Site icon SumutPos

6 Meninggal, 875 KK Terisolasi, Sejumlah Jembatan Putus

Banjir dan Longsor

PADANG, SUMUTPOS.CO – Sebelas daerah di Sumatera Barat (Sumbar) diterpa banjir dan longsor. Tidak hanya merusak ratusan hektare area pesawahan, fasilitas umum dan merendam ratusan rumah warga, bencana banjir dan longsor ini juga merenggut enam nyawa. Tiga orang di Kabupaten Padang Pariaman, dan tiga orang lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Hujan deras yang terus mengguyur sejumlah wilayah di Sumatera Barat sejak Kamis (11/10) hingga Jumat (12/10) siang, menyebabkan daerah yang terdampak banjir dan longsor kian meluas. Dari informasi yang diterima, jumlah daerah yang diterjang bencana banjir dan longsor mencapai sebelas kabupaten/kota, diantaranya Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Lima Puluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar. Kemudian Kota Sawahlunto, Kabupaten Agam, Sijunjung, Mentawai dan Kabupaten Solok.

Namun, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar belum bisa memastikan jumlah kerugian hingga data kerusakan rumah, fasilitas umum (fasum) yang ditimbulkan akibat bencana alam ini. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar Erman Rahman mengatakan, sampai hari ini, pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota masing-masing sudah bergerak bersama tim TNI-Polri untuk melakukan evakuasi. “Hingga kini, kami masih melakukan pendataan terkait korban banjir dan tanah longsor hingga jembatan putus,” katanya, Jumat (12/10).

Diketahui, ada beberapa jembatan yang putus karena diterjang banjir dan longsor. Bahkan, sekitar 875 kepala keluarga masih terisolasi akibat putusnya jembatan di dua lokasi di Kabupaten Pasaman Barat. Kedua jembatan gantung yang putus yakni jembatan gantung Tanjung Pangkal-Gersindo, Kecamatan Pasaman dan jembatan Silayang-Lubuk Gobing, Kecamatan Ranah Batahan.

“Benar, jembatan Tanjung Pangkal menuju Gersindo putus total dilanda banjir. Sekitar 200 kepala keluarga boleh dikatakan terisolasi di Gersindo,” kata Camat Pasaman, Andre Affandi, Jumat (12/10).

Menurutnya, jembatan gantung itu memiliki bentangan sekitar 100 meter yang menghubungkan Gersindo-Tanjung Pangkal menuju Ibukota Kabupaten, Simpang Empat.

“Untuk akses masyarakat menuju Simpang Empat melalui dua jalan. Pertama dari jembatan gantung Tanjung Pangkal dan kedua dari Batang Saman. Sementara akses daerah Batang Saman juga terputus karena meluapnya Sungai Batang Saman,” katanya.

Pihaknya bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan dan pihak terkait sedang mengumpulkan data rumah yang hanyut dan kerugian lainnya akibat banjir sejak Kamis kemarin.

“Untuk Kecamatan Pasaman, ada dua titik banjir yang parah yakni Batang Saman dan Tanjung Pangkal dan beberapa titik lainnya. Saat ini kami masih mengumpulkan data,” ujarnya.

Sementara itu Camat Ranah Batahan, Syawirman membenarkan jembatan gantung Silayang-Lubuk Gobing terputus total. “Jembatan itu menghubungkan Jorong Silayang menuju Lubuk Gobing yang merupakan akses utama.Saat ini terputus total,” katanya.

Aibatnya, sekitar 675 KK terisolasi di Lubuk Gobing karena jembatan penghubung putus. Menurutnya, jembatan itu merupakan satu-satunya akses menuju Lubuk Gobing. Dengan bentangan jembatan sekitar 65 meter jembatan itu sangat penting bagi masyarakat. “Kita sedang di lapangan dan mendata berapa rumah yang terendam dan rusak akibat banjir. Diperkirakan puluhan hektare lahan pertanian terendam banjir,” ujarnya.

Sementara itu, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kelurahan Berangin, Kecamatan Bonjol, juga dilaporkan sempat terputus akibat longsor dan pohon kayu yang bertumbangan ke jalan. Kepala BPBD Pasaman, Masfet Kenedi menuturkan, material longsor yang menimbun jalan di Berangin mencapai lebih dari setengah meter. Pohon kayu sepanjang 18 meter juga tumbang ke jalan.

Sebuah mobil ambulans dilaporkan terjebak material longsor di Berangin, di jalur yang menghubungkan Bukittinggi dengan Sumatera Utara. Mobil itu dalam posisi menanjak, lantas terjebak material longsor dari arah kiri. Kepala Dinas Kesehatan Pasaman, Amdarisman, mengatakan, semua penumpang di mobil tersebut selamat, termasuk ibu hamil yang ada di dalam ambulans tersebut. “Tidak ada korban jiwa. Pasien (ibu hamil) sudah dirujuk ke RSUD Pasaman,” ujarnya.(bbs/rcc/jpc)

Exit mobile version