Site icon SumutPos

Ribuan Nelayan Siap Demo Tolak Reklamasi

Proyek reklamasi dermaga BICT Belawan,

BELAWAN, SUMUTPOS.COKisruh antara nelayan dan pelaksana proyek reklamasi dermaga BICT Belawan, terus meruncing. Perlawanan pun telah disiapkan ribuan nelayan kawasan Pantai Timur. Mulai dari demo hingga penghentian paksa.

Aksi awal difokuskan ke kantor DPRDSU. Berikutnya ke lokasi pengerukan  di kawasan perairan Pantai Labu. Terakhir, lokasi reklamasi di areal BICT Pelabuhan Belawan.

Efek proyek ini semakin meluas hingga perairan Beting Pantai Labu, karena dijadikan lokasi pengerukan. Padahal, kawasan tersebut merupakan tempat ikan berkumpul.

“Kini kami kesulitan mencari ikan. Sejak adanya pengerukan pasir, ikan-ikan yang biasa kami dapatkan kini telah berpindah ke lokasi lain,” ungkap nelayan Pantai Labu.

Kesal dengan ulah PT. Pelindo I, para nelayan yang berada dikawasan Pantai Timur mulai dari Aceh Tamiang, Percut Deli Serdang, Pantai Labu Sergai dan Tanjung Balai Asahan, dalam beberapa minggu kedepan akan melaksanakan demo.

“Kita telah berkoordinasi dengan nelayan yang ada di sepanjang Pantai Timur. Dan mereka sepakat menggelar aksi demo dalam waktu dekat ini. Kesepakatan telah ada dan tinggal menunggu waktu. Kemungkinan dalam bulan ini akan kita laksanakan,” ungkap Rusli.

Lebih lanjut Rusli mengatakan, keberadaan reklamasi tidak sedikit pun membawa manfaat bagi nelayan. Di Belawan, 4 kapal menjadi korban. Di Pantai Labu, para nelayan kesulitan mencari ikan.

“Permasalahan ini menjadi permasalahan bersama para nelayan. Kami menilai adanya kesalahan prosedur. Sehingga nelayan kecil yang jadi korbannya. Andaikata mekanisme Amdal melibatkan nelayan kecil, tentunya ini tidak akan terjadi,” sesal Rusli diamini nelayan lainnya.

Karena kesalahan maupun kelalaian Perusahaan Plat Merah tersebut, nelayan yang merasakan akibatnya secara langsung. Para nelayan yang menjadi korban secara langsung maupun tidak, telah mengambil kata sepakat dan aksi menghentikan reklamasi pantai.

“Kita berharap agar wakil rakyat kita yang duduk di DPRD Sumut dapat menerima keluhan kita dan segera menindak lanjutinya,” harap para nelayan.

Selain aksi demo dengan menyampaikan aspirasi, sebanyak ribuan nelayan yang telah menyampaikan kesediannya untuk demo terbagi dalam dua aksi. Yang pertama menggelar aksi demo menggunakan sampan di kawasan pengambilan pasir di kawasan pantai labu. Di perairan Belawan ditempatkan di lokasi penimbunan (reklamasi) dermaga BICT Belawan.

“Diperkirakan yang ikut demo ada sekitar 2000 nelayan. Untuk Belawan sendiri ada 1500 nelayan. Kemungkinan semua nelayan ini ikut serta dalam aksi demo,” papar Rusli yang juga wakil ketua HNSI Kota Medan.

Disinggung terkait ditabraknya 4 kapal nelayan oleh kapal keruk proyek reklamasi, para nelayan mengaku tidak akan melaporkan kejadian itu pada polisi.

“Kami sudah gak percaya lagi sama polisi. Melapor pun percuma, gak bakal ada solusi. Perkara selalu gak bisa diselesaikan. Jadi permasalahan ini kami selesaikan sendiri. Klo memang gak ada jalan keluar, kami demo,” ungkap nelayan yang meminta namanya disebutkan. (ian/ras)

Exit mobile version