Site icon SumutPos

Underpass Katamso November 2018 Beroperasi

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN_Alat berat terlihat di area proyek pengerjaan Underpass di Jalan Simpang Titi Kuning Medan, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Pelaksana proyek Underpass Katamso-Delitua dapat dioperasionalkan pada November 2018. Itu pun dengan catatan, jika paling lambat akhir Maret utilitas milik PLN (Persero) dan PDAM sudah direlokasi dari sekitar proyek.

“Karena ada surat dari Direktur utama PDAM ke Dinas PU, bahwa mereka baru bisa tuntaskan semua relokasi utilitas Juli 2018. Bisa gawat kita kalau di bulan segitu baru dipindahkan, bisa gak selesai tahun ini,” kata sumber Sumut Pos yang menangani proyek tersebut, Minggu (11/2).

Pihaknya menyambut baik janji PDAM yang akan memindahkan utilitas mereka akhir Maret ini. Bahkan PDAM sengaja mengalokasikan Rp1,5 miliar dari kas mereka untuk merelokasi utilitas di seputaran proyek underpass. “Syukurlah kalau memang macam itu. Tapi setahu saya, mereka belum buat pengadaan, tender dan lainnya. Ntah kalau swakelola ya,” katanya.

Pihaknya hanya bisa berharap lebih cepat relokasi utilitas dilakukan, maka hal itu menjadi lebih baik. Sebab kendala eksisting masih ada utilitas milik PLN dan PDAM di sekitar proyek tersebut. “Kalau akhir Maret (relokasi sudah selesai dilakukan) dan bisa rampung, November 2018 pembangunan selesai dan dapat beroperasi. Tapi kalau di Juli baru selesai (relokasi utilitas), sudah pasti molor tahun ini,” katanya.

Apalagi pengerjaan underpass ini teralokasi sampai tahun anggaran 2018. Dikhawatirkan bila lewat 2018 pengerjaannya tak selesai, pemerintah pusat berat untuk menyetujui pembangunan di inti Kota Medan pada tahun-tahun mendatang.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN_Alat berat terlihat di area proyek pengerjaan Underpass di Jalan Simpang Titi Kuning Medan, beberapa waktu lalu.

“Sayang kali kalau sampai terbengkalai proyek ini. Kalau sampai harus ditender ulang lagi 2019, akan makin lama prosesnya. Progresnya saat ini sekitar 50 persen. Tinggal pengorekan di sisi tengah kalau utilitas PDAM dan PLN sudah direlokasi. Intinya kami tetap kerja dan kejar yang mana bisa dilakukan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, PDAM Provinsi Sumut berjanji pada akhir Maret menuntaskan relokasi utilitas mereka yang berada di sekitar proyek Underpass Katamso-Delitua. Guna melancarkan pekerjaan relokasi itu, perusahaan plat merah Pemprovsu telah mengalokasikan dana senilai Rp1,5 M.

Dia menjelaskan sebelumnya sudah ada pertemuan dengan pelaksana proyek menyangkut relokasi utilitas ini. Pihaknya juga telah sepakat menganggarkan biaya pemindahan pipa berdiameter 35 centimeter tersebut. Namun taksiran awal dengan fakta di lapangan ternyata tak sesuai, sehingga sedikit memperlambat pemindahan dilakukan.

“Mulanya kita sudah ready anggaran untuk (utilitas) yang crossing. Namun rupanya ada tiga titik utilitas kita di sana.  Termasuk mesti disiapkan boks untuk utilitasnya supaya aman saat direlokasi. Di situ pihak Hutama Karya (pelaksana proyek) keberatan. Padahal anggaran yang kami siapkan untuk crossing saja,” katanya.

Ia menerangkan, panjang pipa di titik persimpangan tersebut semula diperkirakan tidak jauh direlokasi. Dimana pipa berdiameter 35 centimeter tersebut yang tadinya cuma 50 meter direlokasi, ternyata jarak pindahnya hampir 1 kilometer. “Begitupun tetap kami kerjakan. Meski mutarnya hampir satu kilo,” katanya.

Pekerjaan itu, lanjutnya, dilakukan tiga tahap. Karena yang urgen itu pada titik persimpangan (crossing), pihaknya pun saat ini sedang mengebut pekerjaan tersebut. Apalagi mengingat PT HK tengah fokus pada pengorekan di persimpangan itu. “Kemudian untuk tahap dua kami kerjakan yang sisi utara, lalu selatannya. Kita perkirakan biayanya hampir sekitar Rp1,5 M untuk relokasi tersebut. Dan target kami akhir Maret mendatang sudah selesai,” katanya.

Menurut informasi yang ia peroleh, kata Jumirin, sudah ada pekerja yang memindahkan utilitas milik PDAM sejak bulan lalu. Setelah selesai di tahap persimpangan, pihaknya akan memindahkan utilitas sisi bagian utara dan selatan di sekitar proyek prestius pertama di Pulau Sumatera tersebut. (prn)

 

 

Exit mobile version