Site icon SumutPos

Manajemen Hotel Hermes Didemo

MEDAN-Warga Jalan Masjid, Gang A, Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia memblokir jalan di sekitar Hotel Hermes, Rabu (13/3). Warga kecewa dengan pihak hotel Hermes yang tidak menepati janji untuk mengaspal jalan mereka.

Warna menuding rusaknya jalan di kawasan itu karena hilir mudik truk pengangkut bahan material untuk pembangunan hotel Hermes. Selain itu, warga menyebut kalau pengunjung hotel selalu melaju kencang ketika melintas di Gang A sehingga membahayakan bagi anak-anak mereka.

Pihak kepolisian dari Polsek Medan Baru yang turun ke lokasi kejadian segera menenangkan warga. Begitu juga dengan pihak Hotel Hermes melalui seorang bernama Ajudan serta pihak PT Waskita yang merupakan pihak pengerja proyek pembangunan bernama Edwin.

Kepala Lingkungan M Afrianto dan masyarkat juga dipanggil oleh polisi. Dialog pun, dilakukan di poskamling yang ada di Gang A. “Dulu mereka janji kalau proyek selesai, maka jalan kami akan diaspal. Sementara pengaspalan yang dilakukan, setengah-setengah.

Untuk proyek itu sendiri, sekarang ini sudah proyek pembangunan kedua. Selain itu, pengunjung hotel itu selalu kencang bila melintas di jalan ini,” ungkap salah seorang warga, Rizal (45) yang ditemui Sumut Pos usai dialog di Poskamling.

Setelah kurang lebih 1 jam berdialog di Poskamling, kesepakatan didapat, pihak Hermes akan memperbaiki jalan tersebut, setelah proyek pembangunan hotel Hermes selesai dikerjakan. Namun, tawaran itu belum disetujui warga karena warga mengaku tidak bisa mengambil keputusan sendiri dan harus dirapatkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan kesepakatan bersama.

Begitu juga dengan aksi akibat tuntutan warga yang belum direalisasikan, sejumlah warga mengaku untuk menahan diri hingga mereka mendapat kesepakatan bersama atas tawaran yang disampaikan pihak hotell Hermes.

“Kalau pemblokiran jalan itu sudah ada sejak dini hari tadi (kemarin,Red). Memang untuk truk pengangkut bahan material untuk proyek itu sudah tidak pernah lagi melintas. Makanya kami tidak pernah melakukan aksi demo lagi sampai kami mendapat kesepakatan,” ungka M Afrianto, Kepling di lingkungan itu. (mag-10)

Exit mobile version