Site icon SumutPos

Konflik Hanura Kota Medan, Kubu Dasril ‘Serang’ Zulkifli

MEDAN – Puluhan massa yang mengaku kader Hanura dari kubu Dasril Piliang berunjuk rasa di Kantor DPD Hanura Sumut di Jalan Sei Besitang No 4, Medan, Senin (13/5). Massa menuntut Ketua DPD Hanura Sumut Zulkifli Efendi Siregar mundur dari jabatannya sebagai buntut dualisme kepungurusan DPC Hanura Kota Medan. Dualisme ini berimplikasi atas munculnya dualisme Daftar Caleg Sementara (DCS) untuk DPRD Kota Medan dari Partai Hanura di KPUD Kota Medan.

“Kami minta Zulkifli Siregar diturunkan sebagai ketua DPD Hanura Sumut karena terbukti melawan instruksi pimpinan partai,” teriak Poltak Tampubolon, yang mengaku sebagai salah seorang kader Hanura, dalam orasi di depan massa.

Menurut Poltak, tuntutan itu dilatari atas munculnya surat dari DPP Partai Hanura no A/125/DPP-HANURA/IV/2013 tertanggal 18 April 2013 tentang pembatalan hasil Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) yang menjadi dasar bagi DPD Hanura mengalihkan kepengurusan dari Dasril Piliang kepada pimpinan yang baru, Hariman Tua Siregar.

Poltak menyatakan masuknya sejumlah politisi dari parpol lain dalam kepengurusan DPC Hanura Kota Medan amat melukai hati pengurus lama. Sebab, menurutnya, cukup banyak kader Hanura yang mampu mengurus parpol bentukan Jenderal (Purn) Wiranto tersebut.

“Kami yakin bila instruksi pucuk pimpinan Hanura saja tak dipatuhi, target mendudukkan Wiranto menjadi Presiden 2014 pasti sulit terwujud,” katanya.

Aksi kader dari barisan sakit hati itu diterima Wakil Ketua DPD Hanura Sumut, Edi Syahputra Tahir. Saat berdialog dengan pendemo, dia mengatakan, langkah DPD Hanura Sumut sudah sesuai mekanisme partai. “Semua sesuai aturan. Sebab itu kami tak ditindak pimpinan partai di Jakarta. Ada kebijakan dari pengurus pusat bahwa kader parpol lain harus dirangkul menjadi koalisi. Para pengurus baru itu kan berasal dari kader parpol yang menjadi koalisi Hanura pada Pemilu 2014,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, struktur kepengurusan DPC Hanura Kota Medan yang baru terdiri atas Hariman Tua Siregar (ketua), Landen Marbun (sekretaris), dan Bangkit Sitepu (bendahara). Landen Marbun tadinya berasal dari Partai Damai Sejahtera, sementara Bangkit Sitepu dari Partai Pelopor.

“Dua partai itu menjalin koalisi dengan Hanura untuk membangun konsolidasi menuju kemenangan pak Wiranto di Pilpres 2014,” tukasnya.

Seusai berdialog dengan pengurus DPD Hanura Sumut, puluhan kader tersebut melanjutkan aksi mereka ke kantor KPU Sumut.

Ketua KPUD Medan Evi Novida Ginting yang menerima pengunjuk rasa menegaskan pihaknya sudah melakukan verifikasi kepada DPD Hanura Sumut terkait dualisme DCS Partai Hanura di KPUD Kota Medan.

Hasil verifikasi tersebut menjadi pegangan akhir bagi KPUD dalam menentukan kepengurusan yang sah. Evi meminta konflik di internal partai tidak dibawa kepada komisioner KPUD Kota Medan. (mag-5)

Exit mobile version