infrastruktur dan segala macam, sementara persoalan di depan mata begini terabaikan. Kemudian BNPB dan BPBD juga harus turun membantu masyarakat yang terkena dampak banjir,” katanya.(prn/ala)

 

Exit mobile version