Site icon SumutPos

Waspada, Rawan Tumbang

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Kendaraan melintas di depan pintu masuk Merdeka Walk yang terdapat pohon pohon besar di jalan Balai Kota Medan, Selasa (26/1)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bagi warga Kota Medan yang sering singgah di Merdeka Walk, hendaknya harus waspada. Sebab, dua pohon di kawasan itu sudah kropos dan rawan tumbang.

Hal ini berdasarkan evaluasi Tim terpadu Pemko Medan yang dikomandoi Dinas Pertanian dan Kelautan. Dari identifikasi delapan pohon pada hari pertama ini, dua di antaranya diberi tanda silang alias rawan tumbang.

Kadistanla Kota Medan Ahyar mengatakan, dua pohon yang mereka silang itu berada persis di depan tenant Merdeka Walk, Jalan Balai Kota. “Kondisinya sudah keropos, makanya kami beri tanda silang. Dari delapan pohon yang kita cek kondisinya hari ini (Rabu, Red), dua pohon masuk kategori rawan,” ujar Ahyar kepada Sumut Pos usai melakukan identifikasi.

Pengecekan pohon trembesi pada area Lapangan Merdeka akan mereka cek ketahanan akarnya. Dibantu Dinas Pertamanan, pihaknya akan merekomendasikan mana pohon-pohon yang masih laik maupun tidak. “Dinas Pertamanan yang akan eksekusi, sedangkan yang masih bisa dirawat akan dipertahankan. Seperti di Jalan Sudirman dan Jalan Imam Bonjol sudah didata dan telah diberi tanda silang merah perlu pemotongan segera,” ungkapnya.

Sedangkan kalau tidak diberi tanda, artinya hanya butuh perawatan sekitar akar dan pemotongan dahan yang telah rusak. Namun, menurut Akhyar, dua trembesi yang ditanda silang itu harus segera dipotong, sedangkan yang lain karena sudah tua, beban atas dikurangi terutama pohon yang tidak produktif.”Kegiatan ini akan terus berlanjut. Minimal pekan ini proses identifikasi akan selesai kami lakukan,” katanya didampingi Yan Elly Polutan selaku Seksi Sarana dan Prasarana.

Ka UPT Pengembangan Bibit Holtikultura Muslim Harahap menambahkan, pohon yang keropos akan diobati dan disesuaikan dengan kebutuhan pohon seperti vitamin, hormon penumbuh batang dan lain sebagainya. “Memang ada dua (pohon) yang rusak berat, tapi rata-rata sudah keropos dan harus segera dirawat. Trembesi di dekat pos lantas beda dan malah lebih sehat kondisinya,” akunya.

Kadis Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu mengaku akan segera menindaklanjuti rekomendasi Distanla Medan, dengan terlebih dahulu meminta persetujuan dari pimpinan. “Anggaran 2017 belum bisa digunakan maka akan minta bantuan ke Dinas P2k untuk mobil crane,” katanya.

Menurutnya kegiatan ini untuk meneliti secara intens terhadap kondisi pohon-pohon di sekeliling Lapangan Merdeka.”Kayu trembesi yang dipotong akan disimpan sampai menunggu proses lelang. Dinas Pertamanan akan kurangi bobot tanaman terutama dahan yang tidak produktif. Lampu hias juga akan ditata agar tidak mengganggu pohon dalam sirkulasi makanan. Begitu juga akar akan ditata agar mendapatkan udara cukup karena diberi biopori,” jelas Zulkifli.

Kepala Seksi Penghijauan Dinas Pertamanan Desy Anthoni mengatakan, pihaknya sudah mulai lakukan pemangkasan pohon-pohon yang dianggap sudah tidak produktif di area Lapangan Merdeka. “Dua unit mobil untuk pemangkasan pohon juga sudah kami turunkan. Kegiatan ini akan berlanjut terus,” katanya.

Dia mengamini bahwa ada 2 pohon yang masuk kategori rawan tumbang sesuai hasil identifikasi Distanla. Berkenaan soal pembongkaran coblock atau lantai keramik di arena Merdeka Walk, Desy mengatakan hal itu menunggu rekomendasi dari Kadistanla. “Nantinya Kadistanla yang akan menyurati pengelola agar menyikapi lebih lanjut. Termasuk apakah pengelola yang membongkar sendiri,” ujarnya.

Manajer Operasional Merdeka Walk, Subur mengatakan, pada prinsipnya pihaknya siap berkoordinasi sesuai saran dari tim terpadu Pemko Medan terhadap kondisi pohon yang ada.

Bayar Sendiri

Sementara itu, korban pohon tumbang di Merdeka Walk ternyata membayar biaya perobatan sendiri. Sejauh ini Pemko Medan belum ada melakukan komunikasi terhadap para korban pohon tumbang.

Hal ini diungkapkan Irfan Sanrus, adik bapak ipar Asri, korban pohon tumbang di Merdeka Walk kepada Sumut Pos, kemarin. “Sampai hari ini Pemko belum ada tanggung jawab untuk membantu korban akibat pohon tumbang itu,” katanya.

Irfan mengatakan, mereka membayar sendiri biaya perobatan di Rumkit Putri Hijau, paska kejadian menimpa Asri. “Sekarang Pak Asri sudah pulang ke Batubara. Kemarin itu memang naas saja setelah beliau mengantar keluarga dari Bandara Kualanamu, saat memarkirkan mobil di Merdeka Walk. Untung hanya luka ringan dibagian kepala,” tuturnya.

Pihaknya hanya berharap tanggung jawab Pemko atas kejadian ini. Selain biaya perobatan Rp200 ribu, diperkirakan biaya perbaikan mobil sampai Rp30 juta. “Memang sih estimasinya belum keluar dari bengkel. Cuma saya perkirakan sedikitnya biaya habis untuk itu Rp30 jutaan. Karena bodi mobil ringsek cukup parah, dan kaca-kaca pecah. Itu semua harus diganti baru,” katanya.

Salah satu mobil yang terkena dampak timpahan pohon, mobil Honda CRV hitam. Selain itu, Mazda putih yang mengalami rusak sangat parah. “Kami hanya minta ada lah bantuan dari Pemko. Karena sampai hari ini tidak ada delegasi dari Pemko yang menemui kami,” harapnya.(prn/ila)

 

Exit mobile version