Site icon SumutPos

Awas Terjangan Lahar Dingin

Foto: Erwin/PM
Warga desa menyaksikan aliran lahar dingin yang mengalir di Desa Sukatendel, Tanah Karo, Sumut, hingga memutus jalur transportasi, Kamis (19/2/2015) lalu. Sepekan ini aktivitas erupsi Gunung Sinabung meningkat. Warga diimbau waspada akan adanya terjangan lahar dingin.

KARO, SUMUTPOS.CO – Dalam sepekan ini aktivitas vulkanik Gunung Sinabung makin meningkat. Dalam sehari, Sinabung mengalami erupsi antara 3 sampai 4 kali diikuti awan panas.

Jarak luncur abu yang sebelumnya hanya mencapai 2.000-2.100 meter, meningkat menjadi 3.000-3.500 meter. Alhasil, puluhan desa yang berada di wilayah timur Kabupaten Karo, termasuk Kota Berastagi dan Kabanjahe dihujani abu vulkanik sedang.

“Sejauh ini Gunung Sinabung masih mengalami erupsi rata-rata 3 sampai 4 kali sehari. Namun sepekan ini ketinggian luncuran abu vulkaniknya meningkat ke angka 3.000-3.500 meter ke arah timur,” ungkap Deri Al Hidayat, Petugas Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA) saat ditemui Sumut Pos di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Rabu (8/2) sore.

Dipaparkan Deri, hingga Rabu (8/2) sore sekira pukul 16.00 WIB, Sinabung mengalami erupsi 4 kali dengan tinggi kolom rata-rata 3.000 meter dengan gempa lokal sedang selama 50 sampai 350 detik. Erupsi pertama terjadi sekira pukul 07.00 WIB dengan tinggi kolom abu 3.000 meter diikuti gempa 173 detik menuju timur.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 09.30 WIB dengan tinggi kolom abu 3.000-3.200 meter dan gempa selama 173 detik menuju timur. Lima menit berselang, tepatnya pukul 09.35 WIB, erupsi kembali terjadi dengan luncuran abu setinggi 3.000-3.500 meter diikuti gempa sepanjang 320 detik menuju timur.

Terakhir, Sinabung kembali erupsi sekira pukul 11.48 WIB dengan ketinggian mencapai 3200-3500 meter dengan kegempaan selama 320 detik menuju barat dan timur. Hasil pemantauan, meski cuaca cerah namun kawah gunung tak teramati karena tertutup kabut tebal. “Bagaimana aktivitas Sinabung ini ke depan tak bisa kita prediksi. Hanya saja sampai hari ini statusnya masih awas level satu,” ujar Deri.

Untuk langkah antisipasi, pihaknya hanya meningkatkan pemantauan. Meski hanya erupsi 3 hingga 4 kali sehari, Derin mengingatkan warga untuk tidak masuk ke zona merah (bahaya) radius 3 Km sekeliling kaki gunung. Radius 7 Km arah tenggara dan selatan, 7 Km arah tenggara -selatan, 6 Km arah tenggara timur serta radius 4 Km arah utara -timur. Selain itu, masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai juga diimbau waspada akan terjangan lahar dingin, terutama saat hujan mengguyur.

Erupsi Sinabung yang terjadi menyebabkan Kota Kabanjahe dan Berastagi dihujani abu vulkanik. Meski tak setebal erupasi sebelumnya, namun abu sempat mengganggu pemandangan para pengendara, khususnya sepeda motor.

Abu yang mirip salju itu mengguyur rumah-rumah dan kendaraan warga. Atap-atap rumah dan mobil warga berubah putih. Pantauan kru koran ini, meski abu mengguyur, tapi warga dan pengendara khususnya sepeda motor tak ada yang mengenakan masker. Meski mengganggu pernafasan dan menyebabkan wajah panas, tapi warga mengaku sudah biasa. (deo/adz)

Exit mobile version