Site icon SumutPos

Pemprovsu Apresiasi Pembukaan Prodi Doktor Ilmu Pertanian UMA

TEKAN SIRINE: Wagubsu Musa Rajekshah bersama Rektor UMA Dadan Ramdan, Kaprodi S3 Ilmu Pertanian UMA, Zulkarnain Lubis, Ketua YPHAS, M Erwin Siregar, dan Wabup Deliserdang Ali Yusuf Siregar, dan Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution menekan sirine tanda pembukaan Program Doktor Ilmu Pertanian UMA di Hotel JW Marriott Medan, Kamis (12/3/2020). PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
TEKAN SIRINE: Wagubsu Musa Rajekshah bersama Rektor UMA Dadan Ramdan, Kaprodi S3 Ilmu Pertanian UMA, Zulkarnain Lubis, Ketua YPHAS, M Erwin Siregar, dan Wabup Deliserdang Ali Yusuf Siregar, dan Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution menekan sirine tanda pembukaan Program Doktor Ilmu Pertanian UMA di Hotel JW Marriott Medan, Kamis (12/3/2020).
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengapresiasi pembukaan Program Ilmu Doktor (S3) Pertanian Universitas Medan Area. Diharapkan akan lahir sumberdaya manusia unggul untuk memajukan bidang pertanian di Sumut.

“Kita berharap dengan launching program studi doktor ilmu pertanian di UMA akan lahir SDM yang unggul. Dengan begitu pertanian Sumut maju, petani sejahtera,” kata Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah pada acara Launching Program Doktor Ilmu Pertanian UMA di Hotel JW Marriott Medan, Kamis (12/3/2020).

Hadir Rektor UMA Dadan Ramdan, Kepala LLDikti Wilayah Sumut, Dian Armanto, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim, M Erwin Siregar, Direktur Program Pascasarjana, Retna Astuti Kuswadani, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian, Zulkarnain Lubis, Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar, Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution, pihak PTPN 3 dan civitas akademik UMA.

Pemprovsu, sambung pria yang akrab disapa Ijeck, bangga bahwa ada perguruan tinggi swasta di Sumut yang memiliki S3 ilmu pertanian, mengingat pertanian di wilayah ini luas dan subur yang membutuhkan teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian. “Bapak gubernur kita telah mencanangkan membangun desa menata kota, serta fokus kami juga persoalan pertanian,” ungkapnya.

Ijeck mengungkapkan, dibidang pertanian para petani Sumut kerap menghadapi permasalahan pemasaran atas komuditi yang dihasilkan. “Faktanya petani Sumut yang memiliki mimpi menjadi kaya tidak terwujud. Padahal petani kita sangat rajin, tapi harga pasar di komoditas belum bisa terkontrol. Ini kendala yang sedang dipikirkan,” katanya.

Pemprovsu telah berupaya mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya, melalui salah satu BUMD telah disiapkan sebagai pengumpul dan membeli hasil pertanian seperti cabai yang sangat berpengaruh atas inflasi daerah. Melalui prodi ilmu pertanian S3 UMA ini, Pemprovsu berharap UMA memberikan masukan dan gagasab untuk memajukan sektor pertanian Sumut. Terlebih saat ini merupakan era digital yang mana harus menciptakan sistem pemasaran yang tidak hanya mengandalkan cara tradisional tetapi online guna memasarkan produk pertanian. “Mudah-mudahan dengan begitu petani kita menjadi makmur dan sejahtera,” harapnya.

Rektor UMA Dadan Ramdan menuturkan, program doktor ilmu pertanian yang pihaknya buka ini telah memenuhi standar dan persyaratan sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa. Disebutkannya, S3 ilmu pertanian ini memiliki 8 dosen tetap, 4 diantaranya guru besar dan sisanya dalam proses guru besar. “Kita berharap kerjasama dengan Pemprovsu dalam hal penyusunan topik penelitian yang bisa dipatenkan dan inovasi atau temuan baru yang bisa digunakan, ” ungkapnya.

Zulkarnain Lubis menambahkan sektor pertanian dan perkebunan merupakan primadona di Provinsi Sumut. Atas dasar kebutuhan masyarakat akan bidang ini, pihaknya membuka prodi dimaksud. “Maka itu UMA melihat dibukanya program doktor ilmu pertanian ini akan memberikan kontribusi untuk Sumut dalam sektor pertanian dan perkebunan, ” ujarnya. (prn)

Exit mobile version