Site icon SumutPos

Protes Anak Dibully, Ibu Cantik Ini Diseret-seret Satpam

Foto: Rizky/PM Nasita, ibu murid yang mengaku diseret-seret Satpam sekolah saat memprotes kasus anaknya dibully di sekolah.
Foto: Rizky/PM
Nasita, ibu murid yang mengaku diseret-seret Satpam sekolah saat memprotes kasus anaknya dibully di sekolah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Nasita (31) warga Jalan Gedung Arca, Medan Denai, melaporkan dua satpam tempat anaknya bersekolah. Pasalnya, ibu rumah tangga (IRT) ini mengaku jadi korban penganiayaan dengan cara diseret-seret kedua pelaku.

Menurut Nasita, aksi penganiayaan tersebut terjadi saat mengawasi anaknya di sekolahnya, di Yayasan An-Nizam di Jalan Perjuangan. Pasalnya, anaknya berinisial AKS (14) sering mendapat dibully dan diperlakukan kasar di ruang kelas oleh teman-temannya.

Nah saat datang ke sekolah untuk memprotes guru kelas anaknya karena tidak melindungi anaknya dari penganiayaan murid lainnya, sang guru kelas, L (36) malay menyuruh Satpam mengusirnya. Tak ayal, dua orang Satpam yakni Tono (40) dan Salat (45), menyeret-nyeret Nasita keluar sekolah hingga ibu ini mengalami luka bekas cakaran di tangan dan kakinya.

Tak terima, korban pun melaporkan kasus tersebut ke Polsek Medan Area dengan Nomor :STPL/45/K/I/2016/SEK MEDAN AREA.

“Anak saya sudah 3 bulan ini tidak diijinkan bersekolah karena pernah berkelahi sesama temannya disekolah. Sejak saat itu, anak saya didiskriminasi seperti tempat duduknya diletakkan ke pojok dekat beton dan kaki anak saya pernah diikat dengan tali pinggang,” ungkapnya saat ditemui di Polresta Medan, Kamis (14/1) sore.

Nasita berharap, agar kedua pelaku segera ditangkap dan anaknya mendapat keadilan. Soalnya ini masalah karena perkelahian anak SD.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Area, AKP Alexander Pilliang, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan tersebut. “Laporannya sudah kami terima, kami sedang menjadwalkan pemanggilan saksi-saksi,” ucapnya singkat. (riz/han)

Exit mobile version