MEDAN- Puluhan pelajar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pelajar Pemuda Bangsa (AMP3B) berdemo menuntut tempat hiburan malam Pub Barcelona di Jalan Pancing Medan agar ditutup, Jumat (11/1), kemarin.
Masa tergabung dari sekolah MAN, MTS,IAIAN dan sekolah lainnya. Demo berlangsung selesai salat Jumat. Puluhan pelajar itu bergerak dari masjid yang tidak jauh dari lokasi. Saat puluhan pelajar itu berdemo, pihak kepolisian melakukan pengamanan di depan Pub Barcelona.
Arif Budiman sebagai pimpinan aksi, mengatakan, demo yang mereka lakukan karena Pub Barcelona dinilai sudah menyalahi aturan, ditenggarai jadi tempat maksiat serta peredaraan narkoba. Apalagi, lokasi Pub Barcelona berada di tengah kawasan pendidikan dan di depan masjid.
“Kita sangat menyesalkan dan mempertanyakan Kamenagsu dan dan jajarannya atas sikap diamnya terhadap keberadaan tempat hiburan Barcelona. Padahal sudah jelas-jelas akan merusak generasi muda karena berada di sebelah sekolah agama, Instusi pendidikan yang langsung di kelola Kemenegsu,” kata Arif.
Arif mendesak agar Bupati dan Dinas Pariwisata Kabupaten Deli Serdang untuk mencabut izin operasional Pub Barcelona karena lokasinya bukan diperuntutkan sebagai tempat hiburan atau pariwisata. Bahkan, lanjutnya, Pub Barcelona sebagai tempat maksiat yang bisa merusak generasi muda.
Buktinya, sambung Arif, Pub Barcelona pernah ditemukan 12 bungkusan sabu yang telah kosong atau sudah selesai dipakai serta satu bungkus sabu-sabu yang telah beku berserta alat hisapnya di lokasi operatornya. “Ini sunggu sangat ironi, tempat hiburan malam dijadikan tempat makasiat bukan tempat untuk lokasi pariwisata. Kami tetap akan melanjutkan aksi demo menuntut ke Dinas Pariwisata maupun pihak kepolisian memberikan izin jam operasional untuk menutup Pub Barcelona,” tegas Arif.
Ulfa (17), salah seorang pendemo dari sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan mengatakan, Pub Barcelona bisa mempengaruhi pelajar untuk singgah ke tempat itu karena berada di lokasi pendidikan. “Kami berharap pub Barcelona ditutup karena jadi peredaran narkoba dan tempat maksiat,” kata Ulfa.
(mag-19)