Site icon SumutPos

Pemeriksaan Kesehatan Selesai 5 Jam

Foto Sutan Siregar/Sumut Pos _ Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur berfoto bersama tim dokter RSUP H Adam Malik Medan sebelum menjalani tes kesehatan dan kejiwaan, Jumat (12/1).

SUMUTPOS.CO – Fisik tiga pasang bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara patut diacungi jempol. Mereka mengaku tak merasa kelelahan meski menjalani tes kesehatan fisik dan kejiwaan di RSUP H Adam Malik Medan selama dua hari, sejak Kamis (11/1) hingga Jumat (12/1). Bahkan, pada hari kedua, mereka mampu menjawab 500 pertanyaan tes tertulis dan tes wawancara hanya dalam waktu 15 hingga 20 menit per paslon. Kira-kira satu pertanyaan setiap 2,4 detik.

Jumat (12/1) kemarin, pemeriksaan kesehatan ketiga paslon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara di RSUP H Adam Malik selesai lebih cepat dari waktu yang telah dijadwalkan. Pemeriksaan dimulai tepat pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB. Padahal direncanakan, pemeriksaan mulai dari laboratorium, darah, urine termasuk oleh BNN Sumut, pemeriksaan kepala, THT, paru-paru, dada, perut, anggota gerak dan pemeriksaan kesehatan jiwa tuntas pukul 17.00 WIB. Bahkan, tes kejiwaan dengan ujian tertulis menjawab 500 pertanyaan serta tes wawancara mereka tuntaskan sekitar 15 sampai 20 menit.

“Prediksi kita sampai jam 5 sore. Kita mulai pukul 08.00 WIB, pemeriksaan kurang lebih 5 jam, di luar istirahat salat jumat dan makan siang. Kita syukuri, ternyata teman-teman dokter juga bisa bekerja lebih cepat, ” ungkap Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan Paslon Cagub dan Cawagub Sumut periode 2018-2023, dr Ramlan Sitompul SpTHT-KL, saat istirahat untuk Salat Jumat.

Lebih lanjut, Ramlan menjelaskan, untuk hasil pemeriksaan itu, pihaknya diberi waktu hingga Senin (15/1). Namun, dia mengaku sebenarnya hasil itu dapat keluar lebih cepat, bahkan bisa hari itu juga. Namun, mengingat hasil itu juga akan diplenokan oleh Tim Medis terlebih dahulu, dikatakannya pihaknya akan mengirimkan hasil ke KPU antara Senin (15/1) atau Selasa (16/1). Selain itu, dia menyebut pengiriman hasil pada Senin (15/1) atau Selasa (16/1) juga sebagai bentuk mentaati azaz. ” Untuk hasil nanti KPU menyampaikan. Begitu juga lulus atau tidaknya verifikasi, ” tandas Ramlan.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Ketiga Paslon Cagubsu saat usai melakukan tes kesehatan.

Menurutnya, pemeriksaan ini merupakan prosedur utama bagi para pasangan calon yang akan bertanding di Pilkada 2018. “Selain diperiksa oleh BNN, para pasangan calon juga akan diperiksa di bagian kepala tepatnya di otak. Hal ini berfungsi untuk mengetahui kejiwaan para pasangan calon tersebut,” paparnya.

Tak itu saja, para pasangan calon ini telah diminta sehari sebelumnya untuk melakukan puasa. Hal ini dilakukan guna pemeriksaan bagian dalam tubuh para pasangan calon. “Kesemuanya diwajibkan berpuasa, fungsinya akan diketahui bagian dalam tubuhnya terlebih di RSUP Adam Malik terdapat pemeriksaan USG abdominal agar mengetahui kondisi lambung dan kandung kemihnya,” paparnya.

Menurutnya, pemeriksaan darah juga akan dilakukan dua kali. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum dan setelah berpuasa. “Selepas diperiksa bagian dalam tubuh para pasangan calon, maka test yang terakhir adalah pemeriksaan psikiater,” tukasnya.

Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut, Tuangkus Harianja yang juga ditanyai mengaku sudah melakukan tes urine untuk tes narkotika. Disebut Tuangkus, pemeriksaan 3 Pasang Calon hingga selesai, lebih kurang 1 jam 30 menit. Dijelaskannya, pemeriksaan itu menggunakan 6 parameter yang bisa lebih 6 jenis narkotika terdeteksi, yakni ekstasi, sabu, ganja dan kokain.

“Tim kita berjumlah 8 orang dengan alat disediakan BNN Sumut. Untuk alur pemeriksaan, didata nama, dikasih kode, disaksikan oleh saksi, diambil urinenya, setelah itu difoto dan diserahkan pada tim kita, ” ujar Tuangkus.

Seorang Dokter Kesehatan Jiwa, dr Elmeida Effendi kepada wartawan menyebut, pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaam status mental dan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) terdiri dari 566 pernyataan, mana yang sesuai mana yang tidak untuk menilai kesehatan jiwa. Begitu juga untuk bebas dari gangguan jiwa, profil kepribadian berupa dimensi-dimensi tertentu, kecenderungan untuk tidak berterus terang, keluhan-keluhan fisik terkait adanya masalah atau tugas, depresi, hobby, aktivitas, kepemimpinan dan dependensi, sifat tertutup atau terbuka, kecenderungan melanggar aturan, kekuatan ego, tanggung jawab sosial dan lain-lain. Dijelaskannya, Psikiater berada dalam tim Dokter IDI, untuk menentukan sehat jiwanya Paslon.

Sementara ketiga Paslon, mengaku optimis lulus verifikasi kesehatan. Selain itu, ketiga paslon mengaku tidak kelelahan dengan pemeriksaan yang berlangsung hingga dua hari. Dikatakan mereka, hal itu karena ritme, pelayanan dan alat yang cukup bagus.

Seperti yang dikatakan paslon Djarot – Sihar saat ditemui wartawan usai menjalani serangkaian tes kesehatan. Dirinya mengaku, pemeriksaan yang telah dilaluinya selama dua hari berjalan dengan lancar. Dia mengaku optimis, mengingat dirinya sudah 4 kali mengikut pemeriksaan kesehatan seperti itu, mulai dari Calon Wali Kota 2 kali, Calon Wakil Gubernur 1 kali dan sekarang Calin Gubernur Sumut.

“Saya kasih apresiasi pada Rumah Sakit ini. Alatnya canggih dan pelayannya bagus sekali. Kenapa cepat karena polinya itu berdampingan sehingga habis dari sini bisa langsung ke sini, ” ungkap Djarot.

Hal senada juga dikatakan paslon JR Saragih-Ance. Mereka mengaku tidak ada memiliki kendala apapun selama proses tes kesehatan berjalan. “Dimulai dari pengambilan darah pemeriksaan mata, telinga, kejiwaan, USG dan wawancara semua sudah kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Kalau kita biasa saja jalani sesuai prosedur. Kan kita selalu periksa kesehatan meskipun, tidak jadi calon gubernur. Jadi saya cukup yakin untuk lulus,” sebut JR Saragih.

Begitupun, pasangan Edy-Ijeck mengatakan semua uji kesehatan telah dilalui dengan lancar dan tanpa kendala. Edy membeberkan, dalam pemeriksaan kesehatan di hari kedua ini selain menjalani serangkaian tes medis, juga ada diberikan tes kesehatan jiwa. “Optimislah. Inikan bukan lulus dan tidak lulus. Kalau ada penyakitnya diobati sama dokter. Jadi pada waktu mimpin itu, nggak sakit-sakit dia, ” ujar Edy singkat. (osi/ain/adz)

Exit mobile version