Site icon SumutPos

Truk Kencing Diawasi Pria Tegap Berambut Cepak

Timbun BBM, Petugas SPBU Diamankan Polisi

BELAWAN-Sampai saat ini gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal (siong) masih terus beraktivitas. Menurut pantauan wartawan koran ini kemarin (12/7), sejumlah SPBU di Kawasan Medan Utara masih kehabisan stock solar. Di SPBU 14.204.1120 di Jalan Pelabuhan Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan tidak ada stok solar. Di beberapa SPBU lainnya stok BBM jenis solar, premium bahkan pPertamax juga habis.

Namun, kelangkahan BBM di pasaran tidak menyulutkan aktivitasn gudang siong. Truk minyak Pertamina masih saja terlihat kencing di beberapa gudang yang ada di Medan Utara.
Pantauan dilapangan sekitar Pukul 13.30 WIB, empat truk minyak Pertamina secara bergantian melakukan kencing di gudang yang berada di jalan KL. Yos Sudarso KM 15 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan.

Kali ini yang melakukan pengerjaan terhadap kencing minyak tersebut ada sekitar 6 orang. Truk yang kencing berlabel Pertamina yang baru saja keluar dari depot Pertamina.
Seperti biasanya, para pekerja mempersiapkan alat-alat untuk mengambil minyak tersebut seperti drum, ember dan selang. Semua gerakan dilakukan dengan cepat. Kemudian, truk tangki tersebut melanjutkan perjalanan ke SPBU yang sudah ditentukan. Pantauan tim Sumut Pos, aktivitas kencing ilegal ini diawasi pria berbadan tegap dengan rambut cepak.

Tim Sumut Pos kemudian melanjutkan menunggu truk tangki yang baru kencing. Setiap melihat wartawan koran ini, para supir truk tangki tukang yang kencing selalu memandang dengan wajah bengis dan sinis.

Di Depot Pertamina, aktivitas pengepul sisa-sisa minyak di tangki truk masih saling berebut saat truk memasuki halaman depot. Anehnya, aktivitas rutin tersebut hanya menjadi tontonan pengawas depot.

Pihak Polres Pelabuhan Belawan belum juga mengambil tindakan terhadap bisnis haram tersebut. Kabar berhembus, kepolisian tidak berani mengambil tindakan karena diduga gudang-gudang siong tersebut dibekengi oknum aparat.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam W mengaku tidak mengetahui adanya gudang ilegal di daerah tersebut. Dia masih berjanji akan turun ke lapangan untuk mengecek terlebihdahulu gudang tersebut. “Kami akan cek ke lapangan, kalau ketangkap ada yang kencing akan kami langsung amankan,” ujarnya.

Sementara itu, Humas Polres Pelabuhan Belawan kembali mengatakan, pihaknya sangat kekurangan personel untuk melakukan pengawasan.

Sedangkan, Humas Pertamina, Fitri Erika sampai kemarin petang tidak dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut. Saat ditelepon, Erika tidak mengangkatnya.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut juga masih merencanakan bekerja sama dengan Reserse Kriminal Umum (Reskrimum), Inteligen Polda Sumut, Propam serta Brimobdasu untuk melakukan penyelidikan indikasi “pengencingan” BBM di sejumlah gudang di Medan Utara.

“Ada dua tim yang kita bentuk, dan itu bekerjasama dengan unit lainnya. Gabungan dari Krimsus, Krimum, Brimobdasu, Intel Poldasu dan Propam. Saat ini petugas tengah di lapangan, untuk melakukan penyelidikan terkait kelangkaan BBM di Medan,” tegas Dir Reskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Drs Sadono Budi Nugroho SH di ruang kerjanya, Selasa (12/7).
Setiap tim bermaterikan 5 personel dari masing-masing kesatuan tersebut. Hasil penyelidikan  akan dikumpulkan dan akan langsung ditindaklanjuti.

“Kalau nanti indikasi itu terbilang kecil, akan kita serahkan ke Polres setempat. Seperti di Langkat, setelah kita ungkap langsung kita serahkan ke Polres Langkat berikut barang buktinya. Begitu pula jika ditemukan hal itu di Medan, maka akan kita serahkan ke Polresta Medan,” terangnya.

Meski Sumut Pos telah beberapa kali menurunkan berita investigasi soal kencing illegal supir tangki Pertamina yang nakal, kepolisian tetap merasa perlu laporan masyarakat. Masyarakat yang melihat kejanggalan terkait aktivitas ilegal tersebut, diharapkan segera melaporkan ke pihak kepolisian. “Masyarakat juga berperan. Maka dari itu, jika ada informasi sebaiknya dilaporkan ke kepolisian. Intinya, semua laporan akan segera ditindaklanjuti oleh kepolisian,” tandasnya.

SPBU Timbun 153 Jerigen BBM
Dugaan keterlibatan pengusaha atau petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumut dalam penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terbukti. Di Karo, Senin (11/7) malam sekitar pukul 20.30 WIB, oknum pegawai SPBU No. 14221238, di Jalan Kota Cane, Kelurahan Lau Cimba, Kecamatan Kabanjahe, menimbun 153 jerigen solar dan premium. Sebahagian jerigen berisi BBM itu, diletakan di gudang dan areal SPBU. Tindakan dugaan pengoplosan ini, segera di laporkan masyarakat ke pihak kepolisian.

Tidak lama pasca mendapat info, petugas Polres Karo, segera mendatangi TKP dan memasang garis Police Line. Disela-sela pemeriksaan di ruang Tipiter Polres Karo, pengawas SPBU, Tammat Ginting, mengatakan jerigen berisi solar dan premium tersebut rencananya akan dibawa ke Kecamatan  Lau Baleng dan Mardinding.

Tammat Ginting menerangkan, kegiatan itu legal karena pihak SPBU tempatnya bekerja telah memiliki kelengkapan surat. “Kami berani menjual kepada pengecer, karena mereka telah memiliki surat kelengkapan dari Kepala Desa dan Camat. Isi surat tersebut menerangkan kalau di kedua kecamatan tersebut tidak ada SPBU,” ucap Ginting.

Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Harry Azhar Harahap S.Ik, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman kasus tersebut. Keabsahan surat yang dinyatakan pihak SPBU melalui pengawasnya, Tammat Ginting, akan di telusuri   lebih lanjut. Polisi akan meminta keterangan dari ahli Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas yang berada di Jakarta Selatan terkait  ketentuan surat  yang dinyatakan.

Sementara itu, pengawas SPBU dan keempat warga, hingga jam 18. 00 WIB, masih menjalani pemeriksaan diruangan Unit Tipiter Polres Karo.  Sedangkan, 153 jerigen berisi BBM dan mobil pick up bermuatan BMM, berada diareal SPBU yang Police Line.  Kelima  mobil itu, Kijang BK 8658 MY, Hijet 1000 jenis pick up, BK 9585 DO, Kijang Super pick up BK 8658 SE, mobil L. 300 pick up BK 8163 SE, L. 300 pick up BK 9354 LS.(mag-11/ari/wan)

Exit mobile version