Site icon SumutPos

Kepulangan Jamaah Haji Bisa Terlambat Dua Jam

MEDAN-Jamaah haji yang tergabung dalam Debarkasi Medan, kemungkinan akan terlambat tiba di Bandara Polonia Medan. Diperkirakan keterlambatan bisa mencapai dua jam. Setidaknya hal ini diungkapkan Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarakasi Medan Abd Rahman Harahap.

“Pada tahun-tahun sebelumnya jadwaln pemulangan haji selalu terlambat. Biasanya jadwal tiba pukul 23.00 WIB, kenyataannya bisa terlambat satu hingga dua jam. Jadi kita harap pihak keluarga memakluminya. Tapi, ini akan terus kita koordinasikan dengan pihak PPIH Saudi untuk mengetahui perkembangan pemulangan jamaah haji. Tentunya kita harap, jam pemulangan tepat waktu dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Abd Rahman Harahap, Selasa (8/11).

Terkait dengan itu, Humas Badan Pengelola Asrama Haji (BPAH) Debarkasi Medan, Sazli Nasution mengaku untuk penyambutan jamaah haji kloter 01 ini, pihaknya sudah melakukan penyambutan khusus dan mengadakan rapat evaluasi yang dibuka oleh Kakanwil Kemenagsu, Abd Rahim, dan dipimpin oleh Sekretaris PPIH Debarakasi Medan Abd Rahman Harahap.

Dalam rapat tersebut, sesuai kebijakan khusus PPIH Debarkasi Medan, paspor jamaah haji akan dikembalikan pada jamaah setelah menjalani pemeriksaan oleh petugas imingrasi. Selain itu, kondisi kesehatan jamaah akan diperiksa dengan melakukan tes suhu tubuh untuk mengantisipasi kemungkinan penyakit menular. Sebanyak 32 petugas medis serta 5 unit ambulans juga telah disiagakan. “Jika kondisi jamaah ada yang parah, akan langsung kita rujuk ke RS Haji Medan. Untuk jamaah yang wafat di tanah suci, diharapkan keluarganya tiba di Asrama Haji Debarkasi Medan untuk mengambil koper serta mengurus asuransi dari Bringin Life Syariah,” jelas Sazli.

Para haji, lanjutnya, akan diberikan sebanyak 5 liter air zam-zam. Hal ini sebagai bentuk perhatian atas kembalinya jamaah di tanah air setelah sekian lama melaksanakan ibadah haji. “Bagi keluarga yang berasal dari luar Medan telah disiapkan beberapa bus untuk mengangkut jamaah. Yang terpenting, kita harapkan yang terbaik bagi pemulangan jamaah haji ini,” ungkapnya.

Mengenai situasi di tanah suci, saat ini, lanjut Sazli, Kloter 01 Debarkasi Medan sudah melaksanakan pelemparan jumrah dan telah meninggalkan Mina. Pada Kamis (10/11) jamaah haji akan bergerak menuju Jeddah. Terkait cuaca di tanah suci, pada siang hari dapat mencapai panas 34 derajat celcius. Sedangkan malam, cuaca sangat dingin hingga para jamaah harus menggunakan baju penghangat.

Makan Lauk Basi, Ratusan Jamaah Diare

Wakil Ketua Tim Pengawas Haji DPR, yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Radityo Gambiro, menginformasikan bahwa pada pukul 01.45 dini hari waktu Arab Saudi, lebih dari 100 orang jamaah di Mina atau Maktab 71 terkena diare.
“Setelah tim kesehatan turun tangan, diindikasikan diare jamaah akibat makanan. Nasi panas yang berlendir dan lauk yang sudah basi,” kata Radityo, kemarin.

Dia menegaskan, tim Kesehatan dan Komisi VIII dan  IX DPR RI yang sedang melakukan pengawasan, langsung menuju lokasi Maktab 71. Ketika Tim tiba di lokasi, sekejap tampak sampah yang menumpuk dan berserakan, kotor dan jorok, menyebarkan bau tak sedap di sekitar tenda Maktab 71.

“WC yang terbatas membuat Jamaah yang diare semakin panik,” ungkapnya.

Namun, lanjut dia, berkat kesigapan Tim Kesehatan, akhirnya situasi mulai terkendali. “Sampai jam enam pagi ini, 10 orang jamaah masih dirawat secara intensif di Posko Pengobatan Haji Indonesia di Mina,” katanya.
Melihat kondisi yang buruk seperti itu, Tim Pengawas DPR RI segera memanggil Panitia Penyelenggara Haji dan Penanggungjawab Maktab 71.

“Masalah kebersihan dan makanan basi banyak menimbulkan masalah bagi jamaah haji Indonesia yang sedang mabid di Mina,” ujarnya. (mag-11/boy/jpnn)

Exit mobile version