Site icon SumutPos

Bobby Pimpin Pengorekan Parit di 5 Kecamatan untuk Cegah Potensi Banjir di Kota Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penanganan banjir di Kota Medan, menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution. Untuk itu, menantu Presiden Joko Widodo ini meninjau langsung proses pengorekan parit sulang-saling secara serentak di 5 kecamatan Kota Medan, salah satunya di Jalan Pasar dan Jalan Bilal Ujung, Medan Timur, Sabtu (13/3).

Dalam tinjauannya, Bobby mengatakan, pengorekan parit akan terus dilakukan secara berkesinambungan, khususnya untuk parit sulang saling yang melintasi lima kecamatan di Kota Medan. Adapun 5 kecamatan yang dimaksud, yakni Kecamatan Medan Amplas, di Jalan Selamat Pulau, Kelurahan Sitirejo III. Kecamatan Medan Timur, di Jalan Veteran, Jalan I sampai Jalan IV, serta Jalan Bilal. Kecamatan Medan Denai di Jalan HM Joni, Kelurahan Binjai. Kecamatan Medan Perjuangan di Jalan Mabar Kelurahan Si Kera Hilir II. Dan di Kecamatan Medan Area, di Jalan Asia Raya Komplek Asia Mega Mas.

“Jadi, pengorekan massal parit sulang saling ini akan dilakukan secara berkesinambungan. Kita mulai hari ini, dan akan terus berlanjut ke depannya,” kata Bobby di Jalan Bilal Ujung, Sabtu (13/3).

Dikatakan Bobby, dari hasil tinjaunnya, terdapat pengendapan atau sedimentasi di dalam parit sulang saling setinggi dua meter. Akibatnya, dari total kedalaman yang ada, parit hanya mampu menampung air dengan kedalaman satu meter.

Untuk itu, kata Bobby, dalam proses pengorekannya, harus dilakukan pembebasan lahan warga. Pasalnya, ada cukup banyak bangunan milik warga yang menutupi permukaan parit. “Untuk bangunan di atas parit tadi itu sama Pak Camat sudah berkoordinasi dan sudah mau dipindahkan. Dan untuk tanah di sebelahnya itu masih harus dibebaskan karena untuk jalan masuk alat berat kita. Kurang lebih tadi kita hitung itu ada sekitar 2,5 kilometer lagi,” ujarnya.

Sedangkan untuk target pengerjaannya, pihaknya akan mengoptimalkan proses pengorekan parit selama Kota Medan masih berada di musim kemarau seperti saat ini. Sehingga ketika musim hujan datang, parit sudah bisa berfungsi untuk menampung debit air yang cukup tinggi. “Target pengerjaan yang jelas itu sampai kedalamannya tiga meter, jadi berkesinambungan pengerjaannya. Ini sudah masuk musim kemarau, jadi intensitas hujan masih rendah, bisa kita bersihkan sekarang. Jangan nanti kita sibuk membersihkan pas udah banjir,” katanya.

Bobby juga mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten/Kota di sekitar Kota Medan, khususnya di daerah hulu sungai. Tak cuma itu, Pemko Medan juga akan berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Namun sebelum melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah lainnya, Pemko Medan masih akan berfokus kepada pelebaran saluran menuju sungai. “Tapi sebelum berkolaborasi dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah pusat, di kitanya dulu kita bereskan. Jangan nanti pemerintah kabupaten/kota yang ada di sekitar kita sudah dibereskan, tapi malah aliran parit ke sungai kita yang bermasalah,” tegasnya.

Tetapi jika aliran parit menuju sungai sudah diselesaikan, maka pihaknya akan melakukan pembenahan aliran sungai dengan kolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan Kementerian. “Nanti kalau sudah beres, baru kita ajak pemerintah kabupaten/kota lain untuk sama-sama membersihkan sungai nya,” ungkapnya.

Terpisah, Camat Medan Timur Odi Batubara menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan 55 Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) untuk melakukan pengorekan parit sulang saling di Kecamatan Medan Timur. “Tapi kalau untuk alat beratnya dari Dinas PU, karena ada beberapa lokasi yang memang tidak bisa dikerjakan oleh manusia, sedimentasi nya itu batu dan tanah,” ungkapnya.

Odi mengatakan, pihaknya juga akan melakukan inventarisasi data jumlah rumah yang lahannya menutupi ruas parit untuk dilakukan pembebasan lahan. “Ada sekitar puluhan (rumah) lah , karena kita belum hitung konkret nya. Tapi sewaktu pembangunan kita sudah surati dan peringatkan mereka. Nanti akan kita proses ke depannya agar masyarakat juga bersedia untuk melancarkan proses ini,” tandasnya.

Masih di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulfansyah Ali Syahputra menjelaskan, jika selama ini proses normalisasi parit sulang saling terkendala karena sulitnya alat berat untuk masuk ke kawasan permukiman untuk melakukan proses pengorekan. Alat berat tidak bisa masuk, karena banyaknya rumah warga yang berdiri di atas parit. “Sekarang inikan kita cerita normalisasi. Tapi kadang-kadang ada perumahan di atas parit yang menyulitkan kita untuk melakukan pengorekan. Tadi kita sudah koordinasi dengan pak camat, jadi kita monitor terus sumbatan-sumbatan akibat dari bangunan yang ada di saluran tersebut,” jelas Zulfansyah.

Zulfansyah mengatakan, jika penertiban bisa dilakukan, maka sedimentasi yang menghambat aliran parit bisa teratasi dengan cepat. “Kalau bisa nanti ditertibkan, sehingga bisa dinormalisasi pemukiman tersebut. Jadi tadi ada wacana alat berat ini masuk ketika ada ruang. Ruang tersebut tentu butuh pembebasan ya, karena itu lahan-lahan warga, sekitar sempadan saluran tersebut,” terangnya.

Saat Bobby melakukan peninjauan ke Kecamatan Medan Timur, proses pengorekan juga berlangsung di 4 Kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Denai, Medan Area, dan Medan Amplas. Sementara itu, Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman juga turut melakukan peninjauan pengorekan parit sulang-saling di 5 kecamatan tersebut. Terpisah dengan Bobby, Aulia Rachman melakukan peninjauannya di Kelurahan Sitirejo, Medan Amplas. (map)

Exit mobile version