Site icon SumutPos

Relokasi Pasar Marelan Munculkan Masalah Baru

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR_Seorang pekerja menyelesaikan peoyek pembangunan pasar Marelan di Jalan Marelan Medan, Selasa (6/3) Pembangungan pasar Merelan di perkirakan rampung akhir bulan maret 2018.

SUMUTPOS.CO – Belum tuntas masalah yang kini ditimbulkan dari pembangunan gedung baru Pasar Marelan, PD Pasar rencananya akan merelokasi pedagang secara bertahap. Namun hal itu justru akan menimbulkan masalah baru. Hal itu dikatakan anggota DPRD Medan, Mulia Asri Rambe, Jumat (8/3).

Ditegaskan Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan ini, tidak profesional PD Pasar dalam mengelola pedagang di Pasar Marelan, akan terus menimbulkan masalah baru. Alasannya, PD Pasar dianggap tidak mampu untuk menata pedagang agar dapat seluruhnya berjualan di gedung baru. Bahkan, niat dari PD Pasar yang akan merelokasi pedagang secara bertahap akan terjadi masalah.

“Saya dengar, PD Pasar akan memaksakan pedagang untuk direlokasi ke gedung baru. Relokasi rencana bertahap, pasti pedagang yang tahap awal dipindahkan akan menolak, karena pedagang yang masih berjualan di luar pasti lebih laku. Karena, pembeli pasti lebih memilih beli di pinggir jalan dari pada masuk ke gedung baru,” kata anggota dewan akrab disapa Bayek.

Jadi, kata wakil rakyat Dapil V ini, pihaknya akan menegaskan kepada PD Pasar harus merelokasi pedagang secara menyeluruh. Oleh karena itu, pihaknya menekankan agar dilakukan pendataan ulang dan pengundian ulang. “Saat ini gedung itu sudah kita rekomendasikan stanvas. Semua masalah yang selama ini terjadi untuk segera dievaluasi, agar penataan pedagang ke gedung baru dapat merata dan tidak menjadi masalah baru,” tegas Bayek.

Dengan tidak profesional PD Pasar selaku membina, mengawasi dan pengendali di Pasar Marelan, lanjutnya, harusnya PD Pasar tidak melepaskan kewenangan begitu saja kepada Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Medan (P3TM) yang telah membangun meja dan kios serta mendata pedagang yang ada di Pasar Marelan. “Ini yang salah di PD Pasar. Harusnya mereka bisa awasi ini, jangan pedagang yang dirugikan. Apalagi relokasi rencana mau dipaksakan dengan bertahap. Pasti akan ribut nanti pedagang,” tegas Bayek.

Sementara itu, Ketua Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSINDO) Marelan, Sukirman, menilai adanya permasalahan yang belum terselesaikan di Pasar Marelan, maka pihaknya meminta agar relokasi pedagang ditunda sementara.”Kalau saya lihat, banyak masalah belum terselesaikan, ini dulu diselesaikan. Jadi, jangan langsung merelokasi pedagang, nanti pedagang pasti ribut,” ungkap Sukirman.

Mengenai sudah terbangunnya meja dan kios yang sudah rampung 70 persen, mereka sebagai pedagang siap untuk menempati gedung baru, apabila segala masalah yang merugikan sepihak pedagang dapat diselesaikan oleh kepala daerah.

“Kami hanya ingin jualan tenang, jadi kami minta kepada bapak Wali Kota untuk mengkaji ulang harga kios dan meja. Jangan langsung merelokasi, karena harga yang ditentukan P3TM sangat memberatkan pedagang,” tegas Sukirman.

Kepala Cabang III PD Pasar, Ismail Pardede yang dikonfirmasi soal relokasi pedagang, sebelumnya mengaku akan segera dilakukan. Ketika dikonfirmasi soal adanya relokasi secara bertahap, Ismail Pareded mengaku masih sibuk di Polda Sumut. “Saya masih di Polda, nanti ya dek,” katanya dari seberang telepon. (fac/ila)

 

 

Exit mobile version