Petugas dinas pertamanan memotong batang pohon Trembesi yang tumbang di Jalan Balai kota Medan, Senin (9/1). Pohon Trembesi yang diperkirakan berumur ratusan tahun tersebut, tumbang dan menimpa dua mobil yang menyebabkan tiga warga mengalami luka.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tumbangnya pohon trembesi berusia 120 tahun, peninggalan zaman Belanda, di kawasan Merdeka Walk, Senin (9/1) siang, yang menimpa
dua mobil dan satu sepeda motor, membuat pihak Merdeka Walk dan Dinas Pertamanan Medan saling menyalahkan.
Manager Operasional Merdeka Walk, Subur mengatakan, pohon trambesi yang tumbang itu bukanlah milik mereka. Sehingga pihaknya tidak memiliki wewenang sama sekali untuk melakukan penebangan atau pemangkasan pohon yang ada di Merdeka Walk. Ia juga menuturkan, kerugian yang diakibatkan pohon tumbang tersebut bukan tanggung jawab mereka.
“Kalau urusan layak atau tidak layak, itu Pemko yang menentukan. Dinas Pertamanan yang biasa melakukan pemotongan terhadap ranting-ranting pohon,” ungkapnya.
Ia mengaku, pihaknya hanya berkewajiban melakukan pemeliharaan pohon yang ada di Merdeka Walk dengan memberikan pupuk dan lainnya. Hal itu dilakukan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Pertanian.
“Kita hanya melakukan perawatan. Pohon tumbang pun karena faktor alam, sebab saat kejadian nggak ada angin ataupun hujan. Tiba-tiba saja tumbang,” jelas Subur.
Ke depan, bila secara kasat mata pohon lain yang berada di Merdeka Walk dalam kondisi mengkhawatirkan, maka managemen akan langsung menginformasikan ke dinas terkait untuk dilakukan pemangkasaan ataupun antisipasi lainnya. Sehingga tidak ada korban maupun kerugian material dari tumbangnya pohon.
Sementara Kadis Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu terkesan buang badan atas kejadian pohon tumbang tersebut. Menurutnya, pohon trambesi berusia 120 tahun yang tumbang tersebut masuk di dalam kawasan pusat jajanan kuliner Merdeka Walk, bukan di ditrotoar. Artinya kejadian tersebut menjadi tanggung jawab pengelola Merdeka Walk, bukan tanggung jawab mereka.
“Pohon itu masuk dalam kawasan Merdeka Walk. Jadi, pengelola yang bertanggung jawab atas kejadian itu. Selama ini pengelola Merdeka Walk juga yang bertanggung jawab merawat pohon tersebut,” ungkapnya di lokasi.
Petugas dinas pertamanan memotong batang pohon Trembesi yang tumbang di Jalan Balai kota Medan, Senin (9/1). Pohon Trembesi yang diperkirakan berumur ratusan tahun tersebut, tumbang dan menimpa dua mobil yang menyebabkan tiga warga mengalami luka.
Zulkifli menjelaskan, selama ini pihak pengelola juga tidak pernah melaporkan perkembangan kondisi puluhan batang pohon yang masuk dalam wilayah Merdeka Walk. Sehingga mereka tidak tahu kondisi pohon-pohon tersebut saat ini. “Selama ini mereka juga tidak pernah melaporkan kondisi pohon-pohon yang menjadi tanggung jawab mereka. Jadi, kami pun tidak tahu kondisinya bagaimana. Harusnya dilaporkan jadi kami bisa antisipasi,” ujarnya.
Mantan Kadis Kominfo Kota Medan ini menambahkan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab pohon tumbang tersebut. Sebab, pihaknya sedang melakukan pembersihan lokasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, dan pihak kepolisian. Begitu juga langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi tumbangnya pohon tua lainnya di seputaran Lapangan Merdeka maupun kawasan lainnya. Mengingat pohon tua tersebut rawan tumbang dan jumlahnya cukup banyak. Zulkifli hanya menyebutkan pihaknya tetap melakukan perawatan dan pemangkasan.
“Kalau begini ceritanya, mulai minggu depan kami akan cek semua kondisi pohon di sini. Dan mau tidak mau jika kondisinya tidak layak, maka kami akan lakukan peremajaan (pemangkasan),” katanya.
Dia juga menyatakan, akar pohon yang tertimbun coran semen membuat perkembangan dari pohon tersebut menjadi terhambat. Oleh karenanya hal itu ia prediksi menjadi pemicu kenapa pohon tersebut bisa tumbang. “Sama seperti kita, bila pondasi atau kaki kita tidak kuat, maka gampang sekali kita jatuh. Begitu juga dengan pohon-pohon ini, kalau akarnya tidak dikasih ruang bergerak lagi maka dia akan tumbang,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin saat ditanya perihal ini, mengaku dirinya baru mengetahui informasi tersebut dari wartawan. Namun, dirinya meminta Kadis Pertamanan Kota Medan, Zulkifli Sitepu serta Kadis Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Ahyar fokus melakukan perawatan pohon tua di Medan. Apalagi mengingat faktor angin dan curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini menerpa Kota Medan. “Selama ini tim sudah dibentuk untuk memantau itu. Saya minta lebih intens lagi dilakukan,” kata Eldin. (mag1/prn/ris/adz)