Site icon SumutPos

Tol Medan-Binjai Molor

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Nurhajizah Marpaung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan tol Medan-Binjai dipastikan molor. Hal itu akibat proses pembebasan lahan terhambat sekitar seribu rumah penduduk yang berdiri di atas lokasi jalan yang direncanakan.

“Belum bisa dipastikan kapan ruas jalan tol Binjai-Medan rampung. Tidak mungkin seribu rumah yang menghalangi pembebasan lahan kita tumbang dan uangnya dititip ke pengadilan. Rumah-rumahnya permanen,” kata Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung kepada wartawan, Senin (14/8).

Guna mendapatkan solusi, kata Nurhajizah, Pemprovsu akan membicarakannya dengan Wali Kota Binjai. Jika masih tersedia unit rumah susun, warga akan dipindahkan ke sana. “Dengan cara seperti itu, semoga persoalan pembebasan lahan teratasi,” harapnya.

Sebaliknya, Nurhajizah Marpaung meyakini, pembangunan ruas jalan tol Kualanamu-Tebingtinggi bisa selesai akhir tahun ini. Hal itu karena pembebasan lahan sebagian seksi hampir rampung yakni Sei Rampah-Tebingtinggi.

“InsyaAllah sudah oke, untuk pembebasan lahan hanya tinggal beberapa orag saja. Jadi nanti kita selesaikan dulu dari Kualanamu sampai Sei Rampah,” ujar Wagub.

Disampaikannya, saat ini ruas tol Kualanamu hingga Sei Rampah baru bisa digunakan satu jalur. Sehingga untuk mengejar waktu penyelesaiannya, perlu difokuskan agar secepatnya bisa dirampungkan untuk dua sisi jalan. Termasuk kelengkapan jalan seperti penerangan dan lainnya.

“Bagaimana fokusnya ke Kualanamu-Sei Rampah dulu bisa selesai. Sehingga bisa cepat dipakai. Setelahnya baru pindah kita ke Sei Rampah-Tebing Tinggi. Mudah-mudahan kalau tidak ada kendala, ini bisa selesai Desember,” sebutnya.

Bahkan utnuk ruas Kualanamu-Sei Rampah, Nurhajizah optimis pengerjaan proyek pembangunan jalan tol tersebut bisa diselesaikan satu bulan ke depan. Meskipun pada awalnya diprediksi operasional jalan tol bisa digunakan pada 2018, namun dengan pengerjaan yang fokus kepada perampungan jalur Kualanamu-Sei Rampah ditambah proses pembebeasan lahan yang segera selesai, target tersebut bisa dimajukan.

“Ini sudah hampir selesai, tinggal beberapa orang saja yang tanahnya belum dibebaskan. Nanti kalau ada yang keberatan kita titip saja ke pengadilan. Maskanya kita minta fokuskan saja dulu ke Sei Rampah, baru setelah itu pindah Sei Rampah-Tebing,” katanya.Sementara Kepala Bappeda Sumut, Irman mengatakan, Pemprov Sumut berharap target penyelesaian Jalan Tol Kualanamu-Tebing bisa selesai akhir tahun ini. Keberadaan jalur bebas hambatan tersebut dinilai sangat bermanfaat mengurangi kemacetan yang selama ini menjadi kendala bagi pengendara menempuh jarak antara Medan-Tebingtinggi.

“Jadi mana yang sudah dibebaskan tanahnya, mereka sudah bisa mengerjakan bertahap. Memang kita tidak bisa memastikan, tetapi kita berharap selesai semua,” sebutnya.

Sedangkan, Kepala Satker Jalan Tol Kualanamu-Tebing Tinggi Dedi Hariadi mengatakan, pembangunan jalan tol Kualanamu-Tebingtinggi terus dikebut. Hingga kini, progres sudah mencapai 85 persen.

“Jalan tol Kualanamu hingga Tebingtinggi sepanjang 52 kilometer dikerjakan dengan tujuh seksi. Untuk seksi pertama hingga enam, sudah hampir rampung. Sedangkan seksi tujuh dari Seirampag hingga Tebingtinggi sudah mengalami kemajuan dalam pembebasan lahan,” ujar Dedi.

Dijelaskan, suntuk seksi satu dan dua dari kawasan Tanjung Morawa hingga Parbarakan telah selesai 94,5 persen. Seksi tiga dari Parbarakan menuju Lubuk Pakam sudah selesai 100 persen. Seksi empat dari Parbarakan menuju Perbaungan, seksi lima Perbaungan-Teluk Mengkudu dan seksi enam dari Teluk Mengkudi-Sei Rampah juga hampir selesai.

Karena itu, pihaknya berkeyakinan ruas jalan tol itu sudah dapat selesi pada tahun ini. “Kalau dari Tanjungmorawa hingga Sei Rampah sudah bisa diresmikan,” ungkapnya. (bal/adz)

Exit mobile version