Site icon SumutPos

Usai Dikencani Dipukuli

Winda Batubara (21) mengadu ke Mapolsekta Medan Baru. Warga Jalan Sei Wampu, Medan Baru itu mengaku dipukuli oleh tamunya, usai kencan dengan tamunya itu.

Pengakuan Winda di kantor polisi, malam itu dian mendapat tamu. Setelah saling tawar menawar, dia setuju untuk melayani tamunya.
Winda menuturkan, setelah masuk ke dalam kamar 209 di Hotel Rakasih, Jalan Sei Wampu, ternyata tamunya sudah menunggu.
“Kami pun melakukannya dan saya melayani permintaan tamu itu,” pungkasnya.

Setelah melayani pria hidung belang itu, ternyata harga yang disepakati Rp250 ribu tak diberikan oleh tamunya. “Saya minta apa yang menjadi hak saya tapi dia tak mau memberikannya,” jelasnya.

Karena tak diberi, tambah Winda, dia pun memaksanya untuk membayar.

“Dia bukannya memberikan bayarannya malah dia memukul wajah dan tangan saya,” bebernya.
Tak terima dipukul, Winda berteriak dan teriakannya mengundang perhatian seluruh isi kamar Hotel Rakasih. Seluruh tamu dan penghuni kamar hotel pun keluar dan menahan pria itu.

“Dia masih juga membandal dan tak mau membayar,” akunya.

Dihadapan orang banyak, pria itu pun memaki dirinya dan mengancamnya dengan menggunakan pisau. “Karena diancam dengan pisau, lalu warga pun memukulnya. Karena dipukul, dia pun menyerah dan warga sekitar pun memintanya agar membayar. Akhirnya  pria itu membayarnya,” jelasnya.
Namun, karena tak terima dipukul, Winda pun mengadu ke Mapolsekta Medan Baru.

“Saya tak terima dipukul begitu saja makanya saya melaporkannya ke Mapolsekta Medan Baru agar dia ditangkap,” akunya.
Saat membuat pengaduan, seorang teman Winda datang ke Mapolsekta Medan Baru dan mengatakan bahwa pria itu telah pergi.
Pelaku diduga seorang oknum aparat karena pisaunya mirip pisau petugas dan postur tubuhnya merupakan postur tubuh aparat.
“Kalau saya lihat dari postur tubuhnya itu tubuh seorang aparat dan dia juga sempat bilang sama saya kalau dia itu aparat saat memukul dan mengancam saya,” ujarnya.(jon)

Exit mobile version