Site icon SumutPos

Calon Jamaah Umroh Diduga Tertipu Biro Travel

 

Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Sejumlah calon jemaah Umrah duduk dengan wajah bersedih saat menunggu kepastian tentang keberangkatan mereka ke tanah suci Mekkah di Asrama Haji, Jalan AH Nasution Medan, dua tahun lalu. Kali ini, jemaah dari Sigli yang telantar.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Modus penipuan berlatar belakang ibadah umroh kembali terjadi. Kali ini, sekitar 93 calon jamaah asal Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, telantar di lantai mezzanine terminal penumpang Bandara Internasional Kualanamu (KNIA).

Pantauan wartawan, Jumat (10/6), para calon jamaah umroh ini rata-rata berusia di atas 40 tahun. Sembari menunggu proses penyelesaian keberangkatan, sebagian diantaranya memilih tidur dan istirahat dengan beralaskan ambal difasilitasi Angkasa Pura II Cabang Kualanamu.

Diduga kuat, para calon jamaah tersebut gagal berangkat ke tanah suci karena tertipu biro perjalanan. Hingga petang kemarin, kepastian keberangkatan pun belum jelas.

Bukhori (40), salah seorang calon jamaah umroh kepada wartawan bercerita, rombongan berangkat dari Aceh pukul 05.00 WIB dengan menumpangi empat unit bus. Nah, saat itu tanda-tanda mulai terlihat sekaligus membuat calon jamaah kesal, karena setibanya di KNIA tidak satupun perwakilan pihak travel menyambut.

Padahal, urai dia, sesuai perjanjian sebelumnya yakni, Rabu (8/6) kemarin, antara calon jamaah dan biro perjalanan sepakat setibanya di bandara ada perwakilan biro menyambut.

“Kami berangkat dari Banda Aceh pakai uang atau ongkos sendiri. Sampai di Kualanamu, tidak ada seorang agen yang kelihatan, padahal sebelumnya sudah janji,” kata Bukhori.

Informasi diperoleh, biro perjalanan mereka adalah AZ Tour and Travel berlokasi di Sutomo Ujung No.102 B, Medan. Menurut Bukhori, pihak biro perjalanan sudah menunda keberangkatan hingga tiga kali, dengan berbagai alasan.

Pertama, pada Mei 2016 disusul kemudian, pada 8 Juni 2016. “Dan ini juga gagal lagi ternyata. Padahal jadwal check-in kami di Kualanamu ini sekitar jam 8 pagi,” sebutnya.

Masih kata Bukhori, rombongan yang gagal berangkat ini merasa telah ditipu pimpinan biro perjalanan. Untuk memastikan, ketua rombongan berupaya kordinasi dengan pimpinan biro perjalanan, Najla Lubis, melalui sambungan telepon. Sayangnya, berulang kali pula tak tersambung.

“Lalu kami datangi kantornya di Jalan Sutomo Ujung, Medan. Kantornya itu juga tutup,” kesal calon jamaah lainnya menambahkan.

Bukhori menambahkan, sebagian besar jamaah umroh telah melunasi paket perjalanan 8 hari ke tanah suci dengan nilaian Rp20 juta plus ongkos bus dari Aceh ke Kualanamu.

Disinggung kenapa begitu mudah terpedaya, calon jamaah menyebutkan pendaftaran di Kota Sigli melalui salah seorang ustadz perwakilan umroh.

Akibat peristiwa tersebut, Bukhori mengaku, bersama segenap rombongan akan menginap di Kualanamu sembari menunggu kordinasi dengan pihak biro perjalanan. “Kami tetap menuntut diberangkatkan sesuai dengan janji. Kami masing-masing malu kalau tidak jadi berangkat. Bukan soal uangnya, tapi kami sudah ditepung tawari ketika hendak berangkat dari rumah masing-masing,” tutup dia.

Manager Airport Duty Kualanamu, M Syukur, membenarkan adanya calon jamaah umroh asal Aceh belum juga diterbangkan biro perjalanan mereka. “Saya dapat laporan jemaah umroh itu tadi pagi. Secara resmi, laporan belum masuk sama kita,” aku Syukur.

Saat ini, menurut dia, para calon jamaah batal berangkat ditempatkan di lantai mezzanine terminal penumpang Kualanamu guna beristirahat sementara sembari mengurus polemik para calon jamaah dengan biro perjalanan. (ted/jie)

Exit mobile version