Site icon SumutPos

Siaga I, Polisi Kerahkan 2/3 Kekuatan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENJAGAAN_Polisi berjaga di depan Mapolrestabes Jalan HM Said Medan, Senin (14/5). Kepolisian setempat memperketat penjagaan Mapolda, Mapolrestabes dan tempat pemerintahan di Medan untuk meningkatkan keamanan, menyusul terjadinya peristiwa teror bom di surabaya dan sidoarjo.

SUMUTPOS.CO – Pascateror lima serangan bom dalam tempo 25 jam di wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, Polri memberlakukan status keamanan Siaga I. Polri meningkatkan kekuatan pengamanan sebanyak dua pertiga dari biasanya. Di Sumut, Poldasu melakukan pengamanan berlapis. Akses masuk markas dibuka hanya satu pintu.

“Dua pertiga kekuatan ditugaskan, kemudian kewaspadaan ditingkatkan juga, terhadap diri, kantor kepolisian, dan objek vital. Hal itu sesuai instruksi Kapolri ke kapolda tadi pagi,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/5).

Peningkatan kekuatan, lanjut Setyo, berlaku di semua satuan fungsi Polri. Dalam peningkatan pengamanan, ada anggota yang dibekali senjata, ada juga yang tidak dibekali senjata.

Polri menetapkan status Siaga I untuk meningkatkan keamanan pascateror di Jawa Timur. Status ini berlaku untuk anggota Polri di seluruh Indonesia. Dengan adanya Siaga I di internal Polri, setiap markas polisi dan tempat lain yang terkait, akan ditingkatkan pengawasannya. Mulai dari penambahan jumlah personel dan frekuensi patroli.

” Siaga I seluruh Indonesia khusus untuk Polri ya, baik internal maupun eksternal,” ucap Setyo dalam konferensi pers siang tadi. Sementara untuk kondisi sosial, masyarakat diminta tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa.

Setyo belum memaparkan hingga kapan status Siaga I itu diberlakukan. Pihaknya ingin menjaga situasi tetap kondusif. Status itu berlaku tentatif sampai terorisme mereda. “Kami lihat situasi karena menghadapi puasa dan Lebaran. Kami ingin menjaga situasi sekondusif mungkin,” tegas Setyo.

Instruksi Kapolri langsung ditindaklanjuti jajaran di bawahnya. Di Sumut misalnya, Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan, pihaknya telah menetapkan siaga satu di wilayah Sumut. Sebanyak 2/3 kekuatan yang ada di Polda dan jajarannya telah disiagakan.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Pernyataan sikap forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) terkait teror bom.

Seluruh jajaran yang tergabung dalam forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), juga telah melakukan koordinasi antar lembaga, dalam mengantisipasi aksi teror yang terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut). “Kami siaga 1 mulai tadi malam. Jadi 2/3 kekuatan di Polda jajaran kita siagakan sembari memonitor situasi di wilayahnya masing-masing,” ungkap Kapoldasu.

Ia menjelaskan, siaga satu ini ditetapkan dalam rangka melakukan konsolidasi kekuatan. Sehingga anggota tidak berkeliaran sendiri-sendiri. Melainkan tetap berada di markas komando masing-masing, untuk arahan dan petunjuk pimpinan. “Setelah itu kita juga akan menyiagakan anggota ke tempat-tempat keramaian, seperti tempat ibadah dan lain-lain yang sifatnya perlu untuk keamanan,” sebutnya.

Waterpauw menjelaskan, berkaca dari peristiwa teror di Jakarta dan Surabaya, Kapolri dan Wakapolri telah memberikan atensi untuk memperioritaskan pengamanan pada tempat ibadah, Markas Komando, perumahan, mall dan tempat hiburan lainnya. Bahkan untuk Mapolda Sumut sendiri, saat ini pengamanan telah dibuat berlapis. Akses masuk hanya ditetapkan satu pintu melalui pintu belakang.

Meski siaga, Kapolda menegaskan, saat ini situasi kondisi di wilayah Polda Sumut, Polres, dan Polsek di Sumut masih dalam keadaan aman terkendali. Begitu juga aktifitas masyarakat masih lancar, dan perekonomian berjalan baik.

“Kami bersyukur situasi ini masih terjaga. Melalui tiga pilar, yakni Kepala Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas diharapkan bisa terus menjadi peran utama untuk melakukan komunikasi, dan memonitor tempat-tempat yang menurut mereka di atensi,” pungkasnya.

Pangdam I/BB Mayjen TNI Ibnu Triwidodo menyampaikan, pihaknya siap melakukan pengamanan di wilayah Sumut, dengan bersinergi kepada Polda. “Bila dibutuhkan TNI akan siapkan satuan, baik tertutup maupun terbuka. Tujuannya, agar masyarakat dapat tetap tenang dan damai. Kami hadir di sini. Tidak usah takut. Karena itu yang diinginkan teroris,” tegasnya.

Ibnu mengimbau, agar masyarakat juga dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya. Bila ada sesuatu yang tidak baik dan mencurigakan, bisa melapor ke jajaran Polda, Pemda atau Kodam.

Gubernur Sumut H Tengku Erry Nuradi mengatakan, saat ini seluruh masyarakat lebih mawas diri, karena aksi terorisme juga bisa terjadi di wilayah Sumut. “Kalau ada hal mencurigakan, segera informasikan ke pihak berwajib. Masih banyak jaringan itu berkeliaran. Tingkatkan kewaspadaan. Jangan terprovokasi,” tandasnya. (mag-01/bbs/mea)

 

 

 

Exit mobile version