Site icon SumutPos

Pantai Barat Diancam Wabah Malaria

Ancaman mewabahnya malaria yang ditularkan nyamuk anopheles  di Sumut khususnya di wilayah Pantai Barat semakin menjadi, buktinya setiap tahun sering ditemukannya wilayah endemis. Bahkan, pada Mei 2011 ini ada sebanyak 700 warga terdeteksi malaria dan 91 diantaranya terjangkit malaria.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Chandra Syafei Sp OG melalui Kepala Seksi Penanggulangan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Sukarni kepada wartawan, Senin (9/5).

Sukarni mengatakan, sebanyak 91 warga yang terjangkit malaria itu terjadi di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batanggadis, Mandailing Natal dinyatakan positif mengidap penyakit malaria. Munculnya itu memasukkan dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Sejak Kamis (5/5), tim sudah kita turunkan ke Mandailing Natal,” kata Sukarni.

Saat disinggung kategori KLB, Dinkes Sumut menjelaskan tingkat kasus malaria dua kali lipat dibanding dengan bulan sebelumnya dan banyak lagi kategori lainnya yang dapat dikatakan KLB.

“Makanya tim diturunkan ke wilayah endemis itu untuk melakukan pemeriksaan. Soal berapa jumlah penderita malaria di sana pada bulan sebelumnya, saya belum dapat informasi dari tim,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, tim yang diturunkan ke Desa Tabuyung sudah melakukan penanganan seperti pemeriksaan kembali darah untuk memastikan apakah benar positif atau hanya demam biasa.

“Malaria positif disertai demam. Ini dari segi klinisi. Untuk itu perlu pembuktian lebih lanjut melalui pemeriksaan darah,” tandasnya.

Pengamat Kesehatan, dr Umar Zein menambahkan Madina merupakan daerah endemis, penanggulangan malaria seyogianya dilakukan secara terus-menerus. Kemudian, penyakit malaria juga menyangkut masalah lingkungan yang tidak bisa dirubah.

Untuk penanggulangannya, Dinkes harus melakukan penyediaan obat-obatan, kelambu, rumahsakit dan juga puskesmas. Untuk lebih meningkatkan penanggulangan malaria ini, harus ada program yang struktur dan terkoordinasi. (mag-7)

Exit mobile version