Site icon SumutPos

Akibat Gempa, Empat Paus Mati

PAUS MATI: Empat ekor paus sperma yang terdampar di Pantai Ujong Kareung yang mati diperiksa Tim Dokter Dari BKSDA Aceh dan FKH Unsyiah mengambil sampel untuk ditindaklanjuti, Ujong Bate, Aceh Besar, Selasa (14/11).
Hendri/Rakyat Aceh

BANDA ACEH, SUMUTPOS.CO – Empat dari sembilan ekor ikan paus yang terdampar di Pantai Ujong Kareung, Ujong Bate, Aceh Besar, akhirnya mati. Meski begitu, petugas dan nelayan setempat berhasil menyelamatkan lima ekor paus lainnya.

Ahli dari Animal Aid Network (JAAN) Jakarta, Kemang Raja menyimpulkan sementara, paus terdampar akibat pimpinannya terluka. Gempa dengan kekuatan 3 SR yang terjadi di laut Aceh menyebabkan paus terluka, hingga anggota kawanannya mengikuti.

“Dugaan awal karena ada gempa di bawah laut dengan kekuatan 3 SR. Kita tidak tahu jalur digunakan paus. Tapi navigasi paus hingga 100 mil, itu dugaan kita, karena ada luka pada pimpinan mereka. Ini pemimpin mereka yang mati,” kata Kemang Raja, Selasa (14/11).

Sembilan ekor paus sperma terdampar di perairan Aceh, Ujong Kareueng, Ujong Batee, Aceh Besar, Senin (14/11)

Tim yang didatangkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh tersebut juga menyimpulkan, paus yang mati tiga jantan dan satu betina. Pimpinan paus diperkirakan telah berusia 70 tahun, sementara lainnya berusia di atas 50 tahun. “Dari bentuk gigi, diperkirakan 70 tahun lebih pemimpinya, itu dari tim dokter. Sementara yang pasti di atas 50 tahun,” ujarnya.

Pihaknya akan mengambil sampel pada pemimpin paus untuk dilakukan tes DNA. Setelah organ dalam seekor paus diambil sampel baru akan dikuburkan. “Kita mengambil organ dalam memastikan penyebab kematian. Semua tergantung otoritas di sini,” sebutnya.

Untuk menyimpulkan hasil otopsi, katanya, membutuhkan waktu selama empat hari. Pihaknya akan melaporkan hasilnya pada otoritas di Aceh. “Hasilnya kita tidak tahu, tergantung dari tim dokter dan alat di sini, tapi biasanya empat hari,” katanya.

Tim dokter yang melakukan otopsi terdiri dari BKSDA Aceh, FH unsyiah dan ada tim dari Jakarta. (ibi/mai/jpg/adz)

Exit mobile version