Site icon SumutPos

Medan Banjir Sepeda Motor

Dalam 8 Bulan Masuk 116 Ribu Unit

MEDAN-Kemacetan tetap menjadi momok bagi Kota Medan. Satu dari sekian penyebabnya adalah pertumbuhan kendaraan demikian tajam. Khusus sepeda motor, dalam delapan bulan terakhir diketahui ada 116 ribu lebih sepeda motor baru yang masuk ke Medan. Tentunya angka itu belum termasuk sepeda motor yang sebelumnya sudah ada di Medan. Ibu kota Sumatera Utara ini pun seakan banjir sepeda motor.

Dari perhitungan Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), sepanjang Januari sampai Agustus 2012, sudah ada 232.255 sepeda motor yang masuk ke Sumatera Utara (Sumut). Itu masih sepeda motor saja.

Kalau kendaraan roda empat, baik angkutan umum maupun mobil pribadi, Ditlantas Poldasu menyebut ada 26.836 yang masuk di Sumut. Dengan kata lain, delapan bulan
di tahun 2012 total 259.091 kendaraan roda dua dan roda empat yang masuk ke Sumut.

“Dari 259.091 total kendaraan yang masuk ke Sumut, 50 persennya ada di Medan. Dengan kata lain, sekitar 129.545 kendaraan itu ada di Medan. Kalau sepeda motor berarti ada sekitar 116.000 yang ada di Medan selama 8 bulan terakhir ini,” jelas Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Ditlantas Poldasu, AKBP Arie Wisnu Gautama.

Pertumbuhan kendaraan di Sumut maupun Medan dikatakan Arie setiap tahunnya meningkat sekitar 15 sampai 20 persen. Dari perhitungan Ditlantas Poldasu, di sepanjang 2011 saja ada 380.730 sepeda motor yang masuk ke Sumut. “50 persennya ada di Medan.

Kalau total kendaraan roda dua dan roda empat yang ada di Sumut itu sepanjang 2011 ada 420.757 kendaraan. 40.027 sisanya adalah kendaraan roda empat, sepeda motor ada 380.730 jumlahnya,” sebutnya sembari mengatakan hasil itu adalah penghitungan yang dilakukan Ditlantas Poldasu, sesuai Penerima Negara Bukan Pajak (PNPB).

Dikatakan Wisnu, pihaknya tidak bisa membatasi masuknya kendaraan tersebut karena sesuai undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas, Ditlantas hanya melaksanakan tiga tugas pokok. “Kami tidak ada hak untuk membatasi masuknya kendaraan umum di wilayah Sumut,” ujarnya.

Daya Beli Sepeda Motor Cukup Tinggi
Di sisi lain, meningkatnya pertumbuhan sepeda motor juga dibarengi dengan bertambahnya kendaraan roda empat menjadi sorotan pengamat perkotaan, Jaya Arjuna. Menurutnya, sudah saatnya pemerintah mengambil langkah tegas.

Jika masuknya sepeda motor tidak dibatasi, di semua penjuru jalan di Medan pasti akan macet. “Jalanan akan macet. Pasalnya panjang jalan tidak tidak cukup dilalui dengan banyaknya kendaraan,” ujarnya, kemarin petang.

Dia mengatakan, daya beli masyarakat terhadap sepeda motor saat ini juga tergolong tinggi. “Lihat saja saat ini banyak showroom sepeda motor yang menawarkan angsuran ringan. Dengan kata lain, cara untuk mendapatkan sepeda motor itu sangat mudah. Wajar jika satu rumah bisa ada lebih 3 sepeda motor,” ungkapnya.

Dikatakannya, sudah saatnya pemerintah berbenah mulai sekarang. Paling tidak dapat membatasi, lalu mengukur berapa sebenarnya daya tampung jalan yang ada di Sumut, khususnya Medan. “Saya rasa pemerintah juga dapat mengambil langkah tegas untuk menentukan berapa kuota perusahaan sepeda motor untuk dipasarkan ke Sumut,” ungkapnya.

Dikaitkannya secara global, banyaknya sepeda motor, secara otomatis juga membuat pemakaian bahan bakar pasti bertambah yang akan berdampak kepada pemanasan global. “Namun saya melihat, saat ini masyarakat memang lebih memilih sepeda motor ketimbang kendaraan lain. Selain harganya murah, mungkin masyarakat juga tidak nyaman ketika tidak adanya angkutan massal yang memanjakan mereka,” katanya.

Menurutnya, pemerintah mulai berpikir dari sisi kemacetan akibat tidak ada batasan sepeda motor masuk ke Sumut khususnya Medan. “Jangan hanya memikirkan pendapatan yang bertambah seiring masuknya sepeda motor kemari. 1 sampai 5 tahun kedepan, jalanan kota Medan akan dipenuhi sepeda motor. Jalan tidak bertambah, kendaraan semakin banyak. Terjadilah kemacetan di mana-mana,” pungkasnya. (mag-12)

Exit mobile version