Site icon SumutPos

DPD RI Nilai PT KAI Tak Serius

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
REL LAYANG_Kereta lokomotif mengangkut barang tujuan belawan melintas dibawah pembangunan rel layang KA di Jalan Bambu 2 Medan, Selasa (6/2). Rel layang kereta api yang dibangun tersebut guna mendukung kelancaran transportasi.

SUMUTPOS.CO – Anggota Komite III DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba menilai, Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) tidak serius mengoperasikan Kereta Api Medan – Belawan.

“Saya kecewa tidak jadinya kereta api Belawan gagal beroperasi. Artinya, PT KAI Sumut tidak serius meyakinkan PT KAI pusat untuk terlaksananya kereta api Belawan,” ungkap Parlindungan, Selasa (13/2).

Parlindungan mengatakan, pihaknya selaku penggagas untuk pengoperasi Kereta Api guna membantu transportasi KM Kelud, akan segera memanggil Kepala PT KAI Sumut untuk mengklarifikasi masalah keberatan tidak beroperasi Kereta Api Belawan.

“Kita akan segera bahas dan rapatkan ini. Dalam waktu dekat ini saya akan duduk sama dengan Wali Kota, jangan ada alasan ini tidak beroperasi,” tegas Parlindungan.

Dijelaskan Parlindungan, Kereta Api Medan – Belawan sebenarnya membuka peluang menambah pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat Belawan.”Kita tahu, dengan dibukanya akses kereta api Belawan, maka pertumbuhan ekonomi akan menunjang kemajuan masyarakat khususnya Pelabuhan,” ungkap Parlindungan.

Dengan gagalnya beroperasi Kerata Api Belawan, kata Parlindungan merupakan alasan tidak masuk akal oleh PT KAI. Karenanya, PT KAI harusnya melakukan studi kelayakan dan survei. “Kalau hanya alasan rugi, itu tidak masuk akal. Jadi, ini harus kita tegaskan, agar Kereta Api ini tetap beroperasi, ” pinta Parlindungan.

Humas PT KAI Divre I Sumut Sapto Hartoyo sebelumnya mengatakan, sesuai keputusan dari PT KAI pusat, pengoperasian Kereta Api Medan – Belawan tidak dapat terlaksana.

Alasannya, pihaknya tidak bisa mengoperasikan gerbong ekonomi yang berstatus subsidi. Karena, gerbong ekonomi tidak dapat dialihkan perlintasannya ke arah Belawan. Sedangkan gerbong bisnis, sangat tidak efisien untuk dioperasikan. Sebab, beban biaya operasional Kereta Api Medan – Belawan cukup besar.

“Kalau Kereta Api Bisnis, harga tiket pasti mahal dan beban biaya operasional untuk dijalankan seminggu sekali sangat besar. Berdasarkan pertimbangan itu, maka Kereta Api Medan – Belawan gagal beroperasi,” terang Sapto.

Selain itu, kata Sapto, ada pertimbangan lain mengenai masalah waktu. Dimana, pihaknya harus menyesuaikan jadwal Kereta Api dengan kedatangan dan keberangkatan KM Kelud.”Kereta Api selalu berangkat sesuai dengan waktu. Sedangkan KM Kelud tidak tentu waktunya. Ini juga jadi masalah, makanya kita tidak bisa layani Kereta Api untuk mengangkut penumpang KM Kelud setiap minggu,” kata Sapto.

Apabila tetap operasionalkan Kerata Api Belawan – Medan, kemungkinan besar penumpang tidak ada. Sehingga, pihaknya akan mengalami kerugian. (fac/ila)

Exit mobile version