Site icon SumutPos

Pilkada Medan 2020, PDIP dan Gerindra Pede Usung Kader

Searah jarum jam: T. Dzulmi Eldin, Akhyar Nasution, Ihwan Ritonga, HT Bahrumsyah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingar bingar Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 baru saja usai. Namun warga Kota Medan dan warga 22 kota/kabupaten lainnya di Sumut sudah mulai disajikan dengan isu siapa calon kepala daerah yang bakal muncul pada Pilkada Serentak 2020. Karena tahapan Pilkada dimulai September mendatang (3 bulan lagi), sejumlah partai politik juga mulai bisik-bisik mengenai nama yang akan diusung. Untuk Pilwako Medan, dua parpol percaya diri (pede) mengusung kader sendiri.

BERDASARKAN hasil Pemilu 2019, PDI Perjuangan dan Partai Gerindra masing-masing memperoleh 10 kursi dari total 50 kursi yang ada di DPRD Medan. Dengan begitu, kedua parpol ini sudah dapat mengusung masing-masing satu pasangan calon (tanpa harus berkoalisi), karena sudah mencukupi persyaratan 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Medan.

Partai Gerindra dan PDI Perjuangan pun merasa mantap mengusung kader sendiri menjadi orang nomor satu di Kota Medan. “Secara raihan kursi, tentu kami akan mencalonkan kader kami sendiri untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan tahun depan,” kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Subandi kepada Sumut Pos, Rabu (12/6)n

Terkait siapa yang bakal dicalonkan Gerindra sebagai bakal calon Wali Kota Medan, Subandi pun menyebutkan dua nama yakni Ihwan Ritonga yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Medan, atau Dahnil Azhar Simanjuntak yang merupakan juru bicara BPN Prabowo-Sandi. “Ihwan Ritonga akan menjadi salah satu kader yang diajukan. Selain itu ada Dahnil Azhar Simanjuntak. Sepertinya beliau juga ingin kembali ke kampung halamannya untuk membangun Kota Medan,” ujarnya.

Namun kata Subandi, selain dua nama itu masih banyak kader Gerindra yang mampu dan layak untuk diusung menjadi bakal calon Wali Kota Medan ke depan. Nama-nama itu akan digodok dan akan diusung di Pilkada Kota Medan tahun depan. “Siapapun yang akan diusung, adalah kader terbaik Gerindra,” pungkasnya.

Begitupun dengan PDI Perjuangan. Partai berlambang banteng gemuk bermoncong putih itu juga optimis mengajukan kadernya sendiri untuk maju dalam perebutan kursi Wali Kota Medan. “Tentu kami akan mengajukan kader kami sendiri untuk maju dalam pencalonan (Wali Kota Medan) tahun depan,” kata Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Rabu (12/6).

Namun berbeda dengan Partai Gerindra, Japorman enggan menyebut nama kader yang bakal diusung. Padahal, kader mereka Akhyar Nasution saat ini duduk sebagai Wakil Wali Kota Medan mendampingi Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin. Japorman berdalih, mereka belum membahas, apalagi menentukan nama-nama kader PDIP yang bakal dicalonkan untuk maju dalam persaingan tersebut tahun depan. “Kalau soal nama-nama, kami belum membahasnya, masih terlalu cepat untuk membahas itu saat ini,” imbuhnya.

Seperti diketahui, pada Pilwako Medan 2015 lalu, PDI Perjuangan bersama koalisinya yakni Golkar, PKS, PAN, PPP, PKPI, PBB, NasDem, mengusung pasangan calon Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution. Sedangkan Partai Gerindra bersama Demokrat, dan Hanura mengusung pasangan Ramadhan Pohan dan Edy Kusuma. Hasilnya, pasangan Dzulmi Eldin dan Akyar Nasution terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan 2015-2020. Sebagai petahana, nama Dzulmi Eldin juga layak diperhitungkan. Meski PDI Perjuangan dan Gerindra bisa mengusung kader sendiri, bukan tidak mungkin nama Dzulmi Eldin masuk dalam kandidat yang bakal mereka usung.

Selain Gerindra dan PDIP, Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih enam kursi di DPRD Medan, juga mengaku siap untuk mengusung kadernya sendiri di Pilkada Medan. Setidaknya, mereka mengincar kursi Wakil Wali Kota Medan. Ketua DPD PAN Kota Medan, HT Bahrumsyah kepada Sumut Pos mengakui, untuk mengusung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, mereka harus mencari partai koalisi, karena perolehan kursi mereka di DPRD Medan tidak mencukupi persyaratan. Mereka butuh empat kursi lagi. “Tentu kami akan berusaha agar kader kami dapat dimajukan untuk (Pilkada) tahun depan,” kataBahrumsyah kepada Sumut Pos, Rabu (12/6).

Namun begitu, kata Bahrum, untuk mencari partai koalisi bukan persoalan yang mudah. “Kami harus mencari partai lain untuk bisa berkoalisi. Apakah kader kami yang akan dimajukan atau tidak, kita belum tahu,” katanya.

Dia juga mengaku, hingga saat ini PAN belum melakukan komunikasi politik dengan parpol manapun. “Tidaklah mudah mencari partai koalisi yang dapat sejalan serta satu visi dan misi dalam membangun Kota Medan. Namun, kita tetap terbuka dengan setiap partai yang ingin berkoalisi dengan tujuan memajukan Kota Medan,” sebutnya.

Terkait dengan dirinya disebut-sebut sebagai bakal calon yang akan diusung PAN, Bahrumsyah tidak membenarkan dan tidak juga membantah. “Soal itu saya belum bisa komentar, masih terlalu cepat. Intinya, apapun keputusan partai, sebagai kader saya siap menjalankan tugas dari partai,” tutupnya.

KPU Medan Anggarkan Rp60 Miliar

Dalam menghadapi Peilkada Kota Medan 2020, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan sudah melakukan persiapan. Ketua KPU Medan Agussyah Damanik mengatakan, pihaknya tengah menyusun Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan dan akan mengajukannya kepada Pemerintah Kota Medan.

Agussyah menjelaskan, pihaknya telah menaksir anggaran yang diperlukan lebih dari anggaran pilkada pada lima tahun lalu. “Kita sedang dalam tahap revisi akan selesai dalam waktu dekat ini. Bila melihat anggaran yang lalu mungkin lebih dari Rp 60 miliar,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/6).

Dikatakannya jumlah tersebut perlu diperinci, sebab ada pos-pos yang nantinya akan dikoreksi guna efisiensi. “Kita akan melakukan efisiensi. Semua itu tergantung bagaimana kebutuhan termasuk jumlah TPS yang akan didirikan,” katanya.

Agsussyah menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pencermatan kembali RAB yang akan diajukan ke Pemko Medan. “Kita masih mencermati, sejumlah Komisioner KPU juga masih di Jakarta menyelesaikan gugatan di Mahkamah Konstitusi sehingga masih butuh waktu,” katanya.

Terkait tahapan, kata Agussyah, pihaknya juga menunggu legal standing, berupa PKPU yang dikeluarkan KPU RI. Saat ini pihaknya masih mengacu pada PKPU no. 10 tahun 2016. “Kami perkirakan mungkin tahapannya akan dimulai pada akhir tahun ini,” tambahnya.

Adapun KPU Sumut, kata Agussyah, telah menginstruksikan KPU Kabupaten dan Kota untuk berkoordinasi kepada Pemko dan Pemkab terkait anggaran. “Belum ada instruksi lebih lanjut, saya kira bila masalah angggaran telah selesai maka kami akan konsolidasi lebih dahulu,” tambahnya.

Mengenai partisipasi pemilih, Agussyah optimistis pada pemilihan Wali Kota Medan tahun 2020, partisipasi masyarakat melonjak dibanding lima tahun lalu. Selain euforia Pilpres dan Pileg 2019, menurut Agussyah dinamika lokalitas Kota Medan turut mempengaruhi masyarakat datang ke TPS. “Banyaknya kandidat yang muncul, kuatnya peran partai dan tingginya kepercayaan masyarakat akan menyebabkan meningkatnya partisipasi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu Ketua KPU Sumatera Utara, Yulhasni mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada KPU Kabupaten dan Kota untuk mengadakan koordinasi terhadap Pemko/Pemkab setempat. “Koordinasi ini dilakukan dalam hal persiapan anggaran yang dibutuhkan menjelang pilkada serentak. Tugas kami adalah mengoordinir dan supervisi,” katanya.

Yulhasni menjelaskan, Sumut menjadi provinsi yang termasuk paling banyak menyelenggarakan pilkada serentak. “Tercatat 23 kabupaten dan kota yang akan ikut, termasuk Kota Medan,” katanya. (mag-1/bbs)

Exit mobile version