Site icon SumutPos

AKBP Yusuf Diancam Bunuh

AKBP Yusuf sebelah kanan didampingi Dir Reskrimum Polda Sumut Kombes Dedi Irianto.
AKBP Yusuf sebelah kanan didampingi Dir Reskrimum Polda Sumut Kombes Dedi Irianto.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komitmen polisi memberangus perjudian di Sumatera Utara, tampaknya mendapat banyak rintangan. AKBP Yusuf Saparuddin, Kepala Satgas Pekat Polda Sumut bahkan menerima beberapa ancaman atas keselamatannya dari orang tak dikenal. Selain melalui pesan singkat, kediamannya juga diteror pria tegap.

Ancaman dan teror yang dialami perwira Poldasu itu terjadi pasca penggerebekan judi samkwan di pekuburan Jepang, Jalan Arda Gusema, Pasar I, Delitua, Selasa (4/2) lalu.

“Kamu lihat ini Sms,” ucap Yusuf sembari memperlihatkan tulisan yang tertera di handphonenya, Selasa (11/2) sekira pukul 13.00 wib di depan gedung Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sumut.

Di dalam pesan singkat tersebut, tertulis cacian dan makian yang ditujukan kepada perwira dua melati emas itu karena menggerebek lokasi judi dadu putar di kawasan pekuburan Jepang, Deli Tua.

Bukan hanya sekedar cacian, Kasubdit II Reskrimum Polda Sumut ini juga diancam keselamatannya. “Eh, Yusuf k*****, sudah hebat kali kau ya. Mati kau nanti di luar aku bikin,” begitu bunyi ancaman yang dialamatkan kepadanya.

Tak hanya sekali, AKBP Yusuf Saparuddin diancam hingga 4 kali dan kediamannya diteror. “Dari mana mereka dapat nomor telepon saya, sampai-sampai datang ke rumah. Sampai-sampai istri saya ketakutan, karena ada yang datang orangnya rambut cepak. Biar nggak ketakutan istri saya, saya bilang itu anggota Brimob yang gabung dengan saya,” jelasnya.

Semenjak penggerebekan itu, Yusuf mengaku kerap menerima ancaman teror melelui telepon selulernya. Pengancaman personel polisi itu juga sudah sampai kepada Kapoldasu. Mendengar pengaduan anggotanya, Irjen Syarief Gunawan terus memberinya semangat agar tak gentar memberantas judi di Sumatera Utara. “Sudah saya laporkan dengan Kapolda, dikasih semangat, ya saya makin semangat dua kali lipat,” ujarnya.

AKBP Yusuf Saparuddin mengaku berang dengan aksi pengancaman tersebut. Dirinya bahkan pernah diajak pelaku ketemu di kawasan Jalan Ring Road, Sunggal dan mengajaknya untuk berduel. Ajakan itu ternyata diamini Yusuf, namun pelaku tak kunjung datang di tempat yang telah ditentukan.

“Ngajak jumpa dia, jam 3 (dini hari). Mau nantang saya, tapi saya datang sendirian ke sana tak ada dia. Saya telepon-telepon nggak diangkatnya, memang saat itu saya juga sudah persiapkan diri. Mana tahu terjadi apa-apa,” katanya.

Mendapat ancaman, tak membuat nyali AKBP Yusuf Saparuddin ciut. Ia bahkan akan semakin gencar memberantas perjudian di Sumut, sesuai atensi Kapolda dan Kapolri. Targetnya menangkap semua bandar judi di Sumut. Dan hal tersebut menurutnya semakin mendapat dukungan dari rekan-rekan seprofesinya. “Tidak gentar saya, kawan-kawan saya di Jakarta mendukung semua,” tandasnya.

Ancaman tersebut diyakini AKBP Yusuf Saparuddin merupakan kekecewaan orang-orang yang memback-up judi di kawasan Kuburan Jepang, Delitua. Pasalnya saat penggerebekan tersebut, pihaknya sempat juga mendapat perlawanan. Namun, Selasa (4/2) sekira pukul 17.00 Wib itu puluhan polisi bersenjata lengkap tetap berhasil memboyong para pemain menggunakan truk ke Mapoldasu.

Petugas juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, seperti mata dadu, lapak dadu, uang tunai, dan peralatan lainnya. Bahkan info yang berkembang di masarakat, kabarnya 3 pelaku dan satu oknum TNI ikut diboyong. Diantaranya, Bambang (36) warga Kedai durian, Kec. Delitua. Tua Sitepu (30) warga pajak Delitua dan Tuahta Tarigan (22) warga Desa Lubang Hidu, Rampah, Kabupaten Deliserdang. Sementara oknum TNI tersebut berinisial AW. (eza/bd)

Exit mobile version