Site icon SumutPos

Diskusi dengan Rossa yang Lebih Dulu jadi ’’Juragan’’ Karaoke

Afgan
Afgan

Tak ingin ketinggalan dengan sejumlah artis yang membuka tempat karaoke keluarga, penyanyi Afgan Syahreza mencoba peruntungan di bisnis yang satu ini. Dirinya ingin menjajal beragam usaha dan mengaplikasikan ilmu bisnis yang dia dapat di bangku kuliah. Seperti apa?

 

ACHMAD SUKARNO HAMID, Jakarta

 

Tidak cukup dengan bisnis clothing line dan event organizer yang sudah lebih dulu jalan, pria pemilik lesung pipit itu mulai menjajaki bisnis karaoke yang memang tengah menjadi tren di kalangan masyarakat itu. Meski diakuinya harus merogoh kocek cukup banyak, namun Afgan mengaku puas dengan konsep usaha karaokenya itu.

’’Kan nggak salah juga kalau aku punya bisnis baru. Buat aku tepat sekali terjun di bisnis karaoke yang memang lagi digandrungi orang. Peluangnya bagus,’’ kata Afgan usai membuka Karaoke Keluarga DeTones by Afgan di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, kemarin.

Menurutnya, semakin banyak lini bisnis yang dia miliki, akan semakin mengasah bakat bisnis yang ada dalam dirinya. ’’Kuliah kan bisnis, sayang kalau ilmu nggak dipakai. Kuliah bisnis, major di marketing. Hobi buka kayak gini. Passion-nya di sini,’’ ucap alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Monash University di Malaysia itu.

Sebagai ’’pemain’’ baru di bisnis karaoke, Afgan mengaku lebih dulu berdiskusi dengan penyanyi Rossa yang sudah lebih dulu terjun ke bisnis tersebut. ’’Sebelum mulai, saya sering nanya-naya sama dia (Rossa), tukar pikiran gitu,’’ ungkapnya.

Mulai dari sistem yang berlaku di bisnis karaoke, bentuk promosi yang baik, sampai teknis menjalani bisnis. ’’Saya banyak tanya sama Teh Ocha, sebelum memutuskan untuk nyemplung di bisnis ini,’’ akunya.

Sebab menurutnya, membuka bisnis karaoke bukan cuma bersenang-senang dan bernyanyi, tapi sang pemilik pun harus memikirkan hak cipta dari tiap-tiap lagu di dalamnya. Maka itu, Afgan yang baru saja didaulat menjadi Duta Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) itu memastikan bahwa 120 ribu lagu di De Tones By Afgan miliknya tidak melanggar hak cipta.

’’Saya benar-benar concern. Insya Allah di De Tones, semuanya sudah diurus dengan sebaik-baiknya. Apalagi di sini saya juga berprofesi sebagai musisi, hak intelektual itu harus dihargai banget,’’ tegas pelantun Sadis yang tahun ini genap berusia 25 tahun itu.

Mengaku serius mengembangkan bisnis karaokenya, penyanyi berkacamata itu punya rencana untuk mengembangkan outlet De Tones-nya di sejumlah daerah. Selain di Kawasan Gading Serpong, Tangerang, dia bakal membuka dua outlet lain di Palembang, Lampung, Pontianak, Yogyakarta, dan Purwokerto. (*)

Exit mobile version