Site icon SumutPos

Warga Sukarela Tinggalkan Velodrome dan Lapangan Tembak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mengapresiasi warga yang sukarela meninggalkan lokasi velodrome dan lapangan tembak di Jalan Willem Iskandar, Minggu (12/3). Lahan tersebut bakal digunakan sebagai venue pertandingan PON 2024.

“Kami mengapresiasi warga yang sukarela meninggalkan lahan velodrome dan lapangan tembak. Terima kasih,” ungkap Kepala Dispora Sumut Baharuddin Siagian.

Baharuddin yang diwakili Sekretaris, Ismail, memfasilitasi warga dengan menyediakan pengangkutan. Bahkan, pihak pengamanan ikut membantu Satpol PP membantu warga yang meninggalkan lahan. “Kami hanya memfasilitasi saja,” tuturnya.

Pantauan di lokasi, Minggu (12/3), yang selama ini menempati velodrome dan lapangan tembak, membongkar hunian dan tempat usaha mereka.

“Kami merasa tidak punya hak atas lahan tersebut, sehingga rela meninggalkannya,” ujar N br Wau, seorang pengusaha fotocopy di seputaran velodrome.

Wanita berdarah Nias ini, mengaku menempati lahan tersebut sudah 3 tahun. “Untuk itulah, kami sukarela ketika Pemprov Sumut mengambil lahan tersebut, untuk kepentingan sarana olahraga,” bebernya.

Pemprov Sumut pun menyampaikan programnya secara sopan, baik, dan ramah, dalam menunjukkan bukti-bukti legalitas lahan. “Sama sekali tidak ada intimidasi,” kata N lagi.

Sedangkan Samsudin, yang dulu juga menempati lahan velodrome, mengaku sukarela meninggalkan lokasi. Alasannya sama, karena Pemprov Sumut sebagai pemilik sah, meminta warga meninggalkan lokasi. “Saya juga menerima sosialisasi dengan sangat baik,” ujarnya.

Seperti diketahui, sejak diresmikan pada 1995 oleh Ketua KONI Pusat Wismoyo Arismunandar, dan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar, hingga kini velodrome tidak bisa digunakan. Kondisi itu dimanfaatkan masyarakat untuk menjadi tempat tinggal sementara.

Pemprov Sumut yang ingin membangun venue itu, pun sudah pernah ingin mengosongkan lahan itu. Tapi eksekusi yang digelar pada Februari 2018 lalu, batal dilakukan. Karena ada masyarakat yang protes dan mengklaim, tanah itu milik Yayasan Perguruan Gamaliel.

Kini Pemprov Sumut berencana memperbaiki velodrome dan lapangan tembak itu sebagai venue untuk pertandingan PON 2024. (dek/saz)

Exit mobile version