Site icon SumutPos

RSUP Adam Malik Tuding Dinsos Cuek

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos
Pasien tanpa identitas yang dirawat di RS Adam Malik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik saat ini kembali merawat seorang pasien tanpa identitas. Kondisi pasien ini sudah membaik dan sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun sampai saat ini keluarga masih belum ada yang menjemputnya.

Kepala Sub Bagian Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting SE mengatakan pasien Mrs X (istilah wanita tanpa identitas) ini sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Namun, belum ada pihak keluarga yang mencari dan menjemputnya. Sehingga pasien masih dalam perawatan petugas.

Pihak RS Adam Malik sendiri tidak dapat menelusuri alamat karena kondisi pasien sendiri merupakan korban tabrak lari dan memiliki gangguan jiwa sehingga sama sekali tidak ada pihak keluarga yang bisa dihubungi.

“Pasien ini sempat dirawat di ruang Rindu B3, awalnya masuk melalui IGD RS Adam Malik pada hari Minggu tanggal 6 Mei 2018 diantarkan oleh warga dari lokasi pasien ini mengalami tabrak lari di sekitar daerah Tanjungrejo. Kondisinya saat itu mengalami luka robek di lutut,” kata Masahadat Ginting di ruang kerjanya, Jumat (6/7).

Sementara itu, menurut keterangan dari Instalasi Rawat Inap Terpadu, pasien sepertinya memiliki gangguan kejiwaan karena beberapa kali ingin menyerang petugas. Selain itu, petugas sama sekali tidak menemukan tanda pengenal dan kartu identitas lain dari yang bersangkutan selama perawatan.

Oleh karena itu, Masahadat berharap ada pihak keluarga yang membaca atau mengetahui pemberitahuan ini, sehingga pasien bisa dikembalikan kepada keluarga.

“Kami berharap apabila ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau mengenal pasien tersebut, bisa menghubungi Sub Bagian Humas RS Adam Malik di nomor 061 836 4581 ext 164 atau datang langsung ke Sub Bagian Humas Gedung Administrasi Lantai 3 RSUP H Adam Malik Jalan Bunga Lau Nomor 17 Medan Tuntungan,” harap Masahadat.

Sementara itu, staf humas RS Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak SSos mengatakan keberadaan pasien tanpa identitas yang mereka rawat cukup menjadi beban secara pelayanan konon lagi secara biaya selama berada di rumahsakit milik Kemenkes tersebut.

“Jadi kami juga tidak tahu harus berbuat apa, ya. Di satu sisi dari segi sosial tidak mungkin juga ditelantarkan begitu saja. Tapi, kalau terus kami rawat juga menganggu pelayanan. Bed (tempat tidur) yang pasien tanpa identitas tadi seharusnya bisa dipergunakan untuk pasien lain yang sedang butuh perawatan. Belum lagi soal biaya yang harus ditanggung pihak rumahsakit, ” ujarnya.

Masalah pasien tanpa identitas ini pun sudah dikoordinasikan dengan Dinas Sosial beberapa kali soal bagaimana biaya perawatannya. Namun, beberapa kali pula pihak Dinsos tidak memberikan solusi yang jelas terkait tanggungan biayanya perawatannya.

“Kami juga sudah berulang kali koordinasi dengan Dinsos soal bagaimana biaya perawatan pasien tanpa identitas yang dirawat di RS Adam Malik. Tapi ya begitu, tidak ada jawaban yang pasti, mereka beralibi tidak ada anggarannya. Makanya itu kami pun bingung soal pasien-pasien tanpa identitas ini. Harapannya, dengan dipublikasikan begini ada keluarga yang kenal bisa dibawa pulang, ” ungkapnya.

Saat ini total jumlah pasien tanpa identitas yang dirawat di RS Adam Malik berjumlah lima orang. Dua diantaranya bayi. Untuk kedua bayi, memang pihak rumahsakit belum menghubungi Dinsos Sumut karena mereka masih menunggu keluarganya untuk mengambil bayi tersebut.

“Sisanya dua laki-laki dan seorang perempuan, itu yang korban kecelakaan tadi, ” sebutnya.

Sebelumnya setiap pasien tanpa identitas yang mereka rawat selalu diakomodir oleh Dinsos Sumut. Namun, tahun ini, penyerahan belum dilakukan karena Dinsos belum bisa menerima.

“Palingan, kalau pihak Dinsos belum mau menerima apaboleh buat akan dirawat terus. Tidak mungkin kami telantarkan. Sebelum-sebelumnya ada diserahkan, terakhir tahun lalu,” pungkas Rosa. (dvs/azw)

Exit mobile version