Site icon SumutPos

Wali Kota Sidak, Harga Stabil

Puasa Ramadan Sepekan Lagi

IKAN BASAH: Seorang pedagang membersihkan ikan basah di Pusat Pasar Medan, Jumat (13/7).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEDAN-Sepekan menjelang puasa Ramadan Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM bersama tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pusat Pasar Medan, Jumat (13/7) pagi. Menurut Rahudman, sidak dilakukan untuk mendata harga kebutuhan pokok di pasar. Hal  itu sebagai dasar untuk penetapan harga di pasar murah yang dibuka di 151 titik di Kota Medan mulai 16 Juli mendatang.

“ Dari hasil sidak kita tadi harga kebutuhan pokok masih stabil. Bahkan harga cabai turun,” kata Rahudman.

Meski demikian, katanya, akan terus melakukan koordinasi dengan intansi terkait seperti bulog, pengusaha serta grosir sehingga harga tetap terkendali selama Ramadan.

“Setelah sidak ini kita akan menyurati grosir supaya mereka tidak menaikkan harga. Kita juga minta kepada grosir maupun distributor agar tidak melakukan penimbunan barang,” tegasnya.

Rahudman mengaku, stok daging akan diupayakan cukup sehingga kenaikan harga bisa ditekan.

Dirut Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Medan, Putrama Al Khairi mengatakan, dua hari sebelum Ramadan permintaan daging sapi  meningkat hingga 300 persen dari hari biasa.

“Untuk hari biasa kita melakukan pemotongan 25 ekor sapi per hari, kalau dua hari sebelum puasa bisa mencapai 3 kali lipat atau 50 hingga 75 ekor sapi per hari,” ucap.

Dia mengaku telah menyiapkan 100 ekor sapi cadangan dalam menyambut bulan puasa untuk mengatasi stok daging, sesuai kebutuhan konsumsi daging yang tinggi saat bulan suci Ramadan.

Kepala Dinas Perindag Kota Medan, Syahrizal Arif mengatakan, harga di pasar tradisional di Kota Medan relatif masih stabil.
“Kalau dari pantauan kita harga memang masih stabil. Untuk mengendalikan agar harga tidak naik kita akan tetap melakukan koordinasi dengan instansi terkait,” kata Syahrizal.

Pimpinan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut-Aceh, Nasser Atorf mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan SKPD untuk memantau harga dan pasokan kebutuhan pokok.

“Sejauh ini harga relatif stabil dalam artian belum ada peningkatan yang terlalu tinggi,” katanya.

Nasser mengimbau agar warga tidak perlu panik. Kita pastikan distribusi pasokan tetap lancar. Sebab stok dipastikan mencukupi jadi selanjutnya hanya fokus pada distribusi.

“Jika distribusi aman tentu tidak ada alasan bagi pedagang untuk menaikkan harga,” jelas Nasser.

Sementara Tim Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan menurunkan tim penyelidik di 6 kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan Plh Kepala BBPOM Medan, Yulius Sacramento Tarigan kepada wartawan, Jumat (13/7). Namun, dalam kesempatan tersebut, dirinya belum dapat membeberkan keenam  kabupaten/kota yang dimaksud dengan alasan menjaga agar informasi penyelidikan tidak bocor. “Tim sudah kita turunkan, namun belum ada informasi lebih lanjut tentang temuan di lapangan,” ungkap Sacramento.

Menurutnya, keenam kabupaten/kota ini berpotensi besar tempat peredaran produk-produk yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Ke depannya, akan kita tingkatkan lagi dan akan kita turunkan ke seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara ini,”sebutnya.

Sebelumnya, Sacramento bersama jajaranya mengaku turun ke Pasar Sambu, Jumat pagi (13/7), guna mengimbau kepada pedagang agar tidak menjual produk yang masa kadaluarsanya sudah dekat. “Pihak penjual eceran, kalau seandainya ada tawaran bonus, harus memperhatikan tanggal kadaluarsanya. Ini harus diperhatikan guna menjaga kesehatan bagi pengguna,” tuturnya.

Kepada masyarakat sebagai konsumen, dia juga dihimbau agar jangan tergiur dengan promosi yang ditawarkan. Seperti beli 1 dapat 1. “Justru ini harus diperhatikan, bisa saja produk itu sudah mendekati masa kadaluarsa,” jelasnya. (uma)

Exit mobile version