Site icon SumutPos

PMK Masih Menyebar Jelang Idul Adha, Pengawasan Daging Sapi Diperketat

DAGING: Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau penjualan daging di pasar tradisional di Kota Medan beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengaku akan segera melakukan pengawasan ketat atau monitoring terhadap perkembangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan kaki empat. Apalagi menjelang perayaan Idul Adha pada Juli mendatang, Bobby mengatakan, Pemko Medan akan semakin meningkatkan pengawasannya terhadap pasokan daging sapi yang masuk ke Kota Medan.

Nantinya, kata Bobby, pihaknya melalui OPD-OPD terkait bukan hanya akan memonitoring ke setiap peternak sapi. Akan tetapi, Pemko Medan juga akan melakukan monitoring ke setiap Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Kota Medan. “Pastinya RPH itu akan kita monitoring, dimana seluruh pemotongan daging itu akan melalui RPH, sehingga kita akan periksa kesana nantinya,” ucap Bobby, Selasa (14/6).

Sebab, terang Bobby, Pemko Medan ingin setiap daging yang masuk dan disembelih serta dikonsumsi masyarakat Kota Medan merupakan daging yang sehat. “Nanti kita akan periksa surat-surat sapi yang hendak dipotong di RPH, karena syarat sapi boleh masuk ke Kota Medan harus memiliki surat keterangan sehat. Nantinya kita akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan,” ujarnya.

Bobby juga memastikan, stok daging sapi di Kota Medan menjelang Lebaran Idul Adha tahun ini sudah tercukupi. “Insya Allah daging sapi kita akan cukup sampai Lebaran (Idul Adha), dan pengawasan terkait PMK ini sudah kita koordinasikan dengan dinas terkait,” katanya.

Saat ditanya terkait persyaratan agar sapi bisa masuk ke Kota Medan, Bobby menegaskan, seluruh sapi yang masuk ke Kota Medan wajib memiliki surat keterangan sehat dari pihak yang terkait. “Jadi seluruh hewan terutama daging sapi itu harus melengkapi sapinya dengan surat keterangan sehat,” tegasnya.

Menurut Bobby, sejauh ini pihaknya belum menemukan ataupun menerima laporan terkait adanya PMK di Kota Medan. “Sejauh ini belum ada laporan. Semua sedang dalam monitoring perkembangan sapi yang masuk ke Medan atau yang sudah masuk terus dipantau oleh dinas yang menanganinya,” pungkasnya.

 

Wajib Miliki Surat Bebas PMK

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menegaskan, setiap hewan ternak yang akan dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha harus memiliki surat keterangan sehat dan tidak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). “Hewan-hewanyang dikurbankan itu wajib dikeluarkan surat yang menyatakan bahwa hewan itu sehat,” kata Edy, Rabu (8/6) pekan lalu.

Dikatakannya, dari total 4,000 yang diduga terjangkit PMK, hanya 70 hewan ternak yang positif PMK. Edy juga memastikan, 70 hewan tersebut saat ini juga tengah diisolasi. “Memang saat ini sudah 4.000 sapi, kerbau, domba, dan kambing. Tapi semua itu hari ini hanya tinggal 70 sapi dan kambing yang terkontaminasi PMK. Dan itu diisolasi, jadi tidak ada masalah dan itu masih terkendali,” kata Edy.

Mantan Pangkostrad itu berujar, saat ini pihaknya telah membentuk tim terpadu untuk melakukan pengawasan terkait hewan ternak yang terinfeksi PMK. Selain itu, kata Edy, tim tersebut juga melakukan pengawasan di perbatasan daerah untuk memastikan isolasi berjalan efektif.

“Yang kedua nanti dan ini tim kesehatan semua ikut disitu menanganinya. Yang ketiga, ada tim terpadu untuk mengontrol itu semua di perbatasan-perbatasan, baik itu antar kabupaten antar provinsi, sehingga tidak bisa binatang saat ini keluar masuk tanpa izin tim terpadu,” ungkapnya.

Ia mengimbau warga agar tidak panik terhadap kondisi PMK saat ini khususnya menjelang Idul Adha.

Hal ini, kata Edy, angka kematian yang juga sangat kecil dibandingkan jumlah hewan ternak yang ada di Sumut. “Ini yang perlu saya sampaikan, rakyat tak perlu bimbang, tak perlu khawatir, dan hanya 10 ekor binatang yang sekian banyak terpapar PMK itu mati, yang matipun belum tentu karena ia terpapar PMK,” katanya.

Edy juga memastikan stok hewan ternak di Sumut cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak untuk kurban. “Yang kedua tenang tak usah panik karena obat-obatan ada dan sudah disiapkan. Stok daging kurban cukup tak ada masalah,” pungkasnya. (map/adz)

 

Exit mobile version