Site icon SumutPos

Dishub Belum Agendakan Operasi Jukir Liar

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Seorang juru parkir mengatur kendaraan yang hendak keluar di jalan Gatot Subroto Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Perhubungan Kota Medan dan Satlantas Polrestabes Medan  belum mengagendakan penertiban juru parkir (jukir) liar. Ini karena masih disibukkan kegiatan operasi simpatik serta membantu Satpol PP menertibkan  pedagang kaki lima (PKL) di seputaran Lapangan Merdeka, Jumat (9/2) pagi.

Kepala Bidang Pengembangan, Pengendalian dan Keselamatan (PP&K) Dishub Medan, Edison Brase Sagala mengungkapkan, pihaknya belum ada mengagendakan kegiatan penertiban jukir liar baik yang berada di wilayah Medan maupun ruas nasional. “Memang belum ada, tadi pagi kita menertibkan PKL di Jalan Bukit Barisan atau seputaran Lapangan Merdeka,” katanya kepada Sumut Pos.

Edison juga beralasan, lantaran Kamis kemarin ada demo nelayan Belawan di Kantor Gubernur Sumut dan DPRD Sumut, pihaknya tak jadi melakukan operasi simpatik bersama pihak kepolisian. “Kami pun tidak tahu kalau Satlantas mau melakukan operasi (jukir liar). Tapi karena demo nelayan itu kita pun menunda operasi simpatik. Sebagian personel ditugaskan ke sana semua,” ujarnya.

Sebelumnya, Edison saat dikonfirmasi Sumut Pos mengakui ada personelnya mengikuti kegiatan Satlantas operasi parkir liar sekaligus jukir di Jalan Sisingamangaraja pada Kamis (8/2). “Kebetulan bukan saya yang ke sana, ada anggota kita yang ikut sama Satlantas. Tapi perkembangannya saya tidak tahu,” katanya.

Lalu esoknya, saat ditanyakan apa perkembangan dan hasil operasi bersama Satlantas tersebut, ia berkilah bahwa operasi jukir dan parkir liar tidak jadi dilakukan. “Ya, enggak jadi. Kan karena ada demo nelayan itu. Sampai sore anggota mengatur lalu lintas. Untuk razia itu biasanya harus gabungan dengan Satlantas,” pungkasnya.

Kabid Parkir Dishub Medan, Reyes Sihombing, juga mengaku bahwa dalam rangka operasi jukir liar akan berkoordinasi dengan Edison dan pihak kepolisian. “Belum lagi (agenda penertiban jukir). Kita belum fokus ke sana. Lagian itu bidangnya si Edison, nanti aku koordinasi dulu sama dia ya,” katanya.

Padahal pada Januari lalu, Reyes pernah berjanji di Februari pihaknya akan melakukan kegiatan penertiban jukir liar. Bahkan ia menyebut, sudah ada perintah Kadishub Renward Parapat kepada dirinya supaya segera melangsungkan operasi tersebut. Selain tidak mengindahkan perintah atasannya, pernyataan Reyes tersebut terkesan lip servis semata. “Nanti dikoordinasikan dulu sama Edison, karena bidang dia penindakan,” bilangnya lagi.

Buruknya kinerja Reyes pernah disoroti Anggota DPRD Medan, Roby Barus. Ini disebabkan masih maraknya keberadaan jukir nakal dan liar di Medan yang kerap meresahkan masyarakat. “Saya pikir ada satu bidang di Dishub yang sekarang ini timpang dalam bekerja, yaitu kabid parkir. Banyak sekali saya mendapat laporan dan pengaduan masyarakat, bahwa keberadaan jukir-jukir liar ini sangat meresahkan. Kemana kabid parkirnya itu kenapa lambat merespon keluhan masyarakat,” kata Roby.

Ia menilai, penindakan terhadap jukir liar dan nakal di Medan semacam hal klasik.  Sebab tidak mampu diselesaikan dari waktu ke waktu, padahal Dishub punya wewenang bersama kepolisian melakukan penindakan. “Ini yang kita heran. Kemana saja selama ini kabid parkir Dishub. Harusnya dia mampu merespon keluhan dan juga instruksi pimpinannya, dengan melakukan penertiban,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, beberapa ruas jalan kerap terjadi kemacetan lalu lintas akibat amburadulnya kenderaan parkir. Bahkan di kawasan seperti Jalan Asia, HM Yamin dan Jalan SM Raja, laju kenderaan kerap melambat akibat kenderaan parkir di tepi jalan. “Padahal sudah ada aturannya, bahwa di ruas nasional tidak boleh ada parkir kenderaan. Konon lagi ada pengutipan parkir. Itu kemana uangnya,” tanya Roby. (prn/ila)

Exit mobile version