Site icon SumutPos

Direksi PDAM Tirtanadi Dilantik, Gatot tak Tahu

Wagubsu: Kita Lihat Saja Nanti

MEDAN-Pergolakan di tubuh Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mulai terasa. Kemarin (11/3), empat direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi masa bakti 2011-2015 dilantik Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut, Rachmatsyah, tanpa sepengetahuan Wakil Gubernur Gatot Pujo Nugroho.
“Saya tidak tahu ada pelantikan direksi PDAM Tirtanadi hari ini (kemarin, Red),” kata Gatot sambil mengangkat kedua tangannya dan menggelengkan kepala.

Ditemui usai pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut, di Kantor Gubernur, mantan ketua DPW PKS Sumut ini hanya mengumbar senyum. “Sudahlah, kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Informasi yang diterima wartawan koran ini, Gatot ternyata tidak diundang dalam pelantikan empat direksi PDAM Tirtanadi tersebut. Bahkan, perusahaan air itu tak sedikitpun berkoordinasi tentang pelaksanaan seleksi dan terpilihnya empat nama direksi tersebut.

Padahal, hingga kini dari 12 orang nama yang dipilih melalui jalur ujian seleksi Unimed diluar keempat direksi tersebut sudah mengadukan dugaan kecurangan dalam pelaksanaan seleksi.

Bahkan, dugaan kecurangan itu telah dilaporkan oleh sejumlah peserta ke meja Gubernur, Wagubsu, Sekda dan pimpanan DPRD Sumut. Tapi, laporan pengaduan belum ditindak lanjuti dan belum ditelaah kembali, Plt Sekda Pemprovsu, Rahmadtsyah atas nama Gubsu, Syamsul Arifin melantik empat direksi PDAM Tirtanadi tersebut.

Ketidaktahuan Gatot dalam pelantikan direksi perusahaan air minum milik pemprovsu ini memunculkan berbagai tanggapan. Pemerhati politik asal Universitas Medan Area (UMA) Dadang Darmawan MSi menilai, Syamsul Arifin telah mengambil kebijakan tidak tepat dan tidak etis menjelang pelaksanaan persidangan perdananya di pegadilan Tipikor PN Jakarta Pusat yang dijadwalkan Senin (14/3) mendatang. Kenyataan itu semakin memperkuat disharmonisasi antara Syamsyul dan Gatot.

Dampaknya cukup signifikan dalam perkembangan pemerintahan di Sumut ketika saatnya nanti Gatot Pujo Nugroho menjabat pelaksana tugas (Plt) gubernur juga ketika menjadi gubernur definitif. Bukan tidak mungkin akan terjadi pergantian segenap direksi PDAM Tirtanadi tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi pula pemutasian terhadap jabatan-jabatan satuan perangkat kerja daerah (SKPD) Provsu yang selama ini proses pengangkatannya tanpa melibatkan wakil gubernur itu.

“Ada tiga hal yang muncul dari persoalan ini. Pertama, pelantikan tanpa sepengetahuan Wagubsu ini menandakan ketidakharmonisan antara dua pimpinan di Sumut ini semakin terlihat jelas. Yang kedua, secara etika seharusnya seorang tersangka tidak semestinya bisa melakukan pemutasian. Dampak yang ketiga adalah dalam jangka waktu dekat, bisa jadi akan ada pemutasian terhadap direksi PDAM Tirtanadi, bahkan bisa sampai ke SKPD lainnya. Hal itu dikarenakan, pelantikan selama ini banyak yang tidak diketahui oleh Wagubsu. Bisa jadi, orang-orang yang dilantik Gubsu itu tidak sama visi dan misinya dengan Wagubsu,” tegasnya.

Prediksi Dadang Darmawan sepertinya mendekati kenyataan. Saat ini, Gatot akan melakukan evaluasi Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Kadisdiksu) Syaiful Syafri. Padahal, pejabat itu merupakan satu dari tiga nama yang telah mengikuti fit and profer test atau uji kelayakan atau kepatutan sebagai sekretaris daerah (Sekda). Rencana evaluasi Syaiful tersebut dikemukakan Gatot kepada Sumut Pos seusai melantik Kepala BKKBN Sumut, kemarin.
“Saya merespon tuntutan dari anggota Komisi E DPRD Sumut yang menginginkan Kadisdik Sumut dievaluasi,” katanya.

Lebih lanjut Gatot menjelaskan, anggota Komisi E DPRD Sumut menilai Syaiful Syafri tidak mampu dalam menjalankan tugasnya, sehingga menimbulkan adanya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2010 sebesar Rp56 miliar.

Apakah dengan akan dievaluasinya Syaiful Syafri, juga akan membongkar skema tiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Propsu? Mengenai pertanyaan itu, Gatot hanya menjawabnya dengan singkat. “Ya, begitulah,” katanya sembari memasuki mobil dinasnya.
Bagaimana pula dengan akan diangkatnya dirinya menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara, menggantikan Gubsu Syamsul Arifin yang sebentar lagi menjadi terdakwa? Untuk pertanyaan itu, Gatot hanya tersenyum kepada Sumut Pos sembari menutup kaca mobilnya.

PDAM Umbar Janji

Pelantikan empat direksi PDAM Tirtanadi tersebut berlangsung di Lantai IV kantor perusahaan air minum tersebut di Jalan Sisingamangaraja Medan. Keempatnya diambil sumpah setelah menjalani serangkaian seleksi, termasuk uji kelayakan dan kepatutan yang diwarnai pro-kontra.
Keempat direksi itu adalah Azzam Rizal selaku Direktur Utama menggantikan Syahril Effendi Pasaribu, Mangindang Ritonga yang sebelumnya Direktur Administrasi Keuangan dilantik menjadi Direktur Operasional menggantikan T Fahmi Johan, Ahmad Thamrin menjadi Direktur Administrasi Keuangan menggantikan Mangindang Ritonga dan Tamsil Lubis menjadi Direktur Perencanaan dan Produksi menggantikan Subahri Ritonga.
Pelantikan tersebut berlangsung tertutup. Wartawan tidak diizinkan masuk ke aula untuk melihat langsung acara pelantikan dan serah terima jabatan Dirut PDAM Sumut tersebut. Pintu masuk aula dijaga ketat oleh petugas security dan petugas keamaanan.
“Saya tidak tahu menahu Bang. Kalau memang sudah begitu peraturannya, mau bilang apa bang karena saya pun bawahan,” kata seorang petugas keamanan.

Setelah selesai acara pelantikan dan serah terima jabatan, barulah wartawan diizinkan untuk masuk kedalam. Plt Dirut PDAM Sumut, Fahmi Johan, diketahui tidak hadir pada acara tersebut karena berhalangan.
Azzam Rizal kepada wartawan berjanji memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat agar tidak merasa kecewa dengan PDAM. “Kami akan meningkatkan pelayanan dan menambah kesanggupan serta target sambungan baru. Target kita untuk tahun 2012 adalah 80 persen warga Medan harus sudah sampai sambungan air bersih kerumah-rumah warga,” katanya sambil menjabat tangan para tamu undangan.(ari/ril/jon)

Exit mobile version