Site icon SumutPos

‘Ayah Pergi, Ibu Tiri Siksa Aku’

Foto: Amri/PM Nur Aulia, bocah perempuan yang mengaku sering dianiaya ibu tirinya (kiri), dan MS, sang ibu tiri yang dituduh menganiaya (kanan).
Foto: Amri/PM
Nur Aulia, bocah perempuan yang mengaku sering dianiaya ibu tirinya (kiri), dan MS, sang ibu tiri yang dituduh menganiaya (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hasni, warga Jalan Banteng Gg Dame, Medan Helvetia, kaget dipeluk mendadak seorang bocah perempuan, Nur Aulia (8). “Waktu itu saya mau beli beras ke warung. Lalu dia datang dengan pakaiannya kumuh dan tanpa sandal. Dia bilang, tolonglah aku Bu, siapa yang mau pelihara aku. Udah enggak tahan aku bu tinggal di rumah,” jelas Hasni.

Setelah sempat satu malam di rumah Hasni, sambungnya, ia membawa Nur ke rumah kepala lingkungan di tempatnya pada Selasa pagi. Lalu, Nur pun diantarkan ke kantor Lurah Dwikora. “Anak itu sempat dibawa ke puskesmas setempat untuk diberikan perawatan,” ujarnya.

Nur mengaku disiksa oleh ibu tirinya, MS. Tak tanggung-tanggung, penyiksaan yang diduga dilakukan MS terhadap Nur hingga mengalami sejumlah luka penyiksaan yang masih berbekas di tubuh bocah tersebut. Nur mengaku penyiksaan yang dialaminya tak hanya dilakukan oleh MS, tetapi ayah kandungnya, RI, turut terlibat. Penyiksaan tersebut berlangsung sejak dia TK hingga kelas I SD.

Akibat penyiksaan itu, Nur menderita luka-luka hampir disekujur tubuhnya. Bahkan, giginya pun tanggal 3 akibat dipukul palu. Luka yang tampak di tubuh bocah yang disebut-sebut bersekolah di Yayasan Pendidikan Islam Dwikora ini, pada bagian kiri pipi bekas jahitan. Luka tersebut akibat disabet memakai pisau. Kemudian, luka bakar di telapak tangan yang disebabkan disiram minyak panas.

Tak hanya itu, pada lengan kanan ada bekas luka sabetan parang. Sejumlah luka memar juga didapati di tubuhnya. Selanjutnya luka di kepala belakang yang diakibatkan lantaran dibenturkan ke dinding.

“Ini tanganku dipisau sama ibu Bang. Karena aku buat nangis anaknya yang masih kecil,” jelas Nur bijak. “Aku sering dipukuli ibu tiriku pakai sapu. Aku gak mau tinggal sama dia,” tambah Nur lagi. “Kalau ayah pigi, ibu tiri siksa aku. Disiram aku pakai air dan gak boleh ganti baju. Tapi kalau ayah pulang ibu tiriku ini pura-pura baik,” celoteh Nur.

Polisi pun segera menjemput kedua orangtua Nur. Ayah kandung dan ibu tirinya pun langsung diperiksa polisi saat itu juga. MS yang akrab disapa Cut, membantah sering menganiaya Nur. Bahkan Cut mengaku kalau Nur lah yang kerap menganiaya anak kandung Cut yang masih berusia 7 bulan.

“Aku gak pernah mukul dia. Malah dia yang kerap mukul anakku yang masih kecil dan curi uangku,” ujar Cut.

Disinggung soal bekas luka di tubuh Nur, Cut mengaku, “Kemarin Nur jatuh dari kamar mandi. Mana ada kami pukulin. Dia juga suka berantam sama kawan sekolahnya padahal perempuan,” ungkap Cut lagi menyangkal penyiksaan yang diakui Nur.

Sementara, ayah Nur mengatakan pulang ke rumah dua minggu sekali karena pekerjaan. “Aku kerja di Pertamina Lhoksemawe, makanya pulangnya dua minggu sekali,” ujarnya. “Selama aku menikah sama istri baruku ini, aku gak pernah lihat ada kekerasan,” tambah pria Aceh berkulit gelap itu lagi.

Terpisah, Camat Medan Hevetia, Edie Mulia Matondang mengatakan, menurut pengakuan bocah itu, dia disiksa karena nakal dan suka mencuri uang. “Kalau dari pengakuannya, anak itu dipukul karena nakal dan suka mencuri uang. Tetapi, motif sebenarnya belum bisa dipastikan karena kasusnya sudah ditangani polisi,” kata Edie.

Ia menyebut, kedua orang tua bocah tersebut telah diamankan oleh petugas kepolisian. Diduga, anak tersebut mengalami kekerasan. “Kalau disentuh kepalanya, anak ini merasa kesakitan. Sudah dibuat visumnya di rumah sakit (RSUD dr Pirngadi Medan. Saat ini kasusnya telah ditangani polisi,” ujarnya singkat.

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Ronni Bonic yang dikonfirmasi tak banyak memberikan keterangan. Ronni mengaku masih mendalami kasus dugaan penyiksaan anak di bawah umur ini. “Masih kita dalami dan yang bersangkutan sedang diperiksa penyidik,” aku Ronni. “Kalau terbukti melakukan tindak aniaya maka kita akan langsung tahan,” ujarnya.(mri/trg)

Exit mobile version