Site icon SumutPos

Sadis Kali Kau Bunuh Anakku…

Rekonstruksi Penganiyaan dan Pembakaran di Kutalimbaru

MEDAN-Satuan Reskrim Polresta Medan merekonstruksi penganiayaan diiringi pembakaran yang menewaskan Ricardo Jefferson Sitorus (26) dan Christian Marko Siregar (25), warga Jalan Perkutut Gang Gereja, Helvetia, di Kampung Merdeka, Desa Lau Bakeri, Kecamatan Kutalimbaru, Minggu (26/2) lalu.

Rekontruksi dilakukan di halaman Mapolresta Medan dengan 24 adegan. Tersangka pelaku masing-masing diperagakan langsung oleh Erwin Tarigan, Edi Suranta Ginting dan Syukur Sembiring. Sedangkan korban diperagakan oleh petugas Sat Reskrim Polresta Medan.

Ricardo Jefferson  Sitorus (26) dan Christian Marko Siregar (25) bersama rekan Briptu Albert, Bambang Irwanto dan Moses Purba menumpang mobil Kijang Innova hitam dengan nomor plat polisi BK 1020 HK.

Saat di perjalanan kelimanya dihubungi Koptu Suroso melalui telpon selularnya. Kemudian kedua korban bersama rekan-rekannya bertemu di sebuah warung Belut Ijo di kawasan Pancur Batu.

Di warung itu mereka mengatur strategi penangkapan bandara togel di lokasi kejadian  bernama Kelana. Usai menyantap makanan, kemudian mereka meluncur untuk melakukan penangkapan. Mereka menghubungi Kelana dan mengajak bertemu di kolam di kawasan Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru.
Setelah bertemu dengan Kelana, Bambang Irwanto langsung memanggil Kelana, namun Kelana lari dan berteriak mengatakan korban dan kawan-kawannya pencuri. Wara pun beramai-ramai menganiaya dan membakar Ricardo Jefferson Sitorus dan Christian Marko Siregar beserta mobilnya. Untungnya, teman-temannya yang lain berhasil kabur.

Rekontruksi disaksikan oleh Kasi Pidum Lubukpakam, Maria Makdalena Sembiring, keluarga korban dan keluarga para pelaku.
Ibunda Ricardo Jefferson Sitorus, Posmaria Sibarani (49), sempat memaki pelaku dan hendak memukul pelaku namun dihadang oleh petugas.
“Sadis kali kau bunuh anak ku,” kata Posmaria.

Posmaria Sibarani mengatakan, yang menghubungi anaknya dan teman-temannya Koptu Edi Suroso lah yang merencanakan semuanya.
“Aku yakin dalang intlektualnya adalah Koptu Suroso yang merencanakan semua ini,” katanya.

Dirinya juga kecewa kepada tim penyidik yang tidak menghadirkan Koptu Edi Suroso dalam rekontruksi ini.
“Mana dia (Koptu Suroso, Red) tidak dihadirkan,” ucapnya.

Menurutnya, Kopto Edi Suroso sudah beberapa kali datang ke rumahnya, terakhir kali malam Natal (25/12) tahun yang lalu. Koptu Soruso sempat pulang ke rumah meminjam mantel hujan, karena malam itu hujan.

“Aku tidak tahu apa tujuan kedatangannya dan aku tidak ada curiga karena banyak teman-temannya yang datang ke rumah,” ungkapnya.
Menurutnya, Briptu Albert dan Marko Siregar juga merupakan teman anaknya sewaktu di bangku SMP, sehingga keduanya sering ke rumah.
Dirinya mengharapkan kepada pihak penegak hukum untuk memproses kasus ini dengan seadil-adilnya.
Rekontruksi dipimpin langsung oleh Kanit Ranmor Sat Reskrim Polresta Medan AKP Ronald Sipayung.
“Rekontruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas,”ujarnya. (gus)

Exit mobile version