Site icon SumutPos

Nasdem Pertama, Hanura Terakhir

Hasil Pengundian Parpol Peserta Pemilu

MEDAN-Partai politik (parpol) peserta Pemilu Legislatif 2014 resmi mendapatkan nomor urut. Partai Nasdem yang menjadi parpol baru pada Pemilu 2014 mendapatkan nomor urut pertama. Sementara itu, Partai Hanura yang menjadi parpol peraih angka parliamentary threshold (PT) terendah di Pemilu 2009 memperoleh nomor terakhir atau sepuluh.

NOMOR URUT: Barisan ketua umum dan sekjen partai politik usai pengundian nomor urut partai politik peserta Pemilu 2014 di Komisi Pemilihan Umum, kemarin di Jakarta. //MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn

Suasana meriah berlangsung saat KPU menetapkan nomor urut peserta pemilu. Permintaan KPU agar parpol tidak mengundang massa yang terlalu banyak ternyata gagal. Ratusan kader parpol membanjiri halaman depan Kantor KPU dan memenuhi ruang sidang pleno.

Sebagian besar ketua umum dari sepuluh parpol hadir dalam pleno penetapan parpol itu. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali absen. PDIP mewakilkan kepada Sekjen Tjahjo Kumolon
Sementara itu, PPP mewakilkan kepada Sekjen M Romahurmuziy.

“Sebelum dilakukan pengundian nomor urut parpol, terlebih dahulu dilakukan pengundian nomor pengambilan nomor urut,” ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam pleno terbuka kemarin (14/1).

Dalam pengambilan nomor undian, Partai Nasdem mendapat nomor urut satu, selanjutnya Partai Hanura, PPP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
Saat dilakukan pengambilan nomor urut untuk peserta pemilu, ternyata Partai Nasdem tetap mendapatkan nomor satu, disusul PKB, PKS, PDIP, Golkar, Gerindra, PAN, PPP, dan Hanura.

Dari sejumlah nomor urut yang ditetapkan, PPP, PAN, Golkar, dan Demokrat sudah membawa nomor urut hasil prediksi mereka yang sesuai. Sejumlah kader parpol tampak melambai-lambaikan nomor urut peserta pemilu sesuai dengan hasil undian KPU. KPU menetapkan pleno terbuka penetapan nomor urut peserta pemilu itu melalui SK Nomor 6 Tahun 2013.

Dari Medan, tanggapan tentang nomor dari unsur pimpinan sepuluh partai tersebut pun langsung bermunculan. Ali Umri sang ketua DPD Nasdem Sumut menganggap nomor satu adalah anugerah dari Tuhan. “Saya mengingat bagaimana upaya kerja keras kami selama ini. Kita yang pertama mendaftar ke KPU serta lolos dalam verifikasi faktual lalu mendapatkan nomor urut 1,” ungkapnya pada Sumut Pos tadi malam.

Pihaknya mengharapkan dengan posisi nomor urut tersebut dapat menjadikan partainya sebagai partai pemenang. Karena posisi nomor urut 1 mudah diingat masyarakat. “Inikan amanah, maka kita akan bekerja lebih keras lagi. Harapannya bisa menjadi pemenang karena nomor urut 1 ini biasanya langsung dilihat dan mudah diingat masyarakat,” jelasnya.

Ketua DPW PKB Sumut tampak lebih tenang dalam memberikan pernyataan. Dia lebih bersyukur karena dengan keluar nomor urut itu berarti partainya masih eksis. “Itu bentuk legalitasnya kita masih ikut Pemilu 2014,” katanya.

Nomor urut pun dihubungkan dengan target pada Pemilu 2014 mendatang. Hal ini terungkap dalam kalimat Satria Yudha Wibowo, Sekjen DPW PKS Sumut. “Target kita menjadi partai 3 besar secara nasional. Dan dengan nomor urut yang kita dapat menjadi kita semangat untuk mencapai target yang kita inginkan,” ujarnya semangat.

Nomor 3 juga membuat PKS akan lebih mudah untuk melambangkannya dari bagian tubuh. Misalnya, jari tangan. “Nah, saat kampanye, akan lebih mudah. Karena cukup menggunakan satu tangan. Yang pasti kita senang dengan nomor urut yang kita dapat,” tambahnya.

Dari kubu PDIP, sang sekretaris DPD I, H Muhammad Affan, buka suara. Dia menghubungkan nomor urut 4 untuk partainya bisa juga diasosiasikan nomor urut empat itu dengan empat pilar kebangsaan yang kini tengah disosialisasikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. “Bagi saya, nomor berapa pun sama saja. Yang penting bagaimana kita bisa tetap bekerja untuk rakyat. Bisa menangis dan berjuang bersama rakyat,” katanya.

Sementara M Hanafiah Harahap, Sekretaris Jenderal DPD Partai Golkar mencoba menerjemahkan angka lima dalam kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari. “Nomor lima ini sesuai dengan jumlah seluruh elemen masyarakat. Atau dengan kata lain, sama dengan Pancasila. Selain itu, nomor 5 berada ditengah. Jadi, akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat,” jelasnya.

Gerindra Sumut melalui sang ketua DPD-nya, Ramses Simbolon pun tak menganggap nomor enam untuk partainya tak bagus. Dia menganggap dengan adanya nomor itu, artinya ada harapan masyarakat pada Gerindra. “Ini kesempatan kepada Gerindra untuk tetap maju,” tegasnya.

Kebetulan yang menyenangkan diungkapkan Tahan Panggabean, Sekjen DPD Partai Demokrat Sumut. Dia memberi informasi kalau angka 7 untuk partainya seperti pertanda baik.. “Nomor 7 adalah nomor keberuntungan, sebab informasi yang kita terima tadi ketika akan mau mengambil undian kita dapat giliran ke-7. Ehh waktu dicabut rupanya tetap No 7 juga yang keluar,” jelasnya.

Soal keberuntungan, PAN Sumut pun menganggap delapan sebagai nomor istimewa. “Nomor 8 bagi sebagian orang menjadi nomor keberuntungan. Namun yang paling penting adalah tetap bekerja keras apalagi tingkat parlementary treshold yang cukup tinggi. Sehingga program-program yang telah kita rencanakan terkait pemenangan pemilu ini dapat memenangkan kita. Dan semua kader PAN Sumut dapat semakin solid,” jelas  Syah Afandin, Ketua DPW PAN Sumut.

Persis dengan Demokrat dan PAN, Ketua DPW PPP Sumut Fadly Nurzal juga mengungkap soal keberuntungan terkait nomor urut 9 untuk partainya. “Ada Wali Songo atau sembilan wali. Nomor sembilan juga dikenal sebagai nomor terbesar dari nomor yang ada, atau biasa disebut penghulu nomor. Kita harap, nomor sembilan ini bisa menjadi penghulu partai dan jika dikaitkan dengan sejarah Islan, kita harap PPP juga bisa menyebarkan Islam seperti Wali Songo,” ucapnya.

Sementara nomor terakhir, sepuluh, Partai Hanura melalui bendahara DPD Sumut, Ibrahim Husein mengaku sangat bersyukur. Pasalnya, angka sepuluh itu sempurna, jadi Ibrahim berharap pada Pemilu mendatang hasil sempurna juga diraih Hanura. “Semoga semua kader bisa bekerja keras dan lebih giat untuk menyukseskan Pemilu,” jelasnya. (ram/far/bay/c10/agm)

Exit mobile version