Site icon SumutPos

Kata Dukun, Bayi Diculik Sales Itu Mau Dijual

Foto: Fachril/PM Elisa menunjukkan foto bayinya yang telah diculik saa berada di rumahnya.
Foto: Fachril/PM
Elisa menunjukkan foto bayinya yang telah diculik saa berada di rumahnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Elisa dan Ali Akbar masih terlihat tergoncang pasca kehilangan bayinya. Selain melapor ke polisi, mereka juga telah menanyakan keberadaan buah hatinya kepada paranormal. Dari hasil penerawangan, bayi yang berusia 14 hari tersebut akan dijual ke luar kota.

Hal tersebut diakui Ali Akbar saat ditemui, Rabu (12/10). “Kata orang pintar, anak saya itu masih dengan pelaku dan sudah ada yang mau nampung. Dalam waktu dekat ini, anaknya akan dibawa ke luar kota Medan dengan jalur darat atau laut,” kata pria bersudia 26 tahun ini.

Pria yang berprofesi sebagai sopir truk tersebut sangat menyesal atas musibah yang dialaminya. Dia berharap, sebelum anaknya berpindah tangan dengan orang lain, pelakunya dapat ditangkap.

Anak kedua Elisa dan Ali Akbar lahir di Klinik Bunda Azmi tak jauh dari rumah mereka, dengan berat 2,7 kg dan panjang 48 cm. Ada ciri-ciri khusus, yakni tahi lalat di paha kanannya.

“Rencananya, anak saya itu akan diberi nama Muhammad Alfiansyah. Saya berusaha terus ini, walaupun sudah melapor ke orang pintar, saya juga sudah koordinasikan ke polsek lain melalui famili saya agar kasus penculikan ini dapat tersebar dan bisa pelakunya ditangkap,” ungkapnya.

Menurut Ali Akbar, pelaku yang menculik bayinya memiliki ciri-ciri bertubuh kurus diperkirakan setinggi 155 cm, memakai switer warna orange, jilbab coklat menggunakan masker mulut dan memakai tas.

“Kalau dilihat gerak-geriknya, nampak kayak anak kuliah,” kata Ali didampingi istrinya, Elisa (20).

Sebelumnya, kata Ali, pelaku bisa mendatangi rumahnya, karena sebelumnya bertanya kepada tetangga. Lantas, menunjuk rumah mereka. Pelaku yang datang tak sempat menyebutkan nama tapi mengaku sebagai perawat puskesmas lalu memberikan penawaran pengobaan gratis untuk bayi, pelaku menyuruh istrinya Elisa foto copy KK dan KTP sebagai syaratnya.

“Pas pergi untuk foto copy, anak saya pertama dan bayi kami ditinggalkan istri saya dengan pelaku di rumah. Pulang foto copy, bayi kami sudah tak ada lagi, istri saya langsung menanyakan ke tetangga hingga heboh. Tapi, tetangga tak ada yang melihat si pelaku keluar dari rumah kami,” cerita bapak dua anak ini.

Ayah dua anak itu berharap, kasus penculikan anaknya dapat terungkap, karena kasus ini kali pertama dialaminya. “Baru ini kami dapat musibah, harapan saya di pelaku itu harus dapat, jangan ada lagi korban lainnya. Kalau memang bayi saya itu sudah dijual dan tak tahu dimana, saya tetap ingin si pelaku itu ditangkap,” pintanya.
Kasus penculikan bayi dari pasangan suami istri tersebut terjadi di rumah mereka di Dusun 9A, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli.

Muncul indikasi, pelaku merupakan jaringan penculik bayi. Pasalnya, pada hari kejadian penculikan itu, ada tiga pelaku lainnya mencari bayi dengan modus pengobatan gratis kepada balita yang baru lahir di lingkungan tersebut.

Dugaan pelaku adalah jaringan penculikan bayi dengan adanya cerita dari warga di sekitaran lokasi penculikan tersebut. “Pas hari itu memang ada juga wanita berjilbab dan tak berjilbab rata-rata pakai tas cari bayi untuk diberikan pengobatan dan pemberian gizi gratis sebelum penculikan itu terjadi,” kata Zul, warga sekitar, Rabu (12/10).

Hal itu dibenarkan warga lainnya, sebelumnya di sekitaran lokasi itu, ada wanita yang mencari bayi dengan pakai tas dan berjilbab warna serba hitam. Selain itu ada juga yang tidak pakai jilbab tapi memakai tas.

“Kalau hari itu, ada tiga perempuan kayak anak kuliah yang nanya bayi. Tapi beda ciri-cirinya dengan pelaku yang menculik bayi di rumah Elisyah,” kata ibu-ibu yang masih penasaran dengan perisiwa itu.

Terpisah, Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasir Ahmadi dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melengkapi laporan tersebut. “Kita masih periksa saksi dan mendatangi lokasi untuk mencari bukti perkembangan terbaru,” katanya.

Disinggung apakah bayi itu sengaja dijual, Yaris belum bisa menyimpulkan kasus itu. “Belum mengarah kesana, yang jelas masih kita selidiki,” kata Yasir. (ril)

Exit mobile version