Site icon SumutPos

Cuaca Ekstrim 3 Hari ke Depan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BANJIR_Warga menggunakan kendaraan menembus banjir yang merendam Jalan dr Mansyur, Senin (9/7). Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Minggu (8/7) malam ditambah meluapnya aliran anak Sungai Batuan menyebabkan puluhan rumah dan juga akses jalan di kawasan itu terendam banjir.

SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim yang berlangsung sejak Jumat (6/7) malam lalu, diprediksi akan terus melanda Kota Medan dan hampir seluruh wilayah Sumut, hingga tiga hari ke depan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  (BMKG) Wilayah I Medan, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Sumut disebabkan adanya pusat tekanan rendah di Laut Cina Selatan, yang memicu pertumbuhan awan-awan hujan.

“Saat ini, suhu permukaan laut di perairan Samudera Hindia dan Selat Malaka terpantau hangat mencapai 31-32 Celsius, dan anomali SST di Pantai Barat Sumatera Utara lebih hangat 0,5-1,0 C dari normalnya. Kondisi ini mengindikasikan adanya penambahan uap air yang cukup tinggi di wilayah tersebut, yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Sumatera Utara,” kata Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi BMKG Wilayah l Medan, Syahnan, di Medan, senin (9/7).

Untuk penyebab angin kencang yang memicu angin puting beliung, menurut Syahnan, karena ada gangguan berupa belokan angin dan konvergensi di Pantai Timur Sumatera Utara.

“Data yang kami miliki, ada peningkatan kecepatan angin yang tak biasa dari sebelumnya. Kecepatan angin di lapisan 850 mb adalah 05 knot. Di lapisan 700 mb mencapai 10 knot. Dan di lapisan 500 mb mencapai 13 knot. Sementara itu, kelembaban udara di lapisan 850-500 mb cukup basah,” jelasnya.

BMKG juga mencatat, hujan badai yang terjadi Minggu (8/7) malam merupakan kejadian terbesar dalam kurun waktu sejak Jumat (6/7) malam lalu.

Data yang tercatat oleh BMKG, cuaca ekstrim diprediksi akan berlangsung beberapa hari ke depan. Untuk itu, masyarakat diimbau agar selalu waspada. “Rekomendasi cuaca ekstrim yang melanda pantai dan lereng Timur Sumatera Utara dan sekitarnya diperkirakan akan bertahan 2 sampai 3 hari ke depan,” tandas Syahnan.

Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di seputaran daerah aliran sungai (DAS),  agar waspada terhadap bahaya banjir yang mengancam akan terjadi. “Sementara warga yang tinggal di daerah pegunungan, agar lebih waspada terhadap potensi longsor. Dan yang tinggal di perkotaan agar waspada terhadap potensi angin kencang dan genangan air,” tuturnya.

Beberapa hari terakhir, Kota Medan diguyur hujan deras disertai angin kencang. Sejumlah wilayah di Medan mengalami banjir. Sekitar seratusan rumah di Medan rusak akibat diterjang angin kencang.

Rumah warga yang terkena angin puting beliung.

Medan Terimbas di 16 Titik

Cuaca buruk yang terjadi pada Minggu (8/7) malam, yakni hujan deras disertau angin kencang dan puting beliung, menyebabkan sejumlah titik di Kota Medan terimbas. Mulai dari pohon tumbang menimpa kendaraan, hingga rumah rusak diterjang putting-beliung.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, M Husni mengatakan, dampak dari cuaca buruk tersebut bukan baru kali ini saja terjadi. Melainkan sejak beberapa hari sebelumnya. Pada Jumay (6/7) misalnya, angin kencang menyebabkan pohon tumbang yang menimpa sejumlah kendaraan di Kota Medan. Sedangkan bencana puting-beliung menyebabkan sejumlah rumah warga rusak.

“Ada 16 titik yang terimbas akibat cuaca buruk yang terjadi Minggu malam. Sekitar 40 pohon tumbang. Malam itu juga kita langsung coba menanganinya. Sebanyak 8 titik bisa teratasi. Sementara 8 titik dilanjutkan pada pagi harinya,” ujar Husni ketika memantau evakuasi pohon tumbang di Jalan Bunga Wijaya Kusuma, Pasar IV Padang Bulan, Medan, Senin (9/7).

Kawasan yang cukup parah terimbas cuaca ekstrim berada di kawasan Medan Utara seperti Kelurahan Titi Papan, Belawan, dan Medan Marelan. “Kita sudah menurunkan personil ke lokasi yang terjadi musibah, sebanyak 8 tim pada pagi hari dan 5 tim malam hari. Selain itu, sarana dan prasarana juga dikerahkan seperti truk hingga alat berat,” katanya.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (PD) terkait untuk siaga dan langsung aksi di lapangan, menyikapi cuaca ekstrim yang menerpa dalam beberapa hari belakangan ini. Intensitas curah hujan yang sangat tinggi merendam sejumlah kawasan. Sedangkan angin kencang yang berubah menjadi puting beliung menumbangkan sejumlah pohon dan merusak sejumlah rumah.

“Dinas Pekerjaan Umum (PU) diminta agar mengerahkan para seluruh pekerja dan peralatan yang dimilikim, guna mengatasi genangan air yang terjadi. Kawasan yang selama ini rentan terendam air harus menjadi prioritas utama penanganan. Dalam penanganan, berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan setempat untuk mencari akar masalah penyebab terjadinya genangan air dan segera diatasi,” kata Eldin.

Dinas PU juga diminta melakukan normalisasi drainase, terutama drainase-drainase yang selama ini belum tersentuh. Juga memeriksa lubang-lubang inlet yang  di pinggiran jalan, untuk memastikan agar tidak tersumbat. “Saya minta Kadis PU menyiagakan petugas dan peralatan 24 jam penuh,” tegasnya.

Selain Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan diminta menyiagakan petugasnya mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang yang disebabkan angin kencang. “Begitu mendapat laporan dari masyarakat ada pohon tumbang, langsung turun ke lokasi. Atasi secepat mungkin agar tidak menyebabkan terjadinya kemacetan,” pesan wali kota.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga diminta terus memangkas pohon-pohon penghijauan di pinggir jalan. Terutama, pohon-pohon yang sudah tua dan rapuh.

Sedangkan para camat dan lurah, terutama yang wilayah kerjanya dilintasi sungai, diminta agar siaga penuh. Selama cuaca ekstrim berlangsung, para camat maupun lurah tidak diizinkan ke luar kota. “Camat dan lurah harus fokus membantu warga. Saya tidak mau dengar ada camat maupun lurah yang tidak tanggap ketika warganya diterpa musibah,” cetusnya. (gus/dvs/ris)

Exit mobile version