Site icon SumutPos

Kembangkan Seni Ukir Karang

MEDAN- Pengrajin seni ukir asal Nias Tafaheazaro Bu’ulolo telah menghasilkan beragam karya, khususnya seni ukir karang. “Saya masih setahun mencoba seni ukir karang ini, ternyata lebih banyak peminatnya dan untungnya juga banyak,” kata Tafaheazaro saat memamerkan hasil karyanya ketika pameran UMKM di Bank Sumut Medan, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan seni ukir karang ini masih langka. Selain tingkat kesulitannya lebih berat dari pada kayu, seni ukir kerang ini juga mudah lapuk.

Dari tangan dinginnya, Tafaheazaro  sudah banyak meraih omzet. Untuk ukir pohon-pohonan harganya Rp60 ribu sampai Rp100 ribu per buah. Kemudian patung karang Rp1 juta sampai Rp5 juta dan patung gua-guan Rp100 ribu sampai Rp300 ribu.

Lalu ada juga asbak rokok Rp25 ribu sampai Rp60 ribu, orang-orangan peselerancar dari kerang gima Rp25 ribu sampai Rp50 ribu per buahnya.
“Saya bukan hanya jual bahan yang dari karang aja, bahan baku yang terbuat dari kayu juga ada seperti minatur rumah adat Nias Rp100 ribu sampai Rp500 ribu per buah dan buku-buku sejarah Rp50 ribu sampai Rp150 ribu,” bebernya.

Dalam memproduksi barang-barang tersebut bisa sampai puluhan bahkan lebih dan kalau mempunyai tingkat kesulitan tinggi bisa  bisa dua hari dan bahkan tergantung tingkat kesulitannya.

Dalam pemasarannya sambung Tafaheazaro kebanyakan yang membeli adalah kalangan turis yang ada di Nias. (mag-19)

Exit mobile version