Site icon SumutPos

Bayi Usus di Luar Tubuh Asal Kisaran Meninggal Dunia, Ususnya Sudah Banyak Terinfeksi

istimewa/SUMUT POS
DIRAWAT: Alifa Adzkiya Shakila Ritonga, dengan kondisi usus di luar tubuh, tengah mendapatkan perawatan di RSUP H Adam Malik Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik sudah melakukan segala daya upaya untuk memberikan pertolongan medis kepada bayi asal Kisaran, Alifa Adzkiya Shakila Ritonga. Namun Tuhan berkehendak lain.

Nyawa bayi pasangan Nurul Azmi Ritonga (25) dan Syahyanti Solin (25), tak mampu tertolong. Bayi malang yang terlahir dengan kondisi usus di luar tubuh, akhirnya meninggal dunia pada Senin (12/11) sekira pukul 05.00 WIB.

Sebelum meninggal dunia, Alifa sempat mendapatkan perawatan di RSUP H Adam Malik Medan selama 14 lamanya. Sebab, Alifa dirujuk ke rumah sakit tersebut pada 31 Oktober 2018n
Alifa dirawat di ruang Feto Maternal-Neonatologi, diberi tindakan konservatif dengan ditangani dr Erjan Fikri SpBA (K) selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien.

“Memang dari pertama masuk ke ruangan, diberi asupan makanan bayi untuk melihat respon pada ususnya. Saat buang air besar dan buang air kecil masih bagus, bahkan tidak muntah,” ujar dr Erjan.

Meski usus bayi rujukan RSUD H Abdul Manan Simatupang Kisaran, Asahan itu tidak berada di dalam badan, namun masih terbungkus selaput. Meski tipis dan tembus pandang serta bukan kulit, namun masih ada pembungkus. Karena itulah, Erjan Fikri saat itu sangat optimis mampu memberikan pertolongan kepada Alifa.

Apalagi, dengan perawatan, selaput tersebut bisa berubah menjadi kulit. Namun, kenyataan berkata lain. Alifa yang dilahirkan secara normal, membuat ususnya banyak terinfeksi. Harusnya, ibu Alifa melahirkan secara saesar agar usus Alifa tidak terinfeksi. “Seperti dikatakan Dokter Erjan, harusnya kalau kondisi usus bayi di luar tubuh, harusnya dilahirkan secara disesar,” ujar Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak.

Semakin berat infeksi di usus Alifa akibat lamanya waktu perjalanan ke RSUP H Adam Malik, dari Kisaran. Terlebih, sebelum dirawat di RSUP H Adam Malik, usus Alifa hanya dibungkus kain kasa biasa.”Apalagi usianya baru beberapa hari sehingga belum bisa dioperasi,” kata wanita yang akrab disapa Ocha ini.

Setelah Alifa tak tertolong lagi, jenazahnya langsung dibawa ke kampung halamannya dan sudah disemayamkan di rumah duka.

“Sejak Alifa masuk, kita fokus menangani infeksinya. Kita beri pembalut khusus untuk mengurangi agar resiko infeksinya tidak bertambah. Kita sudah berusaha secara maksimal, tapi Tuhan berkehendak lain,” pungkas Ocha.

Sebelumnya, ayah Alifa, Nurul Azmi Ritonga menceritakan, usai menikah awal 2018, ia dan istrinya berangkat ke Palembang mengais rezeki bekerja di salah satu pabrik. Alifa merupakan anak pertama mereka.

“Selama mengandung, kami periksa kandungan di Bidan, tidak ada keluhan. Usia kandungan memasuki 3 sampai 4 bulan, gerak sang bayi aktif. Pada bulan keempat, kami ingin mengetahui jenis kelami bayi dan dokter menyarankan datang bulan berikutnya, “ ungkapnya.

Selama mengandung, istrinya mengkonsumsi makanan yang sehat sesuai anjuran dari Bidan yang mengikuti perkembangan kandungan sang istri. Setelah tiba bulan Agustus, dia dan istrinya kembali ke Kisaran, Asahan untuk menanti kelahiran sang anak. Selama di Kisaran, isterinya 2 kali memeriksakan kandungan ke Rumah Sakit swasta di Kisaran.

“Pihak rumah sakitnya mengatakan ada kelainan di bagian ususnya calon bayi kami. Awalnya kami tidak percaya ada kelainan, karena gerak si bayi aktif terus. Sekali lagi kami bawa ke rumah sakit swasta lainnya pada bulan September dan hasil USG tidak ada kelainan, dan kamipun lega,” ujarnya.

Tepat hari Rabu tanggal 31 Oktober 2018, pukul 09.30 WIB, anak pertama mereka lahir di klinik bersalin di Kisaran, secara normal. Saat itulah diketahui anaknya lahir dengan usus beradi di luar. Alifa langsung dirujuk ke RSUD H Abdul Manan Simatupang Kisaran, Asahan, untuk selanjutnya dirujuk ke RSUP H Adam Malik. (ain/ila)

Exit mobile version