Site icon SumutPos

Ricuh di Selambo, Anak 12 Tahun Kritis Dipanah

Foto: Rizky/PM Amsal Simorangkir, bocah 12 tahun yang kena panah dalam kericuhan di Selambo, didampingi ayahnya J. Simorangkir, di RSU dr Pirngadi Medan, Senin (11/5/2015).
Foto: Rizky/PM
Amsal Simorangkir, bocah 12 tahun yang kena panah dalam kericuhan di Selambo, didampingi ayahnya J. Simorangkir, di RSU dr Pirngadi Medan, Senin (11/5/2015).

PERCUT, SUMUTPOS.CO – Lagi, kericuhan terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kec. Percut Sei Tuan, Senin (11/5). Siang itu, sekira pukul 12.00, belasan orang tak dikenal, diduga suruhan pengembang yang mencoba menguasai dan merebut lahan garapan di sana, datang mengendarai kereta sembari membawa senjata tajam.

“Tadi dek, mereka datang nenteng-nenteng sajam dan juga panah. Aku curiga dan sempat negor mereka. Gak senang orang itu, salah satu dari mereka malah balik nanya, siapa kau? Otomatis saya teriaklah dek minta bantuan sama warga lain,” beber Marbun (49).

Teriakan Marbun, membuat salah seorang dari pelaku, langsung mengeluarkan panah beracun. Namun sasarannya meleset hingga mengenai perut Amsal Simorangkir (12), bocah yang sedang beraktifitas membantu kegiatan Pak Hutagaol. Amsal seketika itu juga langsung rubuh. Warga yang melihat Amsal, segera berhamburan membawanya ke RSUD Pirngadi Medan.

Sementara itu, sebagian warga lainnya yang mengetahui aksi serangan belasan orang yang tak dikenal itu, mencoba memberikan perlawanan sambil membawa parang hendak menyerang para pelaku. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara warga dengan belasan pria tak dikenal itu. Sehingga membuat 2 dari 6 sepeda motor sempat terjatuh saat dikejar-kejar oleh warga setempat.

Namun nyali warga langsung menciut saat melihat oknum Brimob berseragam lengkap mencoba menghalangi aksi warga dengan mengancungkan senjata laras panjangnya kepada warga. Melihat itu, warga pun langsung melarikan diri sementara dua sepeda motornya yang sudah tertinggal saat terjatuh langsung dibakar warga.

“Tadi mau kami matikan mereka dek, tapi ada pulak Brimob melintas melarang kami sambil mengancungkan senjata laras panjangnya kepada kami. Down-lah kami langsung dek, makanya mereka berhasil melarikan diri sementara dua keretanya yang kami bakar,” ujar B. Sirait warga sekitar.

Pak Manurung (45) salah satu warga yang berada dilokasi pun mengatakan sempat melihat nama oknum Brimob tersebut, yakni Magcin Peranginangin. “Tadi saya sempat lihat namanya dek dan saya taksirkan usianya sekitar 41 tahun. Pakai seragam lengkap dia dek,” terangnya.

Penyerangan juga dialami warga sekitar seminggu sebelumnya. Nemia br Sinaga (28) mengakui bahwa beberapa minggu lalu, rumahnya sempat dirusak oleh belasan orang yang tak dikenalnya. Rumahnya diacak-acak dan rusak parah. Pergelangan tangan kirinya juga kena lempar batubata.

“Aku pun pernah didatangi mereka di rumah. Saya pas sama dua anakku. Habis rumahku diacak-acak bang, dilempari pake batu bata sampai tangan kiriku kena bang. Saya udah lapor ke Polsek Patumbak bang kemarin setelah kejadian,” pungkas Nemia, mengaku kediamannya masuk wilayah hukum Polsek Patumbak.

Terpisah, Pjs Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Luhut B. Sihombing, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan sudah menurunkan beberapa anggotanya untuk melakukan pengamanan guna aksi serangan susulan.

“Kita sudah menerima laporan tersebut dari warga, dan beberapa personil sudah di TKP mengamankan lokasi. Hingga saat ini suasana sudah kondusif dan para pelaku sudah membubarkan diri dari TKP,” terang Luhut.(mag2/trg)

Exit mobile version