Site icon SumutPos

Betor Disambar Kereta Api, Peserta SNMPTN Unimed Kritis

MEDAN-Becak bermotor (betor) dengan empat penumpang disambar kereta api bermuatan penumpang di perlintasan kereta api tak berpalang, di Jalan Padang, Kamis (14/6) sekitar pukul 11.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, dua dari empat orang penumpangn becak bermotor (betor) mengalami luka serius dan harus mendapatkan perawatan intensif di ruang IGD RSU dr Pirngadi Medan.

Pengakuan Fengki Amelia (16), salah seorang penumpang betor, di ruang IGD RSUD dr Pirngadi menyebutkan, pagi itu dia dan ibunya Nuriah (52) bermaksud mengantar Evi (18) dan Diani (18) ke Terminal Amplas.

Evi dan Diani yang merupakan anak dari teman bapaknya itu berencana pulang ke kampung halamannya setelah menjalani ujian SNMPTN di Unimed.
“Evi dan Diani sebelumnya menginap di rumah kami dan mau kami antar ke Amplas karena mereka mau pulang ke rumahnya usai ujian SNMPTN di Unimed kemarin,” ungkap Fengki.

Dengan menumpang betor, mereka berempat  pergi dari kediamnnya yang berlokasi di Jalan Pasar 4, Gang Satria Mitra, Lau Dendang.
Saat berada di betor, Nuriah dan Diani memilih duduk di bangku,  Evi duduk di bak becak dan Fegki berada di belakang pengendara.

Namun, setiba di perlintasan kereta api,  mereka terkejut melihat ada kereta api yang melintas ketika mereka tengah menyeberangi perlintasan.
“Waktu mau melintasi rel, mamak udah bilang sama tukang becaknya, supaya kami turun saja, karena jalannya agak menanjak, tapi kata tukang becaknya nggak apa-apa. Waktu melihat kereta api datang, aku sempat melompat. Tapi mamak, Evi dan Diani nggak sempat,”ucapnya.

Evi yang tak sempat menyelamatkan diri hanya bisa pasrah dan terlempar saat kereta api menyambar becak yang mereka tumpangi.
Selain dua penumpang mengalami luka serius, becak yang mereka kendarai juga ringsek. Bahkan tabrakan menyebabkan  Nuriah mengalami luka robek pada bagian kaki kirinya dan Evi warga Jalan DS Kwala Skasim, Dusun 4, Kec Sei Balai Batubara ini mengalami luka serius pada bagian kepala dan kaki kirinya.

“Kepalanya koyak bang, bahkan dia (Evi) belum sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit,”ujar Fengki sambil menangis.
Syukurnya Fingki Amelia dan Diani yang tinggal di Jalan Merdeka Batubara ini selamat dari kecelakaan tanpa mengalami luka.
“Sekarang bapak lagi di Kalimantan, aku takut nanti mamak yang disalahin karena kejadian ini,” kata Fengki lagi.

Diani yang merasa khawatir dengan kondisi temannya Evi membenarkan kalau mereka menumpang di rumah Nuriah untuk mengikuti ujian SNMPTN Jurusan Informasi dan Akuntansi di Unimed.

Namun keduanya harus mengurungkan rencana pulang ke kampung sampai Evi dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Sementara dari informasi yang didapat, pengemudi betor yang membawa korban, melarikan diri sesat setelah mengantarkan korban ke rumah sakit.
Petugas kereta api yang mengetahui kejadian langsung datang ke rumah sakit untuk melihat dan mendata kondisi korban.

“Kereta api saat itu datang dari arah Siantar menuju Medan. Kebetulan selain betor kereta api juga menyambar becak barang beruntungnya pengendara becak barang tersebut selamat,” ucapnya. (uma)

Exit mobile version