Site icon SumutPos

Bulan Madu Dinikmati Bersama Keempat Anak

Hasbullah-Nuraida, Peserta Nikah Massal yang Beruntung Menginap di Hotel Bintang Lima

Hasbullah dan Nuraida sama sekali tak pernah berpikir berbulan madu di hotel bintang lima. Bagimana tidak, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan. Kini, ketika mendapat kesempatan untuk menikmati hal itu, eh, mereka sudah memiliki empat anak.

Bagus Syahputra, Medan

Begitulah, bak mendapat durian runtuh, Hasbullah dan Nuraida mendapat kesempatan berbulan madu di Harmes Palace Hotel Medan, Rabu (11/5). Menariknya, kesempatan itu didapat setelah mereka melakukan nikah massal  yang dilaksanakan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Satuan Bisnis Unit (SBU) III Sumbagut yang bekerja sama dengan Rumah Zakat Indonesia Wilyah Sumut. Dan, kesempatan itu didapat setelah usia pernikahan mereka mencapai enam tahun lebih.

“Sangat senang, tapi anak-anak juga ikut bersama kita berdua” ungkap Nuraida sambil tersenyum. Selain mendapatkan voucher menginap satu malam di Harmes Palace Hotel Nuraida dan Hasbullah juga mendapatkan satu perangkat alat salat, rice cooker, dan jam dinding yang diberikan pihak penyelenggara
Ketika disambangi Sumut Pos, Nuraida tidak bisa menutupi kebahagiaanya meraih momen tersebut. Meski hanya menginap semalam, warga Jalan Menteng VII Gang Remaja Medan Amplas ini biasanya tinggal di rumah kontrakkan yang berukuran 4 X 10 meter. Ruang sempit yang uang sewa per bulannya sebesar Rp200 ribu. “Anak kami senang menginap di hotel, AC-nya sangat dingin. Kami pun dijamu makan malam dan sarapan pagi seperti tamu istimewa. Dan, sekitar pukul 08.00 WIB kami berajak dari hotel untuk pulang ke rumah karena saya harus bekerja begitu juga suami saya,” bebernya.

Ya, Nuraida dan suaminya memang bukan dari keluarga yang berada. Sang suami, Hasbullah pekerjaannya tidak tetap. Dia bekerja sebagai buruh bangunan dan supir angkot. Per harinya dia hanya berpenghasilan Rp20 ribu hingga Rp25 ribu. Tentu saja penghasilan sang suami tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena itulah, Nuraidah dia juga ikut bekerja untuk menambah penghasilan dengan menjadi tukang cuci serta menyetrika baju di rumah orang. “Sementara tahun ini anak saya nomor satu sudah mulai sekolah sehingga perlu biaya,” ungkap perempuan pemilik kulit kuning langsat itu.

Lalu, Nuraida pun menceritakan soal pernikahannya yang tertunda selama enam tahun lebih. Sejatinya tak tertunda, mereka telah menikah siri. Dikatakan tertunda hanya karena pernikahan mereka tak tercatat. Nuraida dan Hasbullah menikah siri di Tanjung Balai. Hal itu mereka lakukan karena tidak mendapatkan restu dari orangtua sehingga keduanya nekat nikah siri pada 2005 silam. “Kami diberitahu oleh petugas kelurahan bahwa ada nikah massal gratis, untuk buku nikah sudah bisa diambil KUA setempat. Eh, dapat hadiah nginap di hotel pula,” ungkap Nuraida sambil kembali tersenyum.

Kebahagian Nuraida tadi langsung disambut gembira General Manajer PT Perusahaan Gas Negara, Cahyo Triyogo.  “Ya, kita dari pihak panitia memang memberikan tiga paket bagi tiga pasangan yang beruntung untuk menginap di Harmes Palace Hotel selama satu malam. Ya, hitung-hitung untuk bulan madu mereka,” jelas Cahyo.

Cahyo pun berharap di waktu ke depan mereka terus menggelar kegiatan seperti ini lagi. Bagaimanapun kegiatan ini sangat membantu mereka yang tak mampu. “Ya, ini memang acara tahunan kita,” tambahnya.
Selain Hasbullah dan Nuraida, dua pasangan lain yang merasakan kebahagian yang sama adalah Ongku Siregar dan Nurhadisa, serta Ridho dan Susilawati. (*)

Exit mobile version